Fakta Pengepul Rongsok Dini Hari Lari ke Sawah Curi Padi, Miskin dan Sakit-sakitan tapi Keluarga Butuh Makan, Reaksi Warga dan Pihak Kepolisian Tak Terduga

Jumat, 24 April 2020 | 11:30
(Dokumentasi Humas Polres Karanganyar)

Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Ismanto Yuwono memberikan paket sembako kepada Sumardi, pemulung yang tertangkap karena mencuri padi di sawah di Karanganyar, Jawa Tengah.

Sosok.ID - Pandemi Covid-19 telah menyebabkan kerusakan di segala sektor kehidupan.

Salah satunya ekonomi dunia, nasional, dan beberapa kalangan.

Dampak virus corona mengakibatkan ribuan buruh ter-PHK, rakyat kecil makin miskin, perusahaan merugi, hingga harga minyak dunia minus untuk kali pertama.

Tak sedikit masyarakat yang nekat melakukan tindak kriminal demi bertahan hidup.

Baca Juga: Gemas Lihat Aksi Napi yang Bakar Lapas di Sorong Gegara Cemburu Tak Dapat Asimilasi, Hotman Paris Cecar Pertanyaan Kepada 'Pak Menteri' : Ini Salah Siapa Mulanya?

Menjarah pasar swalayan dan warung kelontong menjadi salah satu pemandangan mengerikan di tengah merebaknya SARS-Cov-2 di Indonesia.

Seorang pemulung, Sumardi (41) juga terpaksa mencuri padi di sawah warga lantaran tak punya uang untuk makan, Selasa (21/4/2020).

Dini hari menuju fajar di pukul 03.00 WIB, Sumardi pergi ke tengah sawah, menengok kanan-kiri menyembunyikan barang curiannya.

Dikutip dari Kompas.com, peristiwa itu terjadi di persawahan selatan Dukuh Pandanrejo, Desa Kaliwuluh, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar.

Baca Juga: Kibaskan Ekor Bak Jomblo Perawan, Ibu Rumah Tangga Ini Sukses Gaet Hati Lelaki Bujang, Ngaku Tajir Melintir tapi Duit Resepsian Rp 450 Juta Digondol buat Liburan

Dipergoki warga yang bertugas ronda

Melansir Tribunnews.com, aksi pencurian Sumardi dipergoki warga yang tengah menjalankan ronda.

Saat itu, Sumardi mengangkut padi curiannya dengan bronjong.

Karena curiga, warga lantas menghentikan Sumardi dan memeriksa isi dari bronjong itu.

Pixabay
Pixabay

Ilustrasi sawah

"Pelaku dihentikan dan diperiksa isi bronjong tersebut, ternyata berisi padi yang baru saja dipetik atau dipotong karena masih basah," ucap Kapolsek Kebakkramat AKP Agus Raino, dikutip dari Tribunnews.com.

Oleh warga pelaku digelandang ke Balai Desa setempat dan diserahkan ke Polsek Kebakkramat, Karanganyar.

Baca Juga: Bawa Kabur Dana Berobat Anaknya Sebesar Rp 2,3 M untuk Teler dan Sewa Pelacur, Seorang Ayah Tega Biarkan sang Anak Tewas Digerogoti Penyakitnya

Bekerja sebagai pemulung, dan sakit asma

Kompas Yogya
FERGANATA INDRA RIATMOKO

Ilustrasi Pemulung.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Sumardi bekerja sebaga pengepul barang-barang ronngsokan untuk dijual.

Namun corona membuat penghasilannya turun drastis karena banyak kampung yang menutup akses keluar masuk desa.

"Ketika masuk kampung semua ditutup. Jadi tidak bisa cari rosok. Saat ini penghasilan dia maksimal Rp 20.000 per hari. Itupun kadang dapat, kadang tidak," kata Kasat Reskrim Polres Karanganganyar AKP Ismanto Yuwono, dikutip dari Kompas.com.

Tak hanya itu, Sumardi juga menderita penyakit asma. Namun dia merasa bertanggungjawab atas kehidupan keluarganya.

Baca Juga: Diperlakukan Bak Penjahat Hingga Terusir di Nikahan Anak Sendiri, Ibu Ini Diacuhkan oleh sang Mantu di Pelaminan: Hampa dan Remuk Diperlakukan Seperti Ini!

"Tidak ada yang bekerja selain dia (Sumardi). Dia juga punya penyakit asma. Jadi, meskipun dia sakit kalau tidak mencari rosok keluarganya tidak makan," kata Ismanto.

Menghidupi 5 anggota keluarga

Meski bekerja dengan penghasilan hanya Rp 20.000, Sumardi harus menghidupi lima anggota keluarganya.

Lima orang itu adalah istri, dua anak, dan dua mertua.

Terlebih anak bungsu Sumadi masih umur 3 tahun dan butuh susu formula, sehingga ia mengupayakan untuk tetap hidup, meski dengan terpaksa mencuri padi.

Baca Juga: Potret Lawasnya 7 Tahun Silam Dibanding-bandingkan dengan Wajahnya Saat Ini, Ashanty Bikin Kaget Netizen: Kirain Alami, Ternyata Dibentuk-bentuk Juga!

Dibebaskan dan diberi bantuan

Tribun Pekanbaru

Ilustrasi sembako

Sumardi yang merupakan warga Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, ini dimaafkan oleh para warga.

Polisi sempat mencoba melakukan mediasi antara pelaku dengan warga, hingga akhirnya ia dibebaskan.

Ismanto mengatakan, pihaknya juga telah memberikan paket bantuan bahan pokok berupa beras 10 kilogram, susu formula untuk balita, minyak goreng, biskuit, dan mi instan. (*)

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Kompas.com, Tribunnews.com