Sosok.ID - Selama ini masyarakat Indonesia percaya ramuan rempah-rempah dapat mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh.
Sebab, minuman yang terbuat dari bahan-bahan herbal tersebut diyakini dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Berbeda dengan warga Tanah Air, wanita asal Inggris ini justru percaya bahwa sperma dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Melansir dari Metro.co.uk, wanita bernama Tracy Kiss (32) itu mengaku tak pernah menderita flu atau demam selama 3 tahun setelah meminum ramuan tak lazim itu.
Wanita yang tinggal di Aylesbury itu mengklaim kesehatannya ia dapat dari kebiasaannya.
Yakni, rajin meminum sperma pacarnya yang ia buat menjadi jus.
Setidaknya ia meminum jus sperma itu sebanyak 3 kali dalam seminggu.
"Saya menemukan metode alternatif yang ramah vegan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh," ujar wanita yang berprofesi sebagai personal trainer itu, seperti dikutip Sosok.ID dari Metro.co.uk.
Baca Juga: Ahli Peringatkan Gelombang Kedua Pandemi Corona di Indonesia Sangat Mungkin Terjadi
Menurutnya, metode yang ia lakukan ini lebih aman dibanding meminum obat medis.
Bahkan, ia mengkalim metode ini memberikan manfaat yang sama seperti air susu ibu (ASI).
"Metode ini tak jauh berbeda dengan seorang ibu yang menyusui bayinya untuk memberikan nutrisi yang mereka butuhkan.
"Ini bukan untuk semua orang tapi banyak vitamin di dalamnya.
Baca Juga: Aneh, Pejabat Malaysia Sebut Kasus Virus Corona di Sana 70 Persen Gegara Orang Indonesia, Kok Bisa?
"Dan saya belum pernah menderita pilek atau flu sejak meminumnya pada 2017," ujar Tracy.
Selain meminumnya, Tracy juga mengoleskan sperma ke wajahnya untuk membersihkan kulit.
Untuk menyamarkan rasa sperma itu, Tracy terkadang mencampurkan buah beri-berian dan pisang ke dalam jusnya.
"Jus ini tidak ada bedanya dengan minum madu dengan air lemon ketika kamu sakit tenggorokan," ujarnya.
Baca Juga: Kabar Buruk, Hal Ini Bisa Picu Vaksin Covid-19 Mungkin Tidak Akan Tersedia hingga Tahun 2036
Kendati demikian, metode atau ramuan yang dibagikan oleh Tracy masih belum terbukti kebenarannya.
Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekali pun masih belum memberikan verivikasi terkait metode tersebut.
Adapun, Pusat Layanan Kesehatan Inggris (NHS) saat ini masih menyarankan di rumah aja sebagai metode terbaik untuk mencegah virus corona.
(*)