Jadi Perbincangan Ilmuwan Tambang di Seluruh Dunia, WNI Ini Dapat Hak Paten di AS Setelah Rubah Batubara Jadi Pupuk, Indonesia Patut Bangga!

Minggu, 28 Juni 2020 | 12:42
Kolase ESDM/Kompas.com

Jadi Perbincangan Ilmuwan Tambang di Seluruh Dunia, WNI Ini Dapat Hak Paten di AS Setelah Rubah Batubara Jadi Pupuk, Indonesia Patut Bangga!

Sosok.ID - Ada kabar gembira bagi industri tambang batubara di Tanah Air. Industri tambang batubara bisa ekspansi produk dan pemasaran.

Terbaru, seorang Warga Negara Indonesia ( WNI) berhasil meraih hak paten atas produk pupuk berbahan dasar batubara ciptaan di Amerika Serikat (AS).

Inovasi ini adalah ciptaan R Umar Hasan Saputra, seorang pebisnis dan inventor bidang pertanian asal Indonesia.

Produk pupuk batubara mendapatkan pengakuan dari Pemerintah Amerika Serikat, dengan diterbitkannya hak paten dari United States Patent and Trademark Office (USPTO) pada 16 Juni 2020.

Baca Juga: Sombong Tak Butuh Duit, Ahok Lebih Pilih Jadi Gubernur Jakarta Ketimbang Komisaris Pertamina, Padahal Gajinya 19 Kali Lebih Banyak Senilai Rp 180 Juta, Ini Alasanya!

Teknologi pupuk batubara yang dikembangkannya saat ini adalah satu-satunya yang berhasil memperoleh hak paten di AS.

Dengan diterbitkannya hak paten tersebut, pupuk batubara dengan merek dagang Glogens Organic Micro-Carbon Fertilizer ini nantinya selain dapat memasuki pasar industri pertanian di AS, juga dapat membuka peluang investasi berupa pendirian pabrik serta memperlancar pemasaran produk pupuk batubara tersebut di tingkat global.

Dalam siaran pers Sabtu (27/6/2020), R Umar Hasan Saputra mengungkapkan, produk pupuk batubara memiliki beberapa keunggulan.

Pupuk batubara yang di Indonesia bermerek dagang Futura tersebut, dihasilkan dari bahan dasar batubara berkalori rendah yang banyak terdapat di berbagai negara.

Baca Juga: Status dan Haknya Sebagai PNS Dicabut Secara Tidak Hormat oleh Bupati, Guru SMPN 2 Tulungagung yang Divonis Bersalah dalam Kasus Pungli Kini Justru Menangkan Kasasi MA

Pupuk ini bersifat organik dan eco-friendly karena dapat memperbaiki kondisi tanah serta dapat diproduksi lebih cepat dan masif.

KJRI Chicago Pastikan WNI Aman KJRI Chicago dalam siaran persnya menyebut pupuk batubara ini lebih ekonomis dibandingkan pupuk kimia, serta diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani dalam jumlah besar, dalam rangka mendukung terwujudnya ketahanan pangan.

Lebih lanjut Saputra juga menjelaskan, pupuk batubara merupakan hasil pengembangan selama 11 tahun.

Pupuk batubara tersebut telah melalui serangkaian uji coba dan telah digunakan berbagai kelompok petani di dalam negeri.

Baca Juga: Sudah Gembar-gembor Bakal Segera Nikahi Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Tiba-tiba Ingin Ngajak Pisah : Aku Enggak Kuat Tapi Kita Beneran Harus Pisah

Hasilnya, pupuk batubara tersebut mampu meningkatkan produktivitas hasil panen secara signifikan pada berbagai jenis tanaman pertanian.

Selain itu pupuk batubara juga berbiaya produksi lebih rendah serta mampu menurunkan penggunaan pestisida, sehingga meminimalisir efek samping bagi tanaman maupun tanah.

Pupuk batubara ini telah dipatenkan di Indonesia sejak 2013, sedangkan proses paten di AS dimulai sejak Oktober 2016.

Setelah melalui proses yang cukup panjang, R Umar Hasan Saputra dan Davy Makimian Direktur Utama perusahaan PT Saputra Global Harvest di Indonesia, bersama mitra bisnisnya Steve Budiono Direktur Utama Global Green Energy Solutions Corporation (GLOGENS) yang berada di AS, akhirnya memperoleh hak paten dari AS pada 2020.

Baca Juga: Jelas-jelas Ditentang sang Mertua, Artis Tampan Ini Ngotot Ajak Kawin Lari Anak Menteri, Selang Lima Hari Kemudian Langsung Dijemput Polisi

Sebagai langkah tindak lanjut setelah diterbitkannya hak paten pupuk batubara, GLOGENS akan memproses pengajuan perizinan dan lisensi ke pihak otoritas terkait di AS, sebelum masuk ke tahap upaya pemasaran secara lebih luas.

Untuk mendukung upaya tersebut, GLOGENS juga telah menyiapkan lahan di California untuk uji coba pupuk batubara bagi tanaman padi, serta sedang menyiapkan lahan tambahan di Indiana untuk jenis tanaman jagung.

Guna mendukung penetrasi Glogens Organic Micro-Carbon Fertilizer ke pasar AS, Konsul Jenderal (Konjen) RI Chicago Meri Binsar Simorangkir menyatakan, KJRI dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) bersama perwakilan RI di AS akan membantu fasilitasi proses pengajuan sertifikasi standarisasi pupuk batubara ke lembaga-lembaga terkait di AS.

Baca Juga: Akui Hubungannya dengan Vicky Nitinegoro Layaknya Pasangan Kekasih, Nikita Mirzani Sebut sang Aktor Tak Jago Soal Urusan Ranjang : Dia yang Paling Sebentar

Selain itu, bantuan juga akan dilakukan dalam upaya-upaya promosi dan pemasaran bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di wilayah Midwest.

Wilayah itu dikenal sebagai salah satu pusat produksi pertanian dan perkebunan utama di AS, seperti kedelai, jagung dan gandum, sehingga Midwest AS merupakan salah satu kawasan yang sangat potensial untuk pemasaran pupuk batubara.

Baca Juga: Tegas Tolak Pinangan Anak Raja Jawa yang Hendak Lamar Putri Sulungnya, Mulan Jameela Dipuji Setinggi Langit oleh Ahmad Dhani : Kalau Ibu-ibu Lain Pasti Langsung Mau

Sampai saat ini PT Saputra Global Harvest juga telah menjalin kerja sama dengan Zimbabwe, melalui penandatanganan perjanjian disediakannya lahan bagi uji coba pupuk batubara ciptaan Saputra di negara tersebut.

Usai pupuk dipasarkan di Zimbabwe selama 1-2 tahun, pupuk batu bara ini rencananya akan diperkenalkan ke berbagai negara Afrika lainnya, termasuk Kenya, Zambia, Namibia dan Ghana.

Baca Juga: Tak Rasakan Sakit Sedikitpun Meski Pisau Dapur Masih Menancap di Kepalanya, Pria Ini Masih Bisa Jalan-jalan Santai Usai Terlibat Pertemuran Berdarah

Ke depannya, diharapkan pemasaran pupuk batubara karya putra bangsa ini juga dapat memasuki pasar benua lainnya seperti Eropa, Asia dan Australia.

(Aditya Jaya Iswara)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Gembira, Pupuk dari Batu Bara Karya Anak Bangsa Raih Hak Paten di AS",

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya