Sosok.ID - Belum lama ini seorang warga di Grobogan ditemukan tewas saat tengah antre berobat di bidan desa.
Warga di Grobogan ini mendadak tewas saat antre berobat di bidan desa usai mengalami kejang-kejang.
Jasad warga di Grobogan yang tewas saat antre berobat di bidan desa langsung dievakuasi petugas medis dengan APD.
Mengutip Tribunnews dan Kompas.com, warga yang tewas ini adalah seorang pria bernama Sugiono (48) asal Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jawa Timur.
Sugioni ditemukan tewas usai alami kejang-kejang saat mengantre berobat di bidan desa.
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (25/4/2020) sekitar pukul 08.00 WIB.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Minggu (26/4/2020), sebelum kejadian, diketahui Sugiono baru saja pulang dari Tangerang Kamis (23/4/2020) lalu.
Setiba dirumah, Sugiono justru merasa tidak enak badan dan minta keluarga untuk diantarkan ke bidan desa.
Meski telah berobat, kondisi tubuh Sugiono rupanya tidak juga membaik.
Lalu pada Sabtu (25/4/2020), Sugiono kembali minta diantar berobat oleh sang anak ke bidan desa.
Mengutip Tribunnews, saat tengah mengantre di bidan, kondisi Sugiono makin memburuk.
Sugiono yang tengah mengantre di temani oleh sang anak tiba-tiba saja ambruk dan kejang-kejang.
Beberapa warga yang berada di lokasi sempat membaringkan korban di kursi dan mencari bantuan medis
Namun belum sempat bantuan medis datang, korban sudah lebih dulu menghembuskan napas terakhirnya.
Kejadian ini pun telah dibenarkan oleh Kades Tambakselo, Sareh Joko Prasetyo saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).
"Setelah diperiksa nyawanya sudah tak tertolong. Kejadian pukul delapan pagi ini," kata Sareh Joko Prasetyo.
Melihat kondisi korban, warga pun langsung melaporkan kejadian ii ke Puskesmas Wirosari I .
Dari hasil pemeriksaan sementara petugas medis, korban meninggal diduga akibat serangan jantung.
Kendati demikian, pihak Dinkes tidak mau langsung gegabah dan mengambil resiko, mengingat korban sempat berpergian ke luar kota.
"Dugaannya jantung. Namun kami akan tetap melakukan tracing mengingat korban ada riwayat ke luar kota," terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo saat dikonfirmasi
Bukan hanya tracing terhadap keluarga korban, petugas medis juga mengevakuasi jasad korban dengan protokol penangangan Covid-19.
Baca Juga: Gegara Pandemi, Keluarga Terkaya di Indonesia Harus Kehilangan Rp 196 Triliun Dari Kantong Mereka
Melansir Kompas.com, saat mengevakuasi korban, petugas medis yang datang lengkap menggunangkan APD.
Beberapa warga yang ada di lokasi juga diminta untuk menjaga jarak dengan jasad korban.
Meskipun belum dinyatakan positif terjangkit corona, Dinkes setempat tetap akan melakukan protokol dan tracing kepada warga yang pernah melakukan kontak erat dengan bersangkutan.
Mengingat sebelumnya korban memiliki riwayat bepergian ke daerah zona merah virus Corona.
(*)