Sosok.ID - Korea Utara (Korut) diketahui sedang dalam proses perampungan penyimpanan fasilitas rudal balistik antar benua mereka.
Perlu diketahui, Korut amat menggantungkan nasib negara mereka di rudal-rudal jarak jauhnya.
Hal itu wajar karena jumlah persenjataan Korut walaupun banyak namun sudah uzur dimakan usia.
Hanya rudal balistik antar benua saja yang saat ini memiliki efek deteren bagi musuh Korut.
Center for Strategic and International Studies (CSIS) menjelaskan, fasilitas itu dibangun di dekat Bandara Internasional Pyongyang.
"Bangunan tinggi itu cukup besar untuk menampung rudal balistik antar-benua Hwasong-15, dan karena itu, bisa jadi menyimpan keseluruhan misil mereka," ungkap CSIS.
Dilansir Sky News Kamis (7/5/2020), gudang tersebut dilaporkan dibangun tepat di samping fasilitas yang berada di bawah tanah.
Bangunan itu disebut juga cukup besar untuk menyimpan peluru kendali milik Korut, beserta berbagai kendaraan penunjangnya.
Berdasarkan analisa dari citra satelit, fasilitas itu disebut sudah dibangun sejak 2016, dengan berbagai kondisi yang menarik.
Di antaranya termasuk kereta api tertutup yang "luar biasa besar", dan bangunan yang dihubungkan oleh jaringan jalan lebar, yang membantu perpindahan kendaraan besar.
"Jika dilihat secara keseluruhan dan karakteristik yang ada, fasilitas ini kemungkinan untuk mendukung operasi rudal balistik," ulas CSIS.
Adapun dalam laporan yang dipublikasikan pada Selasa (5/5/2020) tersebut, bangunan itu diberi nama Fasilitas Penyokong Misil Balistik Sil-li.
Jika pembangunan itu berjalan dengan kecepatan konstan dan tak ada penundaan berarti, fasilitas tersebut bakal siap pada akhir 2020 atau awal 2021.
Tentu, mendapatkan kepastian beroperasinya itu sangat sulit, mengingat akses informasi Korea Utara yang begitu ketat diawasi.
Saat dikonfirmasi mengenai temuan CSIS, Kementerian Unifikasi Korea Selatan melalui juru bicaranya menyebut mereka tidak berhak untuk berkomentar.
Diplomasi nuklir antara Pyongyang dengan AS mengalami kebuntuan, setelah pertemuan kedua antata Presiden Donald Trump dengan Kim Jong Un digelar pada Februari 2019 di Vietnam.
Setelah pertemuan di Hanoi yang tidak menghasilkan kesepakatan apa pun itu, Korut mulai menggelar serangkaian uji coba senjata.
Korut sudah menekankan, mereka baru bersedia melucuti senjata nuklir mereka jika Washington melunakkan aturan sanksi yang mereka terima.
Sementara Negeri "Uncle Sam" menegaskan mereka baru mencabut sanksi jika Pyongyang menyerahkan semua rudal balistik dan nuklir. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korea Utara Bangun Fasilitas untuk Simpan Rudal Balistik"