Divonis Hukuman Mati, Aulia Kesuma Tak Cukup Jadikan Buah Hatinya dengan Pupung Sadili Sebagai Tameng, Bakal Ajukan Banding dengan Berbagai Upaya Termasuk Minta Bantuan Jokowi

Selasa, 16 Juni 2020 | 09:13
Kolase Tribunnews

Pengakuan Aulia Kesuma,Usai Membunuh Edi Candra dan M Adi Pradana : Mantan Suami Saya Juga Masih Ada

Sosok.ID - Masih ingatkah kamu dengan kasus pembunuhan suami dan anak oleh istri bernama Aulia Kesuma?

Akibat perbuatannya yang tega menyewa pembunuh bayaran untuk menghilangkan nyawa keluarganya itu, Aulia Kesuma kini divonis hukuman mati.

Tapi, ia kini tengah melakukan berbagai upaya termasuk meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengajukan banding.

Pihak keluarga sang suami, Pupung Sadili pun memastikan nasib buah hati pernikahan Aulia Kesuma dan almarhum, Reyna.

Baca Juga: Tekor Puluhan Juta Hingga Terancam Hukuman Mati, Aulia Kesuma Ngaku Aksi Pembunuhannya Terinspirasi dari Sinetron

Kakak kandung Pupung Sadili, Nani Sadili, mengatakan Reyna akan dirawat oleh keluarga besarnya.

Ia pun mengaku keberatan nama Reyna terus disebut saat kuasa hukum Aulia Kesuma menyatakan keberatan atas vonis hukuman mati yang dijatuhkan pada Aulia.

"Yang jelas Reyna itu kami akan merawatnya. Saya sekali lagi tolong, Pak Firman sebagai penasihat hukum jangan mem-blow up terus si Reyna itu bahwa dia tidak punya siapa-siapa," kata Nani seusai sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (15/6/2020), dilansir Tribunnews.

Lebih lanjut, Nani menyatakan keluarga besarnya siap mengasuh dan merawat Reyna.

Baca Juga: Aulia Kesuma Berikan Pengakuan Menjengkelkan, Kakak Tertua Edi Chandra Geram : Banyak Hal yang Harus Diluruskan!

Nani juga meminta agar Reyna tak disamakan dengan sang ibu, Aulia Kesuma.

"Kami di sini uwanya, ada banyak dan saudara kami banyak. Kakak kakak sepupunya ada 6 dan kami semua sanggup dan siap merawatnya."

"Jadi jangan disamakan dengan apa yang sudah dilakukan oleh ibunya."

"Saya berharap Reyna akan menjadi anak yang mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang baik dan layak sebagaimana yang diharapkan oleh ayah kandungnya," tutur Nani.

Baca Juga: Rugi Bandar Hingga Ratusan Juta, Aulia Kesuma Kini Terancam Hukuman Mati Usai Bunuh Suami dan Anak Tiri

Mengenai vonis hukuman mati yang dijatuhkan majelis hakim untuk Aulia Kesuma dan putranya, Geovanni Kelvin, Nani mengaku belum bisa berbicara banyak.

Pasalnya, pihak Aulia diketahui masih akan mengajukan banding.

"Kita belum tahu ya. Karena di sana masih pikir-pikir dan masih mengajukan banding."

"Jadi kita tidak bisa mengatakan puas atau tidak. Belum. Karena masih panjang jalannya," terang Nani.

Baca Juga: Pengakuan Aulia Kesuma Usai Membunuh Edi Candra dan M Adi Pradana : Mantan Suami Saya Juga Masih Ada

"Vonis ini saya masih mengikuti dulu sampai tingkat banding karena kita tidak tahu hakim tingkat tinggi akan seperti apa keputusannya," pungkasnya.

Seperti yang dikatakan Nani, Aulia Kesuma mengajukan banding atas vonis hukuman mati.

Hal ini disampaikan kuasa hukum Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin, Firman Candra, setelah sidang putusan di PN Jakarta Selatan.

Firman mengatakan kliennya akan melakukan berbagai upaya, termasuk meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika semua cara yang ditempuh tak berhasil.

Baca Juga: Sudah Dibayar 500 Juta, 2 Pembunuh Bayaran yang Disewa AK Tolak Ikut Beraksi Gara-gara Alami Kejang Bak Kesurupan Sebelum Eksekusi

"Kita akan melakukan upaya karena terus terang ini masih panjang. Kita sudah diskusi dengan terdakwa 1 dan terdakwa 2."

"Kita akan melakukan upaya hukum berikutnya di Indonesia yang telah disediakan," jelas dia, dilansir Tribunnews.

"Kami ingin naik banding, kasasi, PK dan terakhir kita akan minta grasi ke presiden Indonesia."

"Karena ini (hukuman mati, Red) sudah bertentangan dengan deklarasi universal tentang hak asasi manusia."

Baca Juga: Terkuak, Aulia Kesuma Sempat Hidangkan Jus Berisi Obat Tidur Dosis Tinggi Kepada Suami dan Anak Tiri Sebelum Menghabisinya

"Kami berharap hukuman mati bisa dihapuskan," tandasnya.

Kronologi Kasus Pembunuhan Pupung Sadili

Dikutip Kompas.com, Aulia Kesuma berencana membunuh Pupung Sadili dan Dana pada Agustus 2019 karena merasa sakit hati.

Ia mengaku harus banting tulang sendirian untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sementara Pupung tak memiliki pekerjaan sejak mereka menikah pada 2011.

Baca Juga: Akibat Hal Ini Aulia Kesuma Punya Utang Rp 10 Miliar Sehingga Secara Keji Bunuh Suami dan Anak Tirinya

Tak hanya itu, Pupung dan Aulia kerap bertengkar hal sepele, seperti mempermasalahkan pergaulan Dana.

Masalah lainnya muncul saat Aulia memutuskan berutang ke bank pada 2013.

Utang senilai Rp 10 miliar itu digunakan untuk membuka usaha restoran.

Namun, di tengah jalan, Aulia Kesuma merasa keberatan harus membayar cicilan sebesar Rp 200 juta per bulan.

Baca Juga: 'Yang Suka Kritik Pemerintah, Mau Nggak Tinggal dengan Pasien Positif Corona?', Gubernur Maluku Prihatin dengan Pola Pikir Rakyatnya

Tak hanya itu, Pupung disebut Aulia tak bersedia menanggung cicilan itu.

Aulia pun mengusulkan agar rumah Pupung di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dijual untuk melunasi utangnya.

Tapi, Pupung Sadili tak setuju hingga akhirnya Aulia dan anak kandungnya, Geovanni Kelvin, menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa sang suami.

Pupung dan Dana dibunuh menggunakan 30 butir obat tidur di rumahnya.

Baca Juga: Cuma Dapat Rp 200 Ribu Saja, Petugas Bank Saklek Minta Nenek 120 Tahun Ambil Sendiri Dana Pensiunnya, Terpaksa Diseret Putrinya dengan Dipan

Keduanya kemudian dibawa ke Sukabumi untuk dibakar di dalam mobil.

(Pravitri Retno Widyastuti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Aulia Kesuma Divonis Hukuman Mati, Bagaimana Nasib Anaknya dengan Pupung Sadili?

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber Tribunnews