Sosok.ID - Dua dokter kakak beradik di Semarang meninggal dunia karena terpapar virus corona.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Semarang, dr Elang Sumambar.
"Mereka adalah dr Sang Aji Widi Aneswara dan dr Elianna Widiastuti dari IDI Kota Semarang. Mereka kakak beradik," kata Elang saat dihubungi, Rabu (8/7/2020).
Dia mengungkapkan dr Elianna yang bertugas di Puskesmas Halmahera Semarang berpulang lebih dulu usai dirawat di RS Roemani Semarang pada Minggu, 28 Juni 2020.
Baca Juga: 17 Tahun Buron, Pembobol Bank BNI Senilai Rp 1,7 Triliun Berhasil Dibekuk Aparat Indonesia
"Awalnya dr Elianna sempat mengeluh sakit usai pemakaman ayahnya yang lebih dulu wafat pada Minggu pagi. Langsung siangnya di bawa ke rumah sakit Roemani, lalu meninggal dunia," jelasnya.
Lantas, kata dia setelah ditelusuri dalam keluarganya diketahui adiknya dr Sang Aji bertugas di Puskesmas Karanganyar, Tugu dan keluarganya terkonfirmasi positif Covid-19.
"Anak dan istrinya juga positif setelah di-tracing. Dr Sang Aji masuk rumah sakit pada 1 Juli 2020. Dinyatakan meninggal pada Senin 6 Juli 2020. Usai dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro," ungkapnya.
Elang menjelaskan, dr Sang Aji juga pernah bertugas menangani pasien Covid-19 di rumah dinas Wali Kota Semarang.
"Dr Sang Aji usianya masih muda sekitar 31 tahun. Dia juga pernah diperbantukan sebagai relawan untuk penanganan Covid-19 di rumdin Wali Kota Semarang," katanya.
Jenazahnya, kata dia langsung dikebumikan di pemakaman Madinah Memorial Park Ungaran dengan prosedur Covid-19.
Dua dokter lain
Selain di Semarang, Elang menyebut anggota IDI Kota Jepara dr Ane Rovian juga telah berpulang lebih dulu.
"Ada asal Kudus tersebut bertugas di Puskesmas Welahan Jepara dan dirawat di Rumah Sakit Telogorejo Semarang," tuturnya.
Sementara itu, kabar duka juga baru saja datang pada Rabu 8 Juni 2020 sore pukul 16.10 WIB yakni satu dokter dari Purwodadi, dr Sovian Endin meninggal dunia.
"Tadi sore baru dikabari ada dokter satu lagi meninggal dunia di Purwodadi, meninggalnya usai dirawat di RS Moewardi Solo. Jadi di Semarang Raya ada empat dokter meninggal dunia," ujarnya.
Elang berharap tidak ada lagi tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan Covid-19.
Untuk itu, dia meminta kepada pemerintah agar memberikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan dengan melakukan upaya pemeriksaan berkala.
"Baik mereka yang langsung terjun menangani Covid-19 maupun di faskes seperti puskesmas, klinik atau dokter praktek mandiri diberikan perlindungan dengan pemeriksaan berkala," tambahnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan yang ketat. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Duka, Dokter Kakak Beradik di Semarang Meninggal karena Covid-19 Menyusul Sang Ayah"