Detik-detik Pasukan TNI Selamatkan Warga Sipil yang Diserang Oleh Bandit Kongo Hingga Akibatkan 3 Orang Meninggal dan Puluhan Lainnya Luka-luka

Selasa, 04 Agustus 2020 | 17:35
Kolase Instagram @puspenTNI

Detik-detik Pasukan TNI Selamatkan Warga Sipil yang Diserang Oleh Bandit Kongo Hingga Akibatkan 3 Orang Meninggal dan Puluhan Lainnya Luka-luka

Sosok.ID - Pasukan TNI yang bertugas dalam Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB Monusco kembali catatkan prestasi gemilang.

Dengan sigap para prajurit TNI kembali bisa pukul mundur bandit-bandit yang telah meresahkan warga Kongo.

Sekelompok bandit bahkan baru-baru ini telah meresahkan warga sipil dengan melancarkan serangkaian teror pada Sabtu (1/8/2020).

Hal itupun tak dibiarkan saja oleh prajurit TNI yang bertugas menjaga perdamaian di wilayah tersebut.

Baca Juga: Ganggu Kedaulatan Laut Indonesia Lagi, TNI AL Mungkin Tidak Segan Keluarkan Rudal Maut Pelibas Kapal Induk yang DIjamin Bisa Buat Coast Guard China Remuk Bubuk

Para prajurit yang belum lama ini bisa menyelamatkan warga AS yang disandera oleh kelompok bandit kembali beraksi.

Bandit-bandit tersebut memang sering meresahkan warga sipil bahkan yang terbaru beberapa warga sampai meninggal dunia akibat ulah para bandit.

Proses penyelamatan warga sipil dari teror bandit Kongo ini diungkap di laman tni.mil.id.

Kejadian teror ini terjadi di sebua wilayah di dekat Base Camp Indo RDB Kalemie, Provinsi Tanganyika Republik Demokratis Kongo.

Baca Juga: Peringkat Kekuatan Militernya Jauh di Bawah TNI, Terungkap Mengapa Korea Utara Bisa Kalahkan Indonesia untuk Buat Senjata Nuklir, Sosok Ini yang Jadi Dalang di Baliknya

Instagram @puspenTNI
Instagram @puspenTNI

Truk terguling akibatkan sejumlah korban warga sipil meninggal dan beberapa lain luka-luka

Menurut Dansatgas, kronologi kejadian berawal dari 10 bandit bersenjata tiba-tiba melakukan penghadangan terhadap dua kendaraan truk.

Truk tersebut melintas di desa Kako Village, sekitar 10 Km dari Static Combat Deployment (SCD) Lulimba, pada Sabtu dini hari (1/8/2020).

Aksi kejam bandit di desa tersebut pun segera diterima laporannya oleh CLA dari Chief Village.

Kemudian info tersebut disampaikan kepada Komandan SCD Lulimba Mayor Inf Yoni untuk meminta perlindungan pengamanan dan pertolongan bagi korban yang terluka.

Baca Juga: Curiga Ada 'Kekuatan Lain' yang Bikin Jet Tempur Kiriman Isreal Sulit Diperbaiki, Para Teknisi TNI AU Terpaksa Gunakan Kepala Kerbau, Seketika Berjalan Lancar

SCD pun langsung menanggapi laporan tersebut dengan segera mengirimkan setidaknya 35 prajurit TNI yang tergabung dalam tim Long Range Patrol (LRP).

Mereka terdiri dari Quick Response Team dan tim medis untuk meluncur ke lokasi kejadian.

Hal tersebut dalam rangka melaksanakan Protection og Civilan (POC).

Sesampainya di lokasi kejadia, tim LRP yang dipimpin oleh Lettu Arm Sudarmo langsung melakukan pengamanan wilayah dan memberi bantuan pengobatan terhadap korban.

Baca Juga: Misi Masa Depan, Bukannya Menenteng Senpi, Prajurit TNI di Perbatasan Kini Bersenjatakan Papan Tulis dan Spidol di Tengah Pandemi, Ternyata Demi Masa Depan Bangsa!

Instagram @puspenTNI
Instagram @puspenTNI

Pasukan TNI mencoba memberikan pertolongan medis pada warga sipil yang terluka

Adapun koban yang ditimbulkan akibat penghadangan tersebut terdiri dari 3 orang meninggal dunia akibat luka tembak, 22 orang terluka akibat truk terguling dan beberapa orang diantaranya mengalami penganiayaan dari para Bandit.

Dantim LRP dibantu oleh Language Assistance (LA) berkoordinasi melekat dengan Armed Force of Democratic Republic of Congo (FARDC) dan Local Police untuk proses investigasi.

Baca Juga: Kalah Telak dari Segi Alat Tempur, Tapi di Mata Dunia TNI Justru Lebih Unggul Dibanding Kekuatan Militer Israel yang Punya Senjata Nuklir, Terungkap Alasannya

Disamping itu juga, koordinasi dilakukan dengan Médecins Sans Frontières (MSF) Team terkait evakuasi korban ke rumah sakit Lulimba dan Misisi.

Pasca evakuasi korban, tim LRP Lulimba tetap berjaga di Area Kako Village guna memastikan situasi keamanan di wilayah tersebut agar tidak terjadi serangan susulan dan kekerasan kembali.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Instagram, puspentni, tni.mil.id

Baca Lainnya