Larangan Mudik Kelewat Telat, Bekas Pasangan Jokowi Meradang: Presiden ya Jangan ke Solo Dulu! Masa VVIP Saya Karantina

Rabu, 29 April 2020 | 14:15
dok.TribunJateng.com

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo

Sosok.ID - Hampir seminggu sejak larangan mudik resmi berlaku di Indonesia.

Seperti diketahui, sepekan yang lalu Presiden Joko Widodo menyampaikan pemerintah memutuskan untuk melarang mudik lebaran.

Namun efektifitas mudik baru resmi dilakukan pada Jumat (24/4).

Jauh sebelumnya, Jokowi sempat membuat Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo geram, sebab pemerintah pusat dinilai ambigu dalam membuat keputusan.

Baca Juga: Saat Ketidaktegasan Jokowi Dikritik Bekas Pasangannya: Kalau Tidak Ada Larangan Mudik, Ya Mumet Aku, Harusnya Ada Aturan!

Pada Kamis (2/4) lalu, Jokowi memutuskan untuk tidak melarang masyarakat yang hendak mudik lebaran meski pandemi Covid-19 kian merebak di Indonesia.

Hal itulah yang kemudian disesalkan oleh Rudi.

Kala itu, mantan pasangan Jokowi menuturkan, keputusan pemerintah pusat terlalu berisiko dan menyulitkan pemerintah daerah.

"Kalau Pak Jokowi tidak melarang mudik, jadi mumet aku, harus ada aturan tegas," kritiknya pada mantan Jokowi, dikutip dari Tribun Solo.

Baca Juga: Keputusan Jokowi soal Mudik Lebaran Terlalu Ambigu dan Tidak Tegas, Luhut Sebut Diizinkan tapi Jangan Dilakukan: Nanti Bawa Penyakit

"Kalau (bisa) ada ketegasan para pemudik untuk tidak perlu mudik tahun inilah," katanya saat itu.

Lebih dari dua minggu berselang, harapan Rudi terkait tidak adanya mudik lebaran akhirnya terkabul.

Hal itu ditegaskan Jokowi dalam rapat terbatas lewat video conference, Selasa (21/4/2020).

"Pada rapat hari ini, saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang," kata Presiden Jokowi saat itu, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Melarang Mudik, Ada Hukuman Menanti Bagi Mereka yang Nekat Pulang Kampung

Namun sangat disayangkan, saat larangan itu muncul, ribuan pemudik sudah terlanjur sampai di kampung halaman masing-masing.

Rudy pun menganggap langkah Jokowi sudah telat.

"Kalau larangan mudik itu telat," kata Rudy, Rabu (22/4/2020), dikutip dari Tribun Solo.

Pasalnya sejak pertengahan Maret 2020, arus mudik dini gelombang pertama sudah terjadi.

Baca Juga: 'Tolong Jangan Mudik, Kalau Kami Mati di Sini, Siapa yang Menanam Padi?', Petani di Desa, Memohon kepada Warga di Kota Terdampak Corona

"Sekarang itu yang harus ditegaskan dan dipikirkan adalah bagaimana yang belum mudik ini (agar tidak nekat mudik), " katanya.

Rudi lantas menyinggung, agar yang membuat aturan (Presiden Jokowi) beserta para pejabat selevel VIP seperti gubernur dan menteri untuk tidak pulang, terutama ke Solo.

"VVIP, VIP ya jangan ke Solo dulu, masa VVIP (Presiden) mau saya karantina di Grha Wisata Niaga, kan gak pantas," katanya.

Hal ini berkaitan dengan aturan yang ditegakkan Rudi di daerah Solo.

Baca Juga: Masih Mau Nekat Mudik di Tengah Pandemi Covid-19? Pikirkan Dulu Sanksi yang Diberikan Pemerintah Indonesia Ini!

Pemkot Solo selama sebulan belakangan memang telah menerapkan aturan karantina bagi pemudik yang tiba di Kota Solo.

Rudi mengatakan, tak hanya berlaku bagi masyarakat biasa, seorang pejabat bila pulang ke Solo juga harus masuk rumah karantina di Graha Wisata Niaga.

"Berlaku bagi siapapun dari Jakarta untuk dilakukan karantina," aku dia.

Namun sayangnya, berdasarkan hasil survey yang dilakukan pemerintah, masih ada sekitar 24% warga yang tetap ingin mudik di tengah pandemi virus corona.

Baca Juga: Dibilang Jangan Mudik tetep Ngeyel, Pria di Garut Positif Corona gegara Nyolong Start Balik Kampung Pakai Angkutan Umum

"Yang tetap bersikeras mudik 24%, yang sudah mudik 7%. Artinya masih ada angka sangat besar 24% lagi," katanya, ucap Jokowi dalam ratas melalui video conference, Selasa (21/4). (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com, Tribun Solo

Baca Lainnya