Sosok.ID - Pandemi Covid-19, telah menyisakan cerita-cerita menarik di dalamnya.
Mulai dari kisah sendu, haru, hingga mengerikan.
Baru-baru ini, seorang penggebuk drum veteran mengaku melihat neraka dalam masa koma karena virus corona.
Ia mengklaim telah bertemu dengan iblis dan tak lagi menganggap setan keren usai terbangun dari kondisi kritis yang ia jalani.
Baca Juga: Jatuhnya Berlin dan Reichstag di Tangan Uni Soviet, Menandai Berakhirnya Neraka Perang Eropa
Melansir Loudwire.com dan Globalnews, Rabu (27/5), pria paruh baya itu bernama Will Carroll, drummer dari band metal veteran, Death Angel.
Carroll membagikan pengalamannya setelah menjalani pertarungan panjang melawan virus yang bersemayam di paru-parunya.
Corona telah membuatnya koma selama 12 hari, di mana Carroll harus menggunakan ventilator selama tak sadarkan diri.
Ketika dia terbangun di Pusat Medis Pasifik California San Francisco pada 30 Maret, musisi itu mengklaim telah pergi ke neraka dan kembali.
Baca Juga: Kisah Mati Suri Mora dan Peter, Keduanya Ngaku Lihat Mendiang Michael Jackson Disiksa di Neraka
Carroll mengungkapkan bahwa dalam mimpinya, iblis akan menghukumnya karena "dosa kemalasan yang mematikan."
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan San Francisco Chronicle yang diterbitkan pada 15 Mei, hanya beberapa hari setelah ulang tahunnya yang ke-47
"Saya pergi ke neraka dan setan adalah seorang wanita, saya dihukum karena kemalasan," kata Carroll kepada Decibel bulan lalu, dikutip dari Loudwire.com.
Ia mengatakan, setan akan mengubahnya menjadi makhluk yang mirip dengan Star Wars ‘Jabba the Hutt.
Baca Juga: Mengenal Sosok Dalai Lama, Rohaniawan Tibet yang Sebut Pemerintah China Pembawa Neraka Dunia
Ia akan dibuat memuntahkan darah hingga mengalami serangan jantung.
Begitu pun selama perawatan, anggota staf medis mengatakan bahwa jantung Varroll beberapa kali gagal berfungsi.
"Aku adalah raksasa jenis Jabba the Hut yang gemuk. Aku muntah darah dan terus muntah darah sampai aku terkena serangan jantung, yang agak aneh karena aku mengalami gagal jantung selama koma," ungkapnya.
Carroll mengatakan kepada San Francisco Chronicle bahwa "apa yang dia lalui" memungkinkan dia untuk mengubah beberapa kebiasaan buruknya dalam hidup.
Yakni gaya hidupnya yang khas, termasuk alkohol yang dulunya kerap ia konsumsi dalam jumlah sangat banyak, juga soal asupan ganja.
"Aku masih akan mendengarkan logam Setan (meskipun), dan aku masih suka Deicide dan band-band seperti itu," candanya setelah mengakui pengalamannya melawan virus yang terasa seperti "kembali dari neraka."
Carroll kemudian mengakui bahwa setelah mengalahkan Covid-19, dia tidak berpikir "Setan sekeren dulu."
Hingga kini, Carroll tidak tahu dari mana ia terkena virus corona, namun dirinya meyakini, virus itu menyerangnya saat berada di pewasar terbang.
Ia kembali ke AS dari 24-hari tur head-head Death Angel dengan Testament dan Exodus beberapa waktu lalu.
Tur berakhir pertengahan Maret di Jerman dan berakhir dengan menyedihkan untuk ketiga band metal veteran tersebut.
Menurut San Francisco Examiner, Di antara masing-masing anggota band dan kru, 10 lainnya didiagnosis dengan Covid-19, termasuk vokalis 'Testamen frontman' Chuck Billy.
Tur Bay Strikes Back dimulai pada 6 Februari dan berakhir pada 11 Maret - sehari sebelum band kembali ke California, dan hanya beberapa waktu sebelum Presiden Donald Trump menyerukan larangan perjalanan di AS.
"Beberapa hari terakhir terasa berat," kenang Carroll tentang tur itu, dikutip Sosok.ID dari Globalnews.
"Bukannya kami suka pertunjukkan dibatalkan, tetapi dalam situasi itu, kami hanya ingin pulang."
Pada 30 Maret, Carroll akhirnya terbangun dari keadaan tak sadarkan diri dan berkata dia menerima tepuk tangan meriah dari mereka yang merawatnya.
Selain itu, dia mengingat kata-kata pertama yang dia katakan saat bangun tidur.
“Saya terbangun di tempat tidur rumah sakit," katanya.
"Ada seorang perawat di sana dan kata-kata pertama yang keluar dari mulut saya adalah,‘ Apakah saya masih di neraka?" tanyanya pada perawat.
"Tapi dia (perawat) mengabaikan saya,” lanjutnya.
Lebih dari sekadar mimpi, Carroll menggambarkan perjalanan ke akhirat sebagai pertemuan "keluar dari tubuh".
"Saya ingat bangkit dari neraka ... dan begitu saya tiba di surga, itu juga mengerikan di sana. Rasanya seperti pesta seks Romawi dan para malaikat lebih menakutkan daripada iblis," katanya, dikutip dari Loudwire.com.
"Saya menembak kembali ke bumi, dan saya menjadi berada dengan beberapa teman di kelab malam. Itu hal terakhir yang saya ingat," lanjutnya.
"Aku bukan pria super spiritual," ungkapnya.
Saat ini, Carroll menjalani terapi untuk memperkuat tubuhnya setelah dinyatakan sembuh. Ia juga berhenti merokok.
"Ini bukan flu biasa," Carroll memperingatkan.
"Kamu benar-benar harus tetap di dalam rumah dan mengikuti aturan. Tidak menyenangkan untuk dikurung, dan aku bukan penggemar Big Brother tetapi kita harus mencegah ini menyebar. Aku tidak akan berharap ini pada musuh terburuk dan orang-orangku perlu menganggapnya serius," tegasnya. (*)