Sosok.ID - Hampir seminggu sejak larangan mudik resmi berlaku di Indonesia.
Seperti diketahui, sepekan yang lalu Presiden Joko Widodo menyampaikan pemerintah memutuskan untuk melarang mudik lebaran.
Namun efektifitas mudik baru resmi dilakukan pada Jumat (24/4).
Jauh sebelumnya, Jokowi sempat membuat Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo geram, sebab pemerintah pusat dinilai ambigu dalam membuat keputusan.
Pada Kamis (2/4) lalu, Jokowi memutuskan untuk tidak melarang masyarakat yang hendak mudik lebaran meski pandemi Covid-19 kian merebak di Indonesia.
Hal itulah yang kemudian disesalkan oleh Rudi.
Kala itu, mantan pasangan Jokowi menuturkan, keputusan pemerintah pusat terlalu berisiko dan menyulitkan pemerintah daerah.
"Kalau Pak Jokowi tidak melarang mudik, jadi mumet aku, harus ada aturan tegas," kritiknya pada mantan Jokowi, dikutip dari Tribun Solo.
"Kalau (bisa) ada ketegasan para pemudik untuk tidak perlu mudik tahun inilah," katanya saat itu.
Lebih dari dua minggu berselang, harapan Rudi terkait tidak adanya mudik lebaran akhirnya terkabul.
Hal itu ditegaskan Jokowi dalam rapat terbatas lewat video conference, Selasa (21/4/2020).
"Pada rapat hari ini, saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang," kata Presiden Jokowi saat itu, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Melarang Mudik, Ada Hukuman Menanti Bagi Mereka yang Nekat Pulang Kampung
Namun sangat disayangkan, saat larangan itu muncul, ribuan pemudik sudah terlanjur sampai di kampung halaman masing-masing.
Rudy pun menganggap langkah Jokowi sudah telat.
"Kalau larangan mudik itu telat," kata Rudy, Rabu (22/4/2020), dikutip dari Tribun Solo.
Pasalnya sejak pertengahan Maret 2020, arus mudik dini gelombang pertama sudah terjadi.
"Sekarang itu yang harus ditegaskan dan dipikirkan adalah bagaimana yang belum mudik ini (agar tidak nekat mudik), " katanya.
Rudi lantas menyinggung, agar yang membuat aturan (Presiden Jokowi) beserta para pejabat selevel VIP seperti gubernur dan menteri untuk tidak pulang, terutama ke Solo.
"VVIP, VIP ya jangan ke Solo dulu, masa VVIP (Presiden) mau saya karantina di Grha Wisata Niaga, kan gak pantas," katanya.
Hal ini berkaitan dengan aturan yang ditegakkan Rudi di daerah Solo.
Pemkot Solo selama sebulan belakangan memang telah menerapkan aturan karantina bagi pemudik yang tiba di Kota Solo.
Rudi mengatakan, tak hanya berlaku bagi masyarakat biasa, seorang pejabat bila pulang ke Solo juga harus masuk rumah karantina di Graha Wisata Niaga.
"Berlaku bagi siapapun dari Jakarta untuk dilakukan karantina," aku dia.
Namun sayangnya, berdasarkan hasil survey yang dilakukan pemerintah, masih ada sekitar 24% warga yang tetap ingin mudik di tengah pandemi virus corona.
"Yang tetap bersikeras mudik 24%, yang sudah mudik 7%. Artinya masih ada angka sangat besar 24% lagi," katanya, ucap Jokowi dalam ratas melalui video conference, Selasa (21/4). (*)