Trump Perintahkan Tembak Kapal Perang Iran, Negeri Ayatollah Langsung Membalas Luncurkan Satelit Mata-mata

Kamis, 23 April 2020 | 18:00
Arms Control Association

Trump Perintahkan Tembak Kapal Perang Iran, Negeri Ayatollah Langsung Membalas Luncurkan Satelit Mata-mata

Sosok.ID - Ketegangan Iran dan Amerika Serikat (AS) nampaknya semakin panas.

Terlebih saat Presiden AS Donald Trump menyuruh militernya menembak kapal-kapal perang Iran di Teluk Persia jika menganggu operasi US Navy di Timur Tengah.

Tak mau kalah gertak, Iran dengan bangga hati kemudian meluncurkan satelit mata-mata keluar angkasa.

Garda Revolusi Iran mengumumkan bahwa mereka telah berhasil meluncurkan satelit militer pertama mereka pada Rabu (22/4/2020) di saat ketegangan terjadi baru-baru ini dengan pasukan Amerika Serikat (AS) di Teluk.

Baca Juga: Teler Usai Tenggak Miras, 3 Siswi SMA Live Instagram Beradegan Liar Lepas Pakaian Dalam

Pasukan AS menuduh program satelit Iran untuk menutupi perkembangan misil mereka, sementara Iran sebelumnya bersikeras bahwa aktivitas luar angkasanya telah mematuhi kewajiban internasionalnya.

Dilansir dari media Perancis, AFP, Korps Garda Revolusi Iran telah memuji kesuksesan peluncuran satelit militer tersebut sebagai 'kesuksesan besar'.

Ketegangan antara Iran dan AS meningkat minggu lalu di mana Departemen Pertahanan AS menuduh kapal Iran melecehkan kapal-kapal mereka di Teluk.

"Satelit pertama Republik Islam Iran telah berhasil diluncurkan ke orbit oleh Korps Garda Revolusi Islam," ungkap situs Garda Sepahnews.

Dikatakan, satelit yang dijuluki Nour itu telah diluncurkan dari peluncur dua tahap Qassed dari gurun Markazi, sebuah bentangan luas di dataran tinggi tengah Iran.

Baca Juga: Serupa tapi Tak Sama, Jokowi Sebut Mudik dan Pulang Kampung Itu Beda, Rupanya karena Hal Ini..

Satelit itu "mengorbit bumi pada ketinggian 425 kilometer," kata situs web itu.

"Tindakan ini akan menjadi (hal) sukses besar dan perkembangan baru di bidang ruang angkasa untuk negara Islam Iran," tambah keterangan situs tersebut.

Operasi itu terjadi lebih dari dua bulan setelah diluncurkan Iran namun gagal untuk mengorbit satelit lain yang menurut keterangan dari Iran tidak memiliki tujuan militer.

Peluncuran satelit gagal pada dua bulan sebelumnya yakni pada 9 Februari dinamakan Zafar yang bermakna 'kemenangan' dalam bahasa Persia.

Tadinya ditujukan sebelum peringatan ke-41 Revolusi Islam Iran.

Baca Juga: Pernah Dapat Teror Santet, Wulan Guritno Ngaku Ketakutan Setengah Mati Sampai Terpaksa Tidur di Lantai Selama 4 Bulan, Roy Kiyoshi Bongkar Dalang di Baliknya

Musuh bebuyutan Iran dan Amerika Serikat tampaknya berada di ambang konfrontasi habis-habisan dua kali dalam setahun terakhir.

Pertikaian lama antara Teheran dan Washington diperburuk pada 2018 ketika Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan yang membekukan program nuklir Iran, sebelum mengeluarkan tuntutan baru bahwa Teheran membatasi pengembangan rudal balistiknya.

Ketegangan meningkat sejak AS membunuh Mayor Jenderal Qasem Soleimani, kepala unit operasi asing Garda, Pasukan Quds, dalam serangan pesawat tak berawak pada Januari silam.

Arms Control Association
Arms Control Association

Iran memang sangat getol kembangkan rudal jelajah untuk tangkal segala ancaman

Washington juga telah menyuarakan keprihatinan pada masa lalu tentang program satelit Teheran, dengan mengatakan peluncuran roket pembawa pada Januari 2019 sama dengan pelanggaran batas rudal balistiknya.

Baca Juga: Kim Jong Un Tidak Dipersiapkan Memimpin Korea Utara, Justru Orang Inilah Pewaris Tahta Sebenarnya Dinasti Kim

Iran menyatakan tidak berniat memperoleh senjata nuklir, dan mengatakan kegiatan kedirgantaraannya damai dan mematuhi resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Republik Islam yang wabah virus corona termasuk memprihatinkan di dunia, menuduh AS sebagai "terorisme ekonomi" atas sanksi-sanksi yang diberikan pada mereka.

Sanksi-sanksi terhadap Iran telah menolak akses obat-obatan dan peralatan medis yang dibutuhkan untuk melawan virus yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Iran mengatakan virus itu telah merenggut nyawa hampir 5.300 orang dan menginfeksi hampir 85.000 sejak wabah itu muncul pada 19 Februari.

Namun, jumlah orang Iran yang terbunuh dan sakit oleh virus secara luas dianggap jauh lebih tinggi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Iran Berhasil Luncurkan Satelit Militer Pertama di Tengah Ketegangan dengan AS"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya