Tak Selaras dengan Ibas yang Pamer Ekonomi Era sang Ayah, SBY Soal Resesi: Jangan Salahkan Presiden Jokowi, Jangan Salahkan Pemerintah!

Rabu, 12 Agustus 2020 | 20:35
instagram @sb.yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinyatakan negatif terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Sosok.ID - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat suara soal kemungkinan krisis ekonomi.

Presiden ke 6 Republik Indonesia ini menganggap persoalan ekonomi di tengah pandemi covid-19 sebagai sesuatu yang dialami banyak negara.

Tak terkecuali negara-negara besar dan kaya.

Melansir Kompas.com, SBY meminta kepada masyarakat agar tidak semena-mena menyalahkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Petingginya Nyinyir di Medsos Soal Pencalonan Gibran, PDIP Ingatkan Demokrat agar Berkaca: Ibarat Menepuk Air di Dulang, Terpercik Muka Sendiri

Menurutnya, saat ini pemerintah telah melakukan upaya yang terbaik untuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman resesi.

Hal itu disampaikan SBY saat launching buku "Monograf" di Cikeas, Bogor, Selasa (11/8/2020).

"Jadi jangan salahkan presiden Jokowi, jangan salahkan pemerintah, kenapa Indonesia mengalami krisis ekonomi? Ya, karena secara global, secara dunia sertaan dari pandemi Covid-19 ini adalah gejolak bahkan krisis ekonomi," katanya, dikutip dari Kompas.com.

SBY menuturkan, pemerintah tentu sudah tahu akan terjadi ancaman krisis ekonomi di kondisi ini.

Baca Juga: Mantan Jubir SBY Tertawai Tindakan Jokowi Turun ke Mal Tinjau New Normal, Beri Saran Penting Ini: Kalau Presiden Salah Siapa yang Mau Koreksi?

Sehingga SBY mendorong pemerintah agar menetapkan kebijakan yang tepat dengan aksi yang nyata.

Ia juga menyatakan dukungannya kepada pemerintahan saat ini.

"From now ke depan pemerintah kita dukung, yang dilakukan pemerintah itu betul-betul melaksanakan penyelamatan ekonomi dengan strategi yang tepat, kebijakan yang tepat dan aksi-aksi yang tepat pula," ujarnya.

Adapun Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi di kuartal II, dan tercatat minus 5,3 persen.

Baca Juga: Sanggup Bikin Ardi Bakrie Bertekuk Lutut, Nia Ramadhani Rupanya Sempat Digosipkan Dekat dengan Ibas Yudhoyono, Nyaris Jadi Calon Mantu SBY?

Terkait hal tersebut SBY yakin pemerintah telah memahami komponen-komponen yang mengalami pelemahan.

Sehingga diharapkan agar segera dilakukan perbaikan.

Ia tak lupa meminta pemerintah agar membantu masyarakat kelas bawah lewat bantuan-bantuan sosial.

"Yang terpukul mereka-mereka yang golongan bawah maka bansos apapun berikan. Amerika keluarkan BLT, banyak yang keluarkan BLT, dulu saya juga keluarkan BLT," ucapnya.

Baca Juga: Anak Perempuannya Diusik Hingga Jadi Korban Jempol Lemas Netizen di Medsos Cuma Gegara Tugas Sekolah, Mantu SBY: Anda punya Anak Nggak?

"Bola ditangan pemerintah, istilahnya we have given everything to this government, tinggal tolong ini semua digunakan dengan baik, rakyat membantu, saya pribadi ingin membantu meskipun tidal secara tidak langsung karena partai yang dulu saya pimpin tidak di pemerintahan," ujar SBY.

Terpisah, sebelumnya Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang merupakan putra dari SBY juga menyoroti banyaknya permasalahan di Indonesia.

Selain ekonomi dan kesehatan, Ibas menyoroti adanya masalah penegakan hukum dan demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Sindiran Yenny Wahid Pada Stafsus Milenial Gegara Dualisme Kepentingan: Mencederai Kepercayaan Publik

"Indonesia saat ini banyak tantangan. Lihat saja tantangan pandemi, ekonomi, keuangan, pembangunan, kesejahteraan, penegakan hukum, demokrasi dan hak-hak sipil," kata Ibas di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/8/2020), dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut Ibas menyinggung pemerintahan jaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai presiden pada periode 2004-2014.

Ibas mengklaim saat itu kondisi Indonesia dalam aspek perekonomian terbilang baik dengan utang dan defisit negara yang terjaga.

Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Banyak Masalah, Ibas Bandingkan dengan Era Bapaknya: Zaman Pak SBY Ekonomi Kita Meroket

"Alhamdulillah, kita pernah membuat itu, ketika zaman mentor kita Pak SBY selama 10 tahun," katanya.

"Ekonomi kita meroket, APBN kita meningkat, utang dan defisit kita terjaga. Pendapatan rakyat naik dan lain-lain. Termasuk tentang persentase tingkat kemiskinan dan pengangguran," ujar Ibas. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya