Lagi Antre Berobat di Bidan Tetiba Ambruk Kejang-kejang Hingga Tewas, Pria di Grobogan Langsung Dievakuasi Petugas Medis dengan APD

Minggu, 26 April 2020 | 14:00
Dokumentasi warga Tambakselo via Kompas.com

Lagi Antre Berobat di Bidan Tetiba Ambruk Kejang-kejang Hingga Tewas, Pria di Grobogan Langsung Dievakuasi Petugas Medis dengan APD

Sosok.ID - Belum lama ini seorang warga di Grobogan ditemukan tewas saat tengah antre berobat di bidan desa.

Warga di Grobogan ini mendadak tewas saat antre berobat di bidan desa usai mengalami kejang-kejang.

Jasad warga di Grobogan yang tewas saat antre berobat di bidan desa langsung dievakuasi petugas medis dengan APD.

Baca Juga: Linangan Air Mata Cut Tari 10 Tahun Lalu, Blak-blakkan Akui Terlibat dalam Video Panas Tapi Cintanya Malah Tak Diakui Ariel Noah: Tak Ada Rasa Cinta Pada Saya

Mengutip Tribunnews dan Kompas.com, warga yang tewas ini adalah seorang pria bernama Sugiono (48) asal Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jawa Timur.

Sugioni ditemukan tewas usai alami kejang-kejang saat mengantre berobat di bidan desa.

Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (25/4/2020) sekitar pukul 08.00 WIB.

Baca Juga: Bahaya! Jika Kim Jong Un Benar Meninggal dan Kekuasaan Beralih ke Adik Perempuannya, Korea Utara Bisa Makin Sengsara, Wajah Polos Rupawan Kim Yo Jong cuma Tipu Daya

Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Minggu (26/4/2020), sebelum kejadian, diketahui Sugiono baru saja pulang dari Tangerang Kamis (23/4/2020) lalu.

Setiba dirumah, Sugiono justru merasa tidak enak badan dan minta keluarga untuk diantarkan ke bidan desa.

Meski telah berobat, kondisi tubuh Sugiono rupanya tidak juga membaik.

Baca Juga: Seumur Hidup Dibayang-bayangi Imej Buruk Kasus Video Panas dengan Ariel Noah Hingga Asmaranya Hancur Jadi Kepingan, Luna Maya Ingin Dikenang Jadi Orang Baik: Jangan Seperti Aku

Lalu pada Sabtu (25/4/2020), Sugiono kembali minta diantar berobat oleh sang anak ke bidan desa.

Mengutip Tribunnews, saat tengah mengantre di bidan, kondisi Sugiono makin memburuk.

Sugiono yang tengah mengantre di temani oleh sang anak tiba-tiba saja ambruk dan kejang-kejang.

Baca Juga: Ogah Akui NKRI meski Makan Sehari-hari pakai Duit Gaji dari Negara, ASN Aktivis FKM Nekat Terobos Markas Polda Maluku Bawa-bawa Bendera Kedaulatan Mereka

Beberapa warga yang berada di lokasi sempat membaringkan korban di kursi dan mencari bantuan medis

Namun belum sempat bantuan medis datang, korban sudah lebih dulu menghembuskan napas terakhirnya.

Kejadian ini pun telah dibenarkan oleh Kades Tambakselo, Sareh Joko Prasetyo saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Baca Juga: Media Seberang Kelepasan Rilis Berita Kim Jong Un Meninggal Dunia, Pyongyang Tak Membantah, Pakar Yakin Pimpinan Korut telah Wafat

"Setelah diperiksa nyawanya sudah tak tertolong. Kejadian pukul delapan pagi ini," kata Sareh Joko Prasetyo.

Melihat kondisi korban, warga pun langsung melaporkan kejadian ii ke Puskesmas Wirosari I .

Dari hasil pemeriksaan sementara petugas medis, korban meninggal diduga akibat serangan jantung.

Baca Juga: Terjerumus Narkoba Setelah Banting Setir Jadi Pelawak, Mantan Marinir Ini Sampai Tenggak Cairan Pel untuk Tutupi Rasa Malunya

Kendati demikian, pihak Dinkes tidak mau langsung gegabah dan mengambil resiko, mengingat korban sempat berpergian ke luar kota.

"Dugaannya jantung. Namun kami akan tetap melakukan tracing mengingat korban ada riwayat ke luar kota," terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo saat dikonfirmasi

Bukan hanya tracing terhadap keluarga korban, petugas medis juga mengevakuasi jasad korban dengan protokol penangangan Covid-19.

Baca Juga: Gegara Pandemi, Keluarga Terkaya di Indonesia Harus Kehilangan Rp 196 Triliun Dari Kantong Mereka

Melansir Kompas.com, saat mengevakuasi korban, petugas medis yang datang lengkap menggunangkan APD.

Beberapa warga yang ada di lokasi juga diminta untuk menjaga jarak dengan jasad korban.

Meskipun belum dinyatakan positif terjangkit corona, Dinkes setempat tetap akan melakukan protokol dan tracing kepada warga yang pernah melakukan kontak erat dengan bersangkutan.

Mengingat sebelumnya korban memiliki riwayat bepergian ke daerah zona merah virus Corona.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Tribunnews.com

Baca Lainnya