Belum Juga Rampung Sejak Desember 2019, Virus Corona Disebut-sebut Telah Bermutasi di Berbagai Negara, Bagaimana Dengan Indonesia?

Jumat, 24 April 2020 | 12:13
Pixabay

(Ilustrasi) Belum Juga Rampung Sejak Desember 2019, Virus Corona Disebut-sebut Telah Bermutasi di Berbagai Negara, Bagaimana Dengan Indonesia?

Sosok.ID-Virus corona kini menjadi pandemi global.

Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO), sebanyak 213 negara dikonfirmasi terjangkit virus yang menyebabkan penyakit covid-19 itu.

Meskipun penyebarannya terjadi lewat penularan antar manusia, nyatanya mutasi virus corona di sejumlah negara berbeda-beda.

Beberapa waktu lalu, para ilmuwan China dari Zhejiang University menemukan mutasi virus corona pada sekelompok kecil pasien yang sebelumnya tidak dilaporkan.

Baca Juga: Fakta Pengepul Rongsok Dini Hari Lari ke Sawah Curi Padi, Miskin dan Sakit-sakitan tapi Keluarga Butuh Makan, Reaksi Warga dan Pihak Kepolisian Tak Terduga

Mutasi ini termasuk perubahan yang sangat langka dan tidak pernah diprediksi oleh para ilmuwan sekalipun.

Para peneliti juga membuktikan bahwa mutasi tertentu dari virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 dapat menciptakan jenis yang lebih mematikan dari jenis lainnya.

Mutasi paling mematikan dari sampel yang diambil dari 11 pasien Covid-19 juga ditemukan pada sebagian besar pasien di Eropa.

Sementara itu, jenis lebih ringan ditemukan di AS salah satunya Negara Bagian Washington. Virus corona berubah dengan kecepatan rata-rata satu mutasi per bulan.

Baca Juga: Temukan Bercak Darah pada Kemaluan sang Anak, Seorang Ayah di Lampung Selatan Kehilangan Kedua Anaknya dalam Waktu 4 Hari, Diduga Dibunuh Istrinya SendiriS

Pada Senin (20/4) lalu, lebih dari 10.000 strain telah diurutkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

Menurut China National Centre for Bioinformation, strain tersebut mengandung 4.300 mutasi.

Jenis virus SARS-CoV-2 di Indonesia Melihat fakta bahwa SARS-CoV-2 bisa bermutasi secara agresif, bukan tidak mungkin penduduk Indonesia terkena tipe virus yang ganas.

Dokter Herawati Sudoyo, MS, PhD selaku Wakil Kepala LBM Eijkman bidang Riset Fundamental mengatakan bahwa mutase memang terjadi pada virus SARS-CoV-2.

Baca Juga: Gemas Lihat Aksi Napi yang Bakar Lapas di Sorong Gegara Cemburu Tak Dapat Asimilasi, Hotman Paris Cecar Pertanyaan Kepada 'Pak Menteri' : Ini Salah Siapa Mulanya?

“Mutasi memang terjadi sehingga ada beberapa tipe virus yang menyebar secara geografis ke seluruh dunia,” tutur Hera kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

“Mutasi memang terjadi sehingga ada beberapa tipe virus yang menyebar secara geografis ke seluruh dunia,” tutur Hera kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

Namun, sampai saat ini belum diketahui jenis mutasi virus seperti apa yang ditemukan di Indonesia.

Hera mengatakan LBM Eijkman tengah melakukan sekuensing DNA virus terkait hal ini.

Baca Juga: Kibaskan Ekor Bak Jomblo Perawan, Ibu Rumah Tangga Ini Sukses Gaet Hati Lelaki Bujang, Ngaku Tajir Melintir tapi Duit Resepsian Rp 450 Juta Digondol buat Liburan

“Belum dapat dipastikan karena sekuensing genom virus masih diproses saat ini. SARS-CoV-2 ini benar-benar unpredictable. Para ahli masih belum mengetahui karakter virus termasuk juga cara penyebarannya. Kami belajar dari hari ke hari berdasarkan temuan peneliti-peneliti di berbagai lembaga,” papar ia.

Efek dari mutasi virus Dengan mutasi agresif virus SARS-CoV-2, tantangan terbesar ada pada pengembangan vaksin yang dirasa efektif untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Bawa Kabur Dana Berobat Anaknya Sebesar Rp 2,3 M untuk Teler dan Sewa Pelacur, Seorang Ayah Tega Biarkan sang Anak Tewas Digerogoti Penyakitnya

Situs News Medical menyebutkan bahwa semua pasien Covid-19 diperlakukan dengan cara yang sama di rumah sakit terlepas dari apa pun jenis virusnya.

Para peneliti menyebutkan mengetahui mutasi apa saja yang dihasilkan virus SARS-CoV-2 bisa memberikan pemahaman lebih terhadap cara merawat pasien.

“Pengembangan obat-obatan dan vaksin, meski mendesak, perlu memperhitungkan dampak akumulasi mutasi virus corona. Agar menghindari potensi yang lebih buruk,” tutur Profesor Li Lanjuan, peneliti utama di Zhejiang University.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Terus Bermutasi, Jenis Apa yang Ada di Indonesia?"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com