Sosok.ID - Salah satu penilaian kekuatan militer sebuah negara adalah armada atau alat-alat tempur canggih.
Dalam hal militer maritim, salah satu catatan kecanggihan sebuah alat tempur negara itu adalah memiliki kapal induk.
Hanya beberapa negara saja yang diketahui memiliki kapal induk yang menunjang kekuatan militer mereka di kelautan.
Termasuk negeri Ratu Elizabeth, Inggris yang dikenal dengan kekuatan militernya yang cukup disegani di dunia.
Namun militer Inggris baru saja mengalami kerugian yang cukup membuat mereka harus memutar otak.
Sebab kucuran dana senilai 1 miliar poundsterling atau Rp 17,5 triliun mereka kini sia-sia, yang seharusnya bisa dimaksimalkan untuk menambah kekuatan tempur militernya.
Yakni proyek kapal induk yang satu ini bisa dikatakan gagal dan membuat militer Inggris merugi.
Bagaimana tidak, kapal tempur yang digadang-gadang akan merajai militer dunia ini ternyata hanya bisa melaut selama 6 hari saja.
Sisanya dalam 4 tahun ini, kapal induk bernama HMS Dauntless tersebut menganggur.
Kapal itu menganggur lantaran kerusakan mesin dan kekurangan awak hingga tak bisa digunakan untuk operasi.
Mengutip dari Daily Mirror, Sabtu (20/6/2020), kapal ini pun sekarang sedang diupayakan untuk diperbaiki mesin utamanya.
Perbaikan mesin utama padahal memerlukan waktu selama satu tahun, maka kapal induk ini total menganggur 5 tahun apabila tak ada kerusakan lainnya.
Dauntless adalah salah satu dari enam kapal perang Inggris Tipe 45, yang juga dikenal sebagai kapal penghancur "kelas D", yang dimaksudkan menjadi ujung tombak AL Inggris di era modern.
Kapal tersebut kini hanya menghabiskan hari-harinya di pelabuhan Portsmouth ketimbang jalankan tugas negara, seperti yang diungkap oleh Kementerian Pertahanan Inggris.
Dengan beban seberat 8.000 ton kapal tersebut seperti tanpa daya saat terombang-ambing dilautan lantaran masalah di mesin dieselnya.
Lantaran tahu bahwa kapal tersebut memiliki masalah mendasar pada mesinnya, pejabat yang berwenang berdalih Dauntless digunakan sebagai kapal pelatihan saja.
Baca Juga: Pantas Saja India Berang, Rupanya Ini yang Dilakukan China Sebelum Bentrokan Berdarah Terjadi
Dan kini sedang diupayakan agar bisa melaut di tahun 2021 sebagai kekuatan militer tambahan bagi kerajaan Inggris.
Saudaranya yakni kapal HMS Daring dalam 2 tahun terakhir juga diikat di dermaga, sedangkan kapal induk lainnya yakni HMS Diamond hanya melaut 15 hari selama 2019.
Lalu HMS Defender berlabuh sejak 2017 dan tidak beroperasi lagi, begitu juga dengan HMS Dragon dan HMS Duncan.
Hal lain yang mengkhawatirkan adalah, keenam kapal yang diluncurkan antara 2006-2010 itu, total perjalanannya hanya 649 hari berdasarkan data pada 2019.
Sebaliknya pada 2012, mereka melaut dua kali lebih banyak yakni 1.122 di laut lepas.
Kesalahan lalu diketahui terdapat di mesin yang tidak kuat menggerakkan kapal-kapal raksasa ini, sehingga menjadi terlalu panas.
Kemudian muncul pengumuman bahwa kapal akan mendapat mesin tambahan seharga 160 juta poundsterling (Rp 2,8 triliun), yang akan dipasang di galangan kapal Merseyside.
Para ahli juga mengatakan, kendala lain di kapal-kapal itu adalah kurangnya pelaut.
Itu sebabnya terkadang kapal-kapal tersebut dipakai sebagai kapal latihan.
Salah seorang direktur Save The Royal Navy, Pete Sandeman mengungkap bahwa kapal-kapal raksasa milik Inggris itu sudah terlalu lama menganggur sebelum masalah akhirnya bermunculan bagi kapal itu sendiri.
Baca Juga: India Membalas! Giliran 43 Tentara China Mati di Tangan Militer Negeri Bollywood
Namun Militer AL Inggris membantah pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa kapal-kapal tempur itu dibuat untuk berbagai tingkat kesiapan, dan dirawat dengan siklus pemeliharaan, pelatihan, libur dan peluncuran yang telah terjadwal. (*)