Sosok.ID - Sebagai orang yang bekerja di sektor hukum, pengacara Hotman Paris sering menyoroti beragai masalah yang terjadi di Tanah Air.
Seperti peristiwa kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sorong, Papua Barat yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kerusuhan yang berujung pada pembakaran Lapas Kelas II B itu terjadi pada Rabu (22/4/2020) malam.
Melansir dari Kompas TV via Kompas.com, Kepala Lapas Kelas II B Sorong, Minus Ananto mengatakan kerusuhan terjadi karena para napi mengamuk.
Sebab mereka tak mendapat hak asimilasi seperti rekan mereka yang telah dibebaskan.
"Mereka minta bebaskan semua. Mereka (sampaikan) berhak untuk hidup. Sementara kita perhatikan semua," ujar Minus dikutip Sosok.ID dari Kompas TV via Kompas.com.
Untuk menangani para napi yang mengamuk, personel TNI dan Brimob ikut dikerahkan.
Terlihat para napi merusak fasilitas dalam lapas hingga membakarnya.
Mendengar kabar tersebut, Hotman Paris pun seolah merasa gemas.
Melalui akun Instagram-nya, pria berjuluk pengacara 30 miliar itu mengunggah tangkapan layar terkait berita kerusuhan di Lapas Sorong.
Dalam keterangannya, Hotman Paris bertanya-tanya mengenai penyebab kerusuhan tersebut.
Nampaknya pertanyaan itu diajukan untuk 'Pak Menteri'.
"Apakah ini buntut kebijakan awal yang bebasin napi?
"Halo Pak Menteri?," tulis Hotman Paris di Instagram, Kamis (23/4/2020).
Masih menyoroti berita yang sama, Hotman Paris kembali mencecar pertanyaan kepada 'Pak Menteri' mengapa hal demikian bisa terjadi.
"Halo Pak Menteri?
"Ini salah siapa mulanya?
"Napi ini protes karena apa?
"Sebagian dapat asimilasi tapi sebagian tidak dapat???" tulis Hotman Paris di Instagram, Kamis (23/4/2020).
Sebelumnya telah diwartakan oleh Sosok.ID, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly telah mencetuskan ide untuk membebaskan para napi.
Bukannya tanpa alasan, hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi penularan virus corona di dalam Lapas.
Sebab, jumlah napi di Indonesia saat ini sudah melebihi daya tampung Lapas.
(*)