Sosok.ID - Seorang ibu ditangkap karena membuang bayi yang baru dilahirkannya ke semak-semak di bawah jembatan.
Dilansir Sosok.ID dari Daily Mail, wanita itu dilaporkan sengaja melemparkan darah dagingnya dari atas jembatan saat berjalan menuju rumah ibunya.
Dia memutuskan untuk membuang bayinya karena tak sanggup membesarkannya, lapor media lokal.
Beruntung bayi yang dibuang itu berhasil diselamatkan.
Setelah ia ditemukan pada Senin 3 Agustus 2020 sekitar pukul 13.30 waktu setempat.
Bayi itu ditemukan oleh warga Desa Keluarga Hong, Kota Dehui, Provinsi Jilin, kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Saat ditemukan, bayi itu berada dalam posisi tergeletak di semak-semak di sisi utara Jembatan Sungai Wukai.
Wanita bernama Qu yang menemukan bocah itu mengatakan banyak semut dan lalat yang mengerumuni bayi itu.
Ia menyebut bayi itu memiliki "banyak bekas luka gigitan serangga" di wajahnya.
Leher anak itu dipenuhi dengan semut, kata warga yang baik hati itu kepada Pear Video.
Polisi kemudian dipanggil ke lokasi temuan itu.
Setelah diselidiki, polisi menemukan bahwa bayi itu dilahirkan pada Sabtu, 1 Juli 2020 sekitar jam 8 malam oleh seorang wanita bernama Guo di dalam apartemennya.
Guo melewati Jembatan Sungai Wukai dalam perjalanan menuju rumah ibunya pada Minggu malam.
Saat itu lah, ia memutuskan untuk melemparkan bayinya dari jembatan ke alam liar.
Petugas polisi Pen Xin mengatakan bocah itu dalam kondisi lemah ketika ia dan rekan-rekannya tiba di lokasi kejadian.
Ia mengatakan kepada Stasiun TV Jilin:
"Meskipun dia masih bernapas, tapi dia hampir tidak sadar dan tubuhnya mulai kaku."
Guo mengatakan kepada polisi bahwa dia memutuskan untuk membuang bayinya karena merasa tak dapat membesarkannya.
Mengingat kondisi keuangannya saat ini.
Pihak Institut Kesejahteraan Anak Changchun, yang mengurus wilayah Dehui, kemudian membawa bayi itu ke Rumah Sakit Anak Changchun.
Beruntung bayi itu dalam kondisi stabil setelah mendapat perawatan dan dijaga oleh pihak lembaga kesejahteraan.
Sementara Guo kini telahh ditahan oleh polisi.
Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan.
(*)