Sosok.ID - Jagat media Twitter dihebohkan dengan adanya aplikasi Raqib Atid.
Aplikasi yang menyertakan nama malaikat pencatat amal manusia ini ramai diperbincangkan publik.
Hal ini bermula ketika seorang netizen dengan nama pengguna @mazzini_gsp membuat sebuah cuitan.
"Sekarang malaikat Raqib-Atid hadir dalam bentuk aplikasi buat itung dosa sama pahala kita," tulisnya, dikutip Sosok.ID dilansir dari Twitter, Minggu (10/5).
Unggahan itu lantas ramai dikomentari warganet lain.
Banyak dari mereka mempertanyakan maskud dan tujuan pembuatan aplikasi tersebut.
“Wah ini sih keren ... Aplikasi baru nih Raqib Atid hahaha... Cocok utk mengontrol dosa & pahala kalian,” tulis akun @aprilian_ds.
Aplikasi ini bak berperan seperti buku catatan amal, dimana pahala dan dosa ditulis secara manual.
Oleh karenanya kemunculan aplikasi ini menuai beragam kontroversi.
Sebagian dari netizen mendukung hadirnya aplikasi Raqib Atid, sebab dianggap mampu mengingatkan diri tentang berapa banyak kebaikan dan keburukan yang telah dilakukan seseorang dalam satu hari.
Namun netizen lain mencemoohnya, menganggap hadirnya aplikasi itu sebagai sebuah kelancangan.
Melansir Kompas.com, sang pembuat aplikasi, Mahmud Fauzi menjelaskan awal mula kemunculan aplikasi tersebut.
“Kebetulan saya tiba-tiba berpikir apa yang bisa saya lakukan di Ramadhan kali ini," kata Fauzi, Minggu (!0/5), dikutip dari Kompas.com.
Fauzi menjelaskan, aplikasi itu dibuat dengan tujuan sebagai alat bantu yang mencatat perilaku masing-masing individu.
“Untuk introspeksi dan muhasabah diri sesuai definisi yang saya buat, sehingga tujuan dalam deskripsi di app saya yaitu menjadi pribadi yang lebih baik tercapai,” jelasnya.
Menurut Fauzi, ketika catatan kebaikan kita tertulis lebih banyak tinimbang keburukan, maka kita termasuk orang yang beruntung.
Aplikasi tersebut mampu membantu individu mencapai target agar perilaku seseorang menjadi lebih baik ketimbang hari-hari sebelumnya.
“Mencatat perilaku tersebut bisa di otak kita masing-masing atau dengan alat bantu misal aplikasi yang saya buat,” kata Fauzin.
Saat ditanya terkait penamaan, Fauzi meyakini berdasarkan penjelasan para ulama bahwa Raqib Atid adalah sifat pada malaikat pencatat amal manusia.
“Karena fungsi app ini cenderung mempunyai tujuan yang sama maka saya namakan dengan nama tersebut,” tuturnya.
Kendati demikian, Fauzi telah menarik aplikasi buatannya dari playstore.
Sebab tak sedkit orang yang mengartikan keliru inovasinya.
Fauzi yang masih berstatus sebagai mahasiswa Teknik Fisika itu pun berencana mengubah nama aplikasi buatannya.
“Aplikasinya sudah saya tarik dari playstore karena banyak kesalahpahaman masyarakat , banyak komentar negatif dan cenderung kasar, serta email yang saya dapat cenderung kasar dan negatif,” ujar dia.
Sementara Fauzi yang hendak berjibaku dengan ujian akhir semester mengatakan, dirinya dibantu oleh saudara dalam pembuatan aplikasi tersebut.
Rupanya tak cuma sekali, Fauzi sudah sering membuat aplikasi.
Untuk yang sekarang, dia bahkan hanya membuatnya dalam waktu tiga hari saja, menggunakan android studio dengan bahasa pemrograman Java.
Aplikasi Raqib Atid buatan Fauzi diunggah pada Selasa (28/4), dan diterima Google pada Sabtu (2/5).
“Karena Corona ini waktu verifikasi app di playstore agak lama sekitar seminggu,” katanya lagi. (*)