Makanya Tak Gentar Hadapi AS dan Sekutu, Ternyata China Punya Pendukung Kuat Selain Korea Utara, Kini Siap Hujat Balik Amerika Serikat!

Sabtu, 18 Juli 2020 | 18:42
Militari.com

(Ilustrasi Militer Rusia) Makanya Tak Gentar Hadapi AS dan Sekutu, Ternyata China Punya Pendukung Kuat Selain Korea Utara, Kini Siap Hujat Balik Amerika Serikat!

Sosok.ID - China kini sedang dalam tekanan lantaran banyak negara menuduh Tiongkok dalang dari berbagai peristiwa.

Selain dianggap sebagai dalang pandemi virus corona, China juga dipandang sering buat onar di kawasan Laut China Selatan.

Bahkan kini beberapa negara bersekutu melancarkan konfrontasi di sekitar wilayah Tiongkok termasuk Amerika Serikat dan sekutunya.

Namun sampai saat ini China tak gentar sedikitpun, yang ternyata didasari dari dukungan beberapa negara kuat ini.

Baca Juga: Terima Tantangan AS, Jepang dan Inggris di Laut China Selatan, Tiongkok Kebut Bangun 2 Kapal Induk Canggih Setara dengan HMS Queen Elizabeth, Siap Perang?

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengaku berbicara banyak hal dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam percakapan telepon pada Jumat (17/7/2020).

Wang mengatakan, China dan Rusia harus mendukung semua negara dengan sikap yang obyektif dan adil untuk menolak tindakan yang berpotensi merusak tatanan dunia internasional.

Dia menambahkan, China dan Rusia harus bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas dunia serta menjaga keadilan internasional, sebagaimana dilansir CGTN News, Sabtu (18/7/2020).

Wang mengklaim, setelah Rusia menggelar referendum konstitusi pekan lalu, kedua negara saling berbicara melalui sambungan telepon.

Baca Juga: Demi Bungkam China, Amerika Sudah Tak Peduli Lagi dengan Eropa

Mereka menekankan dan menegaskan dukungan satu sama lain dan menganggap hubungan China dan Rusia sebagai prioritas kebijakan luar negeri kedua negara.

Wang mengatakan, China dan Rusia harus memperdalam kerja sama dalam menangani pandemi Covid-19 dan memperkuat koordinasi strategis dalam urusan regional maupun internasional.

Lavrov menuturkan, Rusia bersedia mengikuti pedoman konsensus yang telah dicapai oleh kedua kepala negara, termasuk penguatan kerja sama dalam hal pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tiongkok Makin Kepepet, Gegara Isu Mata-mata di Inggris, Militer Ratu Elisabeth Ikut Serbu Laut China Selatan dengan Kapal Induk Bergabung bersama Militer AS dan Jepang

Dia menambahkan, kedua negara ikut mempromosikan sekaligus menyinergikan program mereka, yakni Uni Ekonomi Eurasia yang diinisiasi Rusia dan One Belt One Road yang diinisiasi China.

Lavrov berujar, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Rusia dan China harus lebih memperkuat koordinasi dan kerja sama dalam urusan internasional dan menjaga hukum internasional dan kepentingan bersama kedua negara.

Dia menuduh AS selalu berpikir AS-sentris dan siap mengancam atau memberikan sanksi terhadap negara lain.

Baca Juga: Tambah Nekat, China Spionase Latihan Perang dengan 2 Kapal, Ogah Tinggal Taiwan Kejar Pasukan Tiongkok yang Menyamar jadi Kapal Sipil dengan Armada Penuh, Begini Penyerbuannya!

Konfrontasi China-AS

Wang Yi mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah meluncurkan berbagai tuduhan tak terbukti terhadap China dan secara sengaja melakukan konfrontasi ideologi.

Wang menambahkan, AS menggunakan pandemi Covid-19 sebagai alasan untuk memfitnah negara-negara lain dan mengalihkan kesalahannya dengan berbagai cara.

Baca Juga: Amerika Bakal Kerahkan Semua Sumber Daya untuk ASEAN Sekaligus Indonesia Demi Melawan China

Dia berujar China tidak akan tunduk oleh kekuatan anti-China oleh AS yang menurutnya sangat kecil tersebut. Dia menambahkan, China akan mempertahankan kepentingan dan martabatnya.

Sejak hubungan kedua negara memburuk, Wang memperingatkan bahwa hubungan China dengan AS menghadapi tantangan yang paling serius sejak pembentukan hubungan diplomatik pada 1979.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China-Rusia Makin Mesra, Keduanya Hujat AS"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya