Sosok.ID - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sedang mengusik Beruang Merah.
Pasalnya NATO menggelar latihan di Jerman dimana dekat dengan markas Armada Baltik Rusia.
Tentu saja Moskow meradang akan hal ini dan siap menambah kekuatan ke Armada Baltik sebagai respon kehadiran mereka melawan NATO.
Kepala Angkatan Laut Rusia Nikolai Yevmenov mengatakan bahwa armada perang yang didirikan di bawah Peter the Great lebih dari 300 tahun lalu itu telah memenangkan banyak kemenangan brilian atas musuh, yang mencoba menyerang Rusia dari pantai Baltik.
Pada musim panas lalu, Angkatan Laut Rusia melakukan latihan di Laut Baltik, melibatkan puluhan kapal perang dan lebih dari 10.000 tentara dalam operasi yang dijuluki "Ocean Shield."
Hal ini sebagai respons atas keberatan Rusia terhadap latihan militer NATO yang direncanakan dilakukan di seluruh Jerman, Polandia dan negara-negara Baltik. Namun latihan itu kemudian diperkecil karena covid-19.
Yevmenov mengatakan, Armada Baltik saat ini adalah armada yang sedang berkembang, yang mampu memenuhi tujuan-tujuan maritim dengan bertanggungjawab secara operasional.
Ia mengatakan, Armada ini akan didukung enam korvet kelas Karakurt dari proyek 22800 'Odintsovo' dan empat dari korvet tersebut akan dilengkapi dengan sistem pertahanan anti-pesawat Pantsir-M.
"Kapal pertama seperti itu akan menjadi kapal kelas Odintsovo, yang akan segera diuji di menggunakan sistem pertahanan udara Pantsir-M," katanya seperti dilansir Newsweek, Rabu (20/5).
Baca Juga: Diperlihatkan Masa Depan Bangsa, Mbah Mijan Nangis Sesenggukan, Kenapa?
Rencana untuk meningkatkan jumlah kapal perang di Armada Baltik Rusia pertama kali diperdebatkan lebih dari satu dekade lalu sebagai bagian dari rencana Rusia untuk merekapitalisasi Angkatan Lautnya.
Kelas kapal Karakurt diharapkan mulai beroperasi aktif di bawah siklus pengadaan saat ini, sebelum 2027, untuk menggantikan kapal perang lama yang sudah tua.
Kapal perang baru ini dapat menghalau sistem jarak pendek dan menengah yang memiliki kemampuan anti-kapal, kemampuan serangan darat dan kemampuan pertahanan jarak pendek, tergantung misinya.
Korvet Karakurt Class
Mathieu Boulegue, peneliti senior untuk program think tank Chatham House Rusia dan EUrasia yang berbasis di London mengatakan, platform tersebut harus dipahami dalam konteks yang lebih luas dari sistem tambahan, terutama platform pertahanan pantai dan multi-layering kemampuan peperangan elektronik.
"Ini bukan tentang pesan NATO bahwa kami memiliki kemampuan baru, itu hanya pesan internal yang memberitahu Angkatan Laut Rusia bahwa semuanya berjalan sesuai rencana," katanya kepada Newsweek.
Ia mengatakan, Rusia berencana menggantikan kapal perang yang sudah menua dengan sistem baru, lebih kecil, lebih cepat dan lebih hebat. Itu terlepas dari NATO, atau China atau kompeteisi di seluruh dunia.
Menurutnya, pengadaan kapal perang baru ini perlu dipisahkan dari konteks kompetisi NATO-Rusia yang lambat sehari-hari.
"Ini lebih seperti pesan patriotik atau pesan berdebar-debar untuk tentara itu sendiri," tambahnya. (*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Respons NATO, Rusia tambah enam kapal perang baru perkuat Armada Baltik"