Dianggap Membual Tentang Temuan Jalan Rahasia Menuju Gudang Emas Negara, Penggali Selokan Tantang Pejabat Bertemu di Dalam Brankas, Lihat yang Terjadi!

Senin, 25 Mei 2020 | 09:35
Bank of England

Emas di gudang bank of england.

Sosok.ID-Pernahkah Anda membayangkan tentang harta karun, di mana emas bertumpuk-tumpuk tersimpan di dalamnya?

Kedengarannya hal tersebut menarik, namun terkadang kita juga harus berhati-hati ketika menemukan benda-benda semacam ini.

Karena bisa saja itu adalah milik seseorang yang masih hidup atau milik orang banyak.

Sama halnya dengan kisah seorang penggali selokan ini,yang menemukangudang emas terbesar di dunia. Melihat harta di depan mata pria ini memilih tidak mengambilnya.

Baca Juga: Bukan Hanya dengan Asia Tenggara dan Jepang, Militer China Juga Terlibat Bentrokan dengan India di Perbatasan

Seperti dilansir dariHistorical Post, kisahnya terjadi pada tahun 1836, ketika seorang pekerja selokan secara tidak sengaja menemukan celah rahasia menuju gudang emas terbesar di dunia.

Pria tersebut tidak disebutkan namanya dan identitasnya tidak disebutkan hingga kini.

Namun, kisah tentang penemuan ini dikonfirmasi oleh pihak Bank of England, yang merupakan gudang emas terbesar di dunia yang terletak di London, Inggris.

Kisahnya bermula ketika pekerja selokan tersebut masuk ke dalam gorong-gorong bawah tanah di bawah kota London, tahun 1836.

Baca Juga: Australia Sanjung Anies Baswedan Setinggi Langit karena Tanggap Corona, Presiden Jokowi Dianggap Lelet?

Sebagai tukang selokan tugasnya adalah, memeriksa perbaikan rutin yang ada di dalam gorong-gorong.

Namun, ketika dia menyusuri seluruh gorong-gorong, pria itu menemukan celah rahasia yang tak pernah disangkanya.

Historicalpost
Historicalpost

Ilustrasi - foto gorong-gorong

Dia menemukan bahwa celah tersebut mengarah ke sumber kekayaan terbesar di kota tersebut, yang tak lain adalah gudang emas milik Bank of England.

Setelah itu, dengan baik hati tukang selokan ini mengirim surat kepada pihak bank tentang temuannya itu.

Baca Juga: 39 Kali Lakukan Operasi Militer di Dekat Perairan China, Militer Negeri Panda Hanya Bisa Diam Saat Digertak AS

Direktur bank yang mengetahuinya, justru menganggapnya hanya lelucon dan mengabaikannya.

Namun, beberapa waktu kemudian, mereka menerima surat lain di mana penulis yang penuh teka-teki ini menawarkan untuk menemui mereka di dalam brankas emas utama.

Menurut Bank of England, direktur merasa penasaran, karena mereka merasa bahwa mustahil seseorang untuk masuk ke dalam ruang penyimpanan tanpa sepengetahuan mereka.

Setelah setuju untuk bertemu, mereka berkumpul dalam brankas seperti yang telah disepakati dan menunggunya.

Baca Juga: Tersirat dalam Diksi, Mendadak Via Vallen Singgung Soal Hubungan Sedarah dan Keinginan Bunuh Diri: Haruskah Aku Minta Tuhanku agar Mengambilku?

Sangat mengejutkan, pria tersebut muncul dari bawah kaki mereka. Dia adalah seorang pekerja selokan yang mengerjakan perbaikan dekat Bank of England.

Dia menemukan celah tersebut selama pengerjaan rutin di gorong-gorong bawah tanah, Bank of England.

Hal itu merupakan pelanggaran utama, di mana seseorang bisa menerobos masuk ke dalam brankas rahasia yang dijaga sangat ketat.

Pihak bank terkejut mereka menemukan adanya lubang signifikan dalam gedung yang dibangun dengan tingkat keamanan yang sangat hati-hati.

Baca Juga: Nyaris Umumkan Vaksin Virus Corona Temuannya, Ilmuwan Ini malah Ditemukan Tewas, Netizen: Dibunuh Pemerintah yang Korup

Namun kabar baiknya adalah, tidak ada satupun emas yang hilang dari brankas tersebut, dan sebagai hadiah atas kejujuran pekerja selokan tersebut, dia diganjar hadiah sebesar 800 poundsterling atau setara 80.000 poundsterling pada saat ini (Rp1,4 miliar).

Kisah ini ditampilkan oleh situs web Bank of England, namun tidak ada arsip yang membuktikan cerita tersebut, serta tidak disebutkan nama pria pekerja selokan yang jujur tersebut.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: Temukan 'Jalan Rahasia' ke Gudang Emas Terbesar, Seorang Penggali Selokan Justru Lakukan Hal Tak Terduga Ini

(Afif Khoirul M)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya