Penderitaannya Jadi Bahan Tertawaan, Karma Oknum Penimbun Masker, Stres Berat Karena Rugi Besar

Sabtu, 02 Mei 2020 | 15:35
Twitter

Penderitaannya Jadi Bahan Tertawaan, Karma Oknum Penimbun Masker, Stres Berat Karena Rugi Besar

Sosok.ID - Becik Ketitik Olo Ketoro.

Peribahasa Jawa tersebut nampaknya akan tetap berlaku sepanjang zaman dimana orang yang berbuat baik pasti mendapat balasan yang baik.

Sebaliknya jika berbuat buruk maka balasan yang menyakitkan pasti datang.

Seperti para penimbun masker di Indonesia yang kena batunya.

Baca Juga: Mantan Menteri Perdagangan Usul BI Cetak Uang Rp 4.000 Triliun Untuk Dibagi ke Masyarakat di Tengah Krisis Akibat Pandemi Covid-19: Harus Ada Kebijakan Tidak Biasa

Terpantau sejak akhir Maret 2020 lalu, masker bedah kembali mudah ditemukan di sejumlah toko hingga apotek.

"Udah banyak masker sekarang dan gak mahal lagi. Ini cuma 9000-an isi 5 pcs. Kemaren sekotak isi 50 dijual 350 ribu," tulis akun Twitter @ferdiriva dalam twitnya, Minggu (26/4/2020).

Tak hanya itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan membagikan 20 juta masker bagi seluruh penduduk Ibu Kota.

Akibat hal tersebut, belum lama ini, ada seorang yang diyakini sebagai penimbun masker kalang kabut hingga nekat jual rugi maskernya.

Melalui akun Twitter @ganghwacho23, sang penimbun tersebut akhirnya jual rugi ribuan masker yang telah disimpan dalam tumpukan kardus.

Baca Juga: Nikah Beda Agama Tanpa Restu Keluarga, Presenter Senior Ini Ternyata juga Hidup dalam Teror hingga Temukan Segunduk Tanah Kuburan di Ruang Tamu

"Twitter please do your magic. JUAL RUGI masker Multi One Plus, 150 ribu/box isi 50. Ada 25 karton, 1 karton 40 box. Plis, jual murah, lagi butuh duit bgt, habis kena musibah. Itu saya udah rugi, belinya 185 ribu," tulisnya pada Rabu (29/4) lalu.

Twitter/ganghwacho23
Twitter/ganghwacho23

Masker yang ditimbun oleh pelaku, sekarang ia stres karena rugi besar

Melihat hal tersebut beberapa diketahui menertawakan penderitaan para penimbun masker yang sudah secara ilegal menyimpan stok masker dalam jumlah besar.

Bahkan tak sedikit warganet yang menyambar kicauan sang penimbun masker tersebut dengan kalimat-kalimat kasar.

"B*** amat, yang penting masker lu sekarang ga laku hahaha," tulis seorang warganet.

Namun rupanya bully-an tersebut juga membuat sang penimbun masker tersebut geram.

Seperti diketahui, di saat pandemi corona mulai menyerang Tanah Air, kelangkaan masker pun terjadi di berbagai daerah.

Baca Juga: Sendirian Memendam Penderitaan Demi Nyawa Sang Ibu, Gadis SMP Dipaksa Jadi Budak Nafsu Saudaranya Selama Setahun hingga Hamil 7 Bulan

Sebagian orang menyebut bahwa ada oknum nakal yang sengaja menimbun untuk menjualnya dengan harga selangit.

Bahkan ada pula yang berasumsi kelangkaan masker adalah dampak ekspor pemerintah Indonesia ke China.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengungkapkan, normalnya harga masker dan hand sanitizer merupakan bentuk wujud demand (permintaan) dan supply (pasokan) yang sudah seimbang.

"Kalau harga fundamentalnya cuma lokal, kalau demand dan supply relatif sudah seimbang, maka harga akan kembali normal," ujar Enny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Ia mengungkapkan, awal-awal harga masker mengalami lonjakan tinggi karena Pemerintah Indonesia mengekspor masker ke China di mana saat itu jumlah kasus terinfeksi virus corona mengalami peningkatan tajam.

Tetapi, saat pemerintah sibuk mengekspor masker, mereka lalai bahwa virus corona dapat masuk ke Indonesia. (Nikita)

Artikel ini pernah tayang di Grid Health dengan judul "Penimbun Masker Kalang Kabut, Jual Rugi Barang Hasil Timbunan hingga Stres Kena Bully Warganet"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Grid Health

Baca Lainnya