Tak Becus Urusi Masalah Virus Corona, Wali Kota Ini Malah Pura-pura Meninggal Saat Hendak Diamankan Petugas, Ternyata Habis Mabuk-mabukan di Tengah Keadaan Lockdown

Jumat, 22 Mei 2020 | 15:15
Kolase Daily Mail

Wali Kota ini pura-pura meninggal saat hendak ditangkap polisi karena melanggar aturan lockdown.

Sosok.ID - Sebagai pemimpin, seorang Wali Kota seharusnya memberikan contoh yang baik kepada rakyatnya.

Tapi tidak halnya dengan Wali Kota yang satu ini.

Melansir dari Daily Mail, seorang Wali Kota di sebuah kota kecil di Peru melakukan hal konyol untuk mengelabuhi polisi.

Ia berbaring di peti dan pura-pura meninggal agar tidak ditahan.

Baca Juga: China Kembali Diserang Corona, 1.205 Desa Langsung Lockdown

Sebab, ia ketahuan melanggar aturan lockdown yang ditetapkan di negara tersebut.

Wali Kota bernama Jaime Rolando Urbina Torres itu terlihat berbaring di dalam peti mati yang terbuka.

Ia nampak mengenakan masker saat petugas datang untuk menangkapnya di Kota Tantara pada Senin (18/5/2020) malam.

Polisi mengatakan, ia telah melanggar jam malam dan aturan social distancing untuk pergi minum-minum bersama temannya.

Baca Juga: Belum Halal, Aurel Hermansyah Sudah Halu Ngajak Bulan Madu Non Stop 3 Bulan, Atta Halilintar Syok: Udah Kayak Lockdown

Tak jelas di mana ia pergi minum-minum sampai mabuk atau mengapa ada peti mati yang terbuka di dekatnya.

Sebelumnya, Torres telah dituduh oleh penduduk bahwa ia tak serius menanggapi pandemi Covid-19 dan gagal menerapkan pencegahan di kota.

Diketahui, kota tersebut, dan seluruh Peru, telah di-lockdown sejak 66 hari yang lalu oleh pemerintah pusat.

Namun, penduduk setempat marah dan mengatakan bahwa Torres hanya menerapkan 8 hari di kota itu sejak lockdown ditetapkan.

Baca Juga: Lockdown Membawa Jodoh, Pria Asal Lampung Dapat Durian Runtuh Berhasil Gaet Mahasiswi Muda Kirgizstan Karena Tak Bisa Balik ke Negaranya

Dia dinilai telah gagal menerapkan langkah-langkah keamanan lokal.

Pada 9 Mei lalu, ia diseret ke pertemuan kota untuk membela diri.

Tapi saat itu ia malah balik marah-marah pada masyarakat yang sedang mengamuk.

Menurut media setempat, ia berulang kali disekakmat oleh pejabat setempat ketika memberikan alasan karena gagal menyediakan tempat karantina darurat virus corona.

Baca Juga: Curhat Istri Kaget Tahu Sifat Asli Suaminya Gegara Lockdown di Rumah: Bila Dibandingkan Dengan Diri Saya, Malu

Dia juga dituduh gagal melakukan pemeriksaan keamanan yang tepat untuk memastikan orang-orang dari luar kota tidak bisa masuk.

Diketahui, Peru saat ini telah mencatat total 104.020 kasus.

Setidaknya ada 3.024 pasien virus corona yang meninggal dunia.

Jumah tersebut membuat Peru menjadi negara keempat di dunia dengan tingkat kematian tertinggi.

Baca Juga: Bingung Karena Tak Bisa Pulang ke Negaranya, Pasangan Bule Asal Rusia Ngamen di Indonesia untuk Membeli Sesuap Nasi

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Daily Mail

Baca Lainnya