Sosok.ID - Ya, memang cuaca panas yang kini tengah menyerang bumi akhir-akhir ini membuat banyak orang kewalahan.
Terakhir kali diberitakan, cuaca panas yang menyerang bumi bahkan mencapai suhu 38 derajat Celcius.
Sehingga tidak heran, berbagai cara pun akan dilakukan banyak orang untuk menghindari terik matahari dan udara lembab.
Salah satunya dengan memakai pakaian yang lebih pendek dan berbahan tipis.
Namun apa jadinya bila pakaian tipis malah membuat seseorang ditolak naik bus?
Kedengarannya mustahil terjadi, tapi itulah yang dialami oleh gadis 19 tahun ini.
Gara-gara pakaiannya dianggap terlalu terbuka dan tidak sesuai SOP dalam bus, gadis 19 tahu ini ditendang keluar oleh sang sopir.
Sempat terjadi perdebatan antara sang gadis dengan sopir hingga membuat kejadia ini ramai dibicarakan.
Diketahui, kejadian ini menimpa seorang gadis berusia 19 tahun asal Swedia, Amanda Hansson.
Melansir Daily Mirror, Sabtu (11/7/2020) Amanda Hansson diusir paksa dari bus yang ia tumpangi di Malmo, Swedia.
Amanda Hansson diusir paksa oleh supir bus yang ia tumpangi hanya gara-gara pakaiannya dianggap terlalu terbuka.
Kala itu, Malmo tengah berada di puncak musim panas dengan suhu 27 derajat Celcius dan Amanda Hansson tidak ingin mati kepanasan.
Sehingga tidak mengherankan bila ia memilih keluar hanya dengan mengenakan kaus kutang dan celana pendek berbahan tipis.
Sebelumnya, Amanda Hansson bercerita bila sang supir memintanya untuk menutup diri, namun ia menolak dan menuduh si supir terlalu seksis.
Tak terima diusir paksa dari bus yang ia tumpangi, Amanda Hansson pun sempat mengamuk sampai jadi tontonan penumpang lainnya.
Dalam pemberitaan media lokal, sopir bus Skanetrafiken berkata pakaian yang dikenakan Hansson tak sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Untuk menghindari pelanggaran SOP, supir bus tersebut pun memintanya Amanda turun.
Namun rupanya aksi supir bus ini juga ditentang oleh seorang aktivis HAM, Sara Mohammad.
Sara Mohammad mempertanyakan apa yang menjadi hak supir untuk memutuskan seperti apa pakaian yang pantas dipakai perempuan.
"Saya berharap seluruh perempuan punya keberanian menolak.
Baik itu dari sopir bus, ayah, ibu, maupun paman. Itu tubuh kalian. Kalian pemiliknya," tegas Sara Mohammad seperti yang dikutip Sosok.ID dari The Local.
Gara-gara kejadian ini, Amanda Hunsson mengaku merasa marah dan amat sangat malu.
Pasalnya, ia merasa tak salah mengenakan pakaian seperti itu disaat suhu udara sedang panas-panasnya.
"Aku sangat marah, hingga aku ingin berteriak dan menangis.
Aku tidak pernah merasa dihina seperti ini," ungkap Amanda di laman Facebook-nya.
Direktur lalu lintas Skanetrafiken Linus Erixon langsung mengeluarkan pernyataan berisi ucapan maaf sekaligus bantahan bahwa pakaian Hansson bertentangan dengan perusahaan.
"Tentu saja setiap orang diperkenankan menaiki bus maupun kereta yang kami kelola baik mengenakan celana pendek maupun kaus," ujar Erixon.
Dia kemudian menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan si sopir bus yang tidak disebutkan identitasnya itu tidak ada kaitannya dengan motif agama maupun politik.
"Setiap orang harus diperlakukan sama. Baik Skanetrafiken maupun Nobina (perusahaan saudara) punya kebijakan terkait pakaian pelanggan kami," pungkasnya.
(*)