Sosok.ID - Warga di sebuah desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur baru-baru ini digegerkan dengan fenomena aneh.
Bahkan fenomena tersebut sempat viral di media sosial setelah videonya beredar.
Puluhan warga desa mendatangi sebuah rumah di pagi hari setelah dihebohkan kabar mistis yang menghinggapi rumah tersebut.
Beredar kabar bahwa rumah yang didatangi warga tersebut mengalami kejadian aneh alias misterius pada malam hari sebelumnya.
Rumah tersebut diyakini berpindah dan bertambah tinggi hanya dalam semalam.
Bangunan yang masih setengah jadi tersebut ternyata mili seorang bernama Giman (47) salah satu warga Desa Mengger, Kecamatan Karangayar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Video mengenai hal menggemparkan tersebut juga sempat mewarnai sosial media hingga warga pun berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian.
Melansir dari Kompas.com, saat ditemui di rumah orang tuanya, Giman mengaku bahwa rumahnya memang meninggi dari kondisi sebelumnya.
Saat dibangun atau sehari sebelum rumah itu diyakini berubah dan berpindah.
Giman mengaku bahwa rumahnya bertambah tinggi sekitar 1,3 meter.
Hal tersebut dikarenakan dirinya membangun tiang pondasi dengan pengerjaan yang sebenarnya sudah cukup lama.
Dalam hal berpindah, ternyata Giman mengakui bukan bangunan rumahnya yang berpindah melainkan atap rumah yang pindah ke pondasi yang sudah dibangunnya.
Hal itu membuat seolah-olah di mata orang awam bangunan rumah GIman telah berpondah karena terlihat atap bergeser beberapa sentimeter.
Ternyata Giman memindahkan atap rumahnya seorang diri tanpa diketahui oleh warga desa pada pertengahan bulan lalu.
“Kalau prosesnya sulit dijelaskan, pokoknya sekarang sudah naiklah,” ucap Giman, Kamis (9/7/2020).
Meski dirinya ogah menjelaskan secara rinci bagaimana ia memindahkan seorang diri, Giman menyangkal bila hal tersebut dilakukan dengan cara gaib.
“Enggak ada yang bantu. Ini adanya bolo satu yang membantu,” ujarnya sambil menunjuk anak perempuannya yang baru berumur dua tahun.
Rumah Giman memiliki sebuah kamar yang letaknya di bawah tanah tepat di tengah bangunan rumah.
Kamar yang berada di kedalaman 1,5 meter tersebut memiliki lebar sekitar 3 meter dan panjang sekitar 5 meter.
Kamar bawah tanah itu juga dilengkapi dengan WC dan shower untuk mandi.
Dengan memiliki kamar di bawah tanah, rumah Giman terlihat seperti dua lantai. Untuk menggali tanah yang dijadikan kamar, Giman melakukannya seorang diri dan membutuhkan waktu lima bulan.
Tanah galian digunakan untuk menimbun fondasi rumahnya setinggi 1,3 meter.
Giman mengaku tidak terlalu ingat kapan mulai membangun fondasi dan tembok di sekeliling rumahnya.
“Sudah tidak ingat kapan beli rumah itu, sudah lama. Bangun fondasinya juga sudah lama, tidak seketika, sedikit-sedikit. pokoknya kalau ada rezeki bangun lagi, cari lagi bangun lagi,” jelasnya.
Rumah Giman memang berada cukup berjarak dengan tetangganya, sebab dari kediamannya ke kediaman tetangga ada jarak sekitar 10 meter.
Salah seorang warga yang juga penyuplai bahan bangunan untuk Giman, Hartanto juga tak mengetahui bagaimana pastinya Giman bisa memindahkan atap seorang diri.
“Tahunya malah dari warga lain yang ribut soal rumah Giman sudah pindah. Padahal dari sini kelihatan,” kata Hartanto.
“Kalau mindahnya sudah tiga mingguan, tapi ramai baru lima harian. Ramainya ada videonya di media sosial,” kata Kepala Dusun Mengger Sudadi menjelaskan kepada puluhan warga yang melihat langsung rumah Giman.
Ketua Badan Pemusyawaratan Desa BPD Mengger Prawoto mengatakan, empat hari terakhir pengunjung rumah Giman mencapai lebih dari 1.000 orang.
Untuk mencegah penularan virus corona, pemuda desa membuka lahan parkir dengan jarak 100 meter dari rumah Giman dan membatasi jumlah orang yang masuk.
“Yang datang wajib pakai masker dan kita selalu semprot rumah Giman dengan disinfektan untuk mencegah virus corona,” katanya. (*)