Sudah Tahu Hasil Tes Swab-nya Positif Covid-19, Tapi Pria Ini Masih Ngotot Ikut Salat Tarawih Berjamaah karena Merasa Masih Sehat : Ini Tidak Ada Tanda-tanda Orang Sakit Pak!

Jumat, 01 Mei 2020 | 09:45
Tangkap layar Instagram @instalombok_

Seorang pasien positif covid-19 warga Kelurahan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menolak saat dijemput petugas medis untuk menjalani isolasi di RSUD Kota Mataram, Rabu (29/4/2020).

Sosok.ID - Kesadaran untuk tidak melakukan kontak dengan orang lain harusnya dimiliki oleh setiap orang agar rantai penyebaran virus corona segera terhenti.

Terlebih lagi bagi mereka yang mendapat predikat orang dalam pengawasan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), atau pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19.

Namun, beberapa orang nampaknya masih saja egois dan merasa dirinya baik-baik saja walaupun sebenarnya ia sudah terinfeksi virus corona.

Seperti seorang pria yang belakangan menjadi viral di media sosial karena menolak untuk diisolasi ini.

Baca Juga: Terekam Kamera Sedang Berdoa, Siapa Sangka Pria Ini Baru Saja Lemparkan Istrinya dari Lantai 7 Apartemen

Sudah tahu hasil tes swab-nya positif, tetapi ia menolak ketika petugas medis yang mengenakan alat perlindungan diri (APD) lengkap menjemputnya.

Melansir dari Tribunnews, pria tersebut diketahui berinisial S (57).

Warga Kelurahan Cakranegara Barat, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu diketahui merupakan pasien postif Covid-19 nomor 229.

Adapun, ia diduga tertular virus corona setelah mengikuti Ijtima Ulama Sedunia yang diselenggarakan di Gowa, Sulawesi Selatan beberapa pekan lalu.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Usai Corona Kelar Singapura Dipastikan Kena Krisis Moneter

Dalam video berdurasi 60 detik yang beredar, terlihat adanya perdebatan sengit antara S dengan satgas yang beberapa di antaranya terlihat mengenakan APD lengkap.

Perdebatan sengit itu dimulai ketika satgas membujuk S yang berdiri di depan gerbang untuk diisolasi.

Rupanya S yang kala itu mengenakan pakaian muslim lengkap dengan pecinya bersikukuh bahwa dirinya dalam keadaan sehat.

"Ini tidak ada tanda-tanda orang sakit Pak."

Baca Juga: Berbagai Macam Alasan Pasien Corona Kabur dari Rumah Sakit : Sepi dan Takut Sendirian

"Tidak bisa kayak gini, ini dirusak nama Islam kalau begini," ucap S membantah dalam rekaman video yang beredar, seperti dikutip Sosok.ID via Tribunnews.

Namun, di akhir video ditunjukkan bahwa, S akhirnya mau masuk ke mobil ambulans Satgas Covid-19 yang telah menunggu.

Sementara itu, melansir dari Kompas.com, S sesungguhnya telah diminta untuk melakukan karantina mandiri sepulang dari Gowa.

Petugas juga telah melakukan uji swab yang belakangan diketahui bahwa hasilnya positif.

Baca Juga: Dikira Suami Gelisah Mikir Gaji Selama Pandemi Virus Corona, Wanita IniHatinya Remuk saat Tahu Dirinya Sudah 10 Bulan Dimadu, Baru Kebongkar Usai Sholat Subuh

Namun, saat petugas hendak menjemput di kediamannya, S tidak ada di rumahnya.

Menurut keterangan Camat Cakranegara Erwan, yang bersangkutan ternyata sedang melakukan ibadah salat tarawih berjamaah di masjid.

"Saat kami melakukan pengecekan ke rumahnya, yang bersangkutan justru tidak ada.

"Mestinya kan isolasi mandiri sejak kepulangannya dari Gowa, Makassar.

Baca Juga: Malam-malam Kabur Lompati Jendela Tapi Tak Sadar Terekam CCTV Hingga Viral, Pasien Positif Corona di Lombok Ini Disebut Sering Pakai Hadis Sebagai Senjata Bantah Petugas Medis

"Kami cek justru shalat tarawih bersama banyak warga di Masjid Nurul Yakin," kata Erwan saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (30/4/2020).

Berdasarkan keterangannya, S yang sudah mengetahui bahwa hasil tes swab-nya positif sama sekali tidak memberitahu kepala lingkungan setempat.

Sehingga tidak ada warga yang mengetahui bahwa ia merupakan pasien positif virus corona yang seharusnya menjalani isolasi.

Hingga akhirnya petugas ber-APD lengkap datang menjemput tapi ditolak oleh S.

Baca Juga: Baru Mau Pesan Orderan, Driver Ojol Mendadak Kejang-kejang di Depan Kasir, Pengunjung Ketakutan

Tapi akhirnya S melunak dan mau naik mobil ambulans menuju ke RSUD Kota Mataram untuk menjalani isolasi.

Karena ulah S ini, petgas dari Puskesmas Taliwang harus bekerja keras melacak siapa saja warga yang ikut salat tarawaih berjamaah bersamanya.

Sebab warga pun tak mengetahui bahwa S merupakan pasien postif Covid-19.

Sial bagi mereka karena langsung otomatis menjadi ODP tanpa tahu apa-apa.

Baca Juga: Lagi Corona, Sekelas Presiden malah Turun Langsung Bagi-bagi Sembako, Begini Penjelasan Istana

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kompas.com, Instagram, tribunnews

Baca Lainnya