Ngalahin Raffi Ahmad! Pemilik Bengkel di Malang Tagihan Listriknya Tembus Rp 20 Juta, PLN Tetap Minta Pelanggan untuk Lunasi

Jumat, 12 Juni 2020 | 10:35
Kolase gambar ilustrasi meteran listri via Tribunnews/Jeprima dan dokumentasi Istimewa/Tribun Jatim

Ngalahin Raffi Ahmad! Pemilik Bengkel di Malang Tagihan Listriknya Tembus Rp 20 Juta, PLN Tetap Minta Pelanggan untuk Lunasi

Sosok.ID - Kebingungan, mungkin itu yang kini tengah dirasakan seorang pemilik bengkel di Malang.

Pasalnya, tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba saja tagihan listrik pemilik bengkel di Malang ini meroket.

Tak tanggung-tanggung, tagihan listrik dari PLN untuk pemilik bengkel di Malang ini jumlahnya mengalahkan tagihan listrik rumah Raffi Ahmad.

Ya, akhir- akhir ini, tagihan listrik memang tengah jadi pembicaraan hangat publik di Tanah Air.

Baca Juga: Tagihan Listrik Melonjak Drastis Selama WFH, PLN Beri Relaksasi 1,93 Juta Pelanggan Golongan Tertentu untuk Mencicil

Bagaimana tidak, tagihan listrik dari PLN yang biasanya normal tiba-tiba saja melonjak tanpa peringatan.

Parahnya lagi, jumlah nominal yang ditagihkan terkadang diluar bayangan pelanggan.

Hal ini tentu saja membuat pelanggan mendadak kebingungan setengah mati untuk membayarnya.

Padahal selama ini penggunaan listrik juga dirasa tidak berlebihan.

Baca Juga: Tagihan Listrik Raffi Ahmad Rp 17 Juta per Bulan, Padahal Bolak-balik Alami Listrik Anjlok, PLN Malah Anggap Wajar

Namun, itulah yang terjadi pada seorang pemilik bengkel di Malang, Teguh Wuryanto.

Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Jumat (12/6/2020) Teguh Wuryanto mengaku kaget saat tahu tagihan listriknya di bulan Mei naik hingga 20 kali lipat dari sebelumnya.

Berdasarkan faktur tagihan yang ia terima, jumlah tagihan pada bulan Mei mencapai Rp 20 juta lebih.

Jumlah nominal tagihan listrik Teguh Wuryanto ini sampai mengalahkan sang sultan Andara, Raffi Ahmad yang capai Rp 17 juta per bulan.

Baca Juga: Ngisi Token Listrik 1 Juta Habis Cuma 2 Hari, Nagita Slavina Nyatanya Masih Ngerasain Listrik Rumah Anjlok Sampai Semprot Petugas PLN: Malu Pas Ada Tamu Ngejepret Mulu!

Tentu saja hal ini membuatnya kebingungan setengah mati.

Pasalnya, selama pandemi, warga Desa Bedali Kecamatan Lawang, Malang itu jarang menggunakan alat bengkel yang menguras listrik.

“Logikanya tidak mungkin bisa sampai tagihan (listrik) segitu. Apa yang saya gunakan?” kata Teguh kepada Kompas.com saat dihubungi, Rabu (10/6/2020).

Melansir Tribunnews, Teguh Wuryanto mengaku bahwa lonjakan tagihan listrik ini terjadi sejak meteran listrik bengkelnya berganti dari analog ke digital pada Januari 2020.

Baca Juga: Kabar Baik, PLN Bebaskan Tagihan Listrik Selama 6 Bulan Bagi Masyarakat, Ini Kategorinya!

Awalnya, kenaikan itu ia anggap wajar karena berganti meteran.

Namun, semakin kesini, tagihan listriknya terus melonjak hingga akhirnya tembus angka Rp 20 juta.

Tak tahu lagi harus melakukan apa, Teguh Wuryanto pun sempat melayangkan protes kepada pihak PLN.

Mengutip Kompas.com, lonjakan tagihan listrik yang dialami Teguh Wuryanto rupanya bukan tanpa sebab.

Baca Juga: Cerita di Balik Insiden Bocah Nyangkut di Kabel Sutet Setinggi 15 Meter, Berawal dari Mainan di Area Proyek hingga Kabel Nyangkut di Selangkangan

Direktur Niaga dan Manajemen PLN, Bob Saril mengatakan meroketnya tagihan listrik yang dialami Teguh Wuryanto lantaran adanya kerusakan pada alat penyimpanan energi atau kapasitor.

Bob Saril menjelaskan bahwa kegiatan las seperti yang dilakukan Teguh Wuryanto selama ini di bengkel kerap kali mengakibatkan ketidakstabilan tegangan listrik.

Sehingga diperlukan kapasitor untuk menyimpan dan menstabilkan tegangan listrik yang mengalir.

Kapasitor sendiri menghasilkan daya reaktif (kVarh) yang biayanya berbeda dengan tarif listrik pada umumnya, yakni kWh.

Baca Juga: Bisa Dilakukan Sambil Rebahan Tanpa Harus Antre, Token Listrik Gratis Dapat Diakses via WA Mulai 6 April 2020, Begini Caranya!

Lebih lanjut Bob Saril mengatakan, kapasitor yang dimiliki Teguh itu mengalami kerusakan, sehingga terjadi kebocoran daya.

Namun kerusakan tersebut tidak disadari pelanggan lantaran baru terdeteksi setelah berganti meteran.

Terkait meroketnya tagihan listrik Teguh Wuryanto, Manajer Bagian keuangan, SDM dan Administrasi PLN UP3 Malang, Ferbiana Marnarizka Putri mengatakan pelanggan harus tetap melunasi tagihan.

Pasalnya, bila tidak dilunasi, kepesertaan Teguh Wuryanto dari PLN akan dicabut.

Baca Juga: Mulai Bisa Digunakan, Begini Panduan Untuk Dapat Gratis Maupun Potongan Biaya PLN Selama Covid-19, Baik Token Maupun Meteran Lama!

Terlebih lagi, pihak PLN Malang menganggap kesalahan ini terjadi bukan dari pihaknya.

Ditambah lagi, fakta empiris tarif kenaikan bisa dibuktikan dengan catatan meteran lisrik.

Kendati demikian, pihak PLN memberikan keringanan melalui pembayaran dengan cara mencicil.

"Pertimbangannya memang karena Itu kan murni pemakaian dia dan untuk temponya yang bersangkutan (Teguh) meminta 6 kali cicilan," pungkas Febrina Marnarizka Putri, dikutip Sosok.ID dari SuryaMalang.com, Jumat (12/6/2020).

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com, Surya Malang

Baca Lainnya