Gawat, Hasil Survei Sebut 31 Persen Warga DKI Masih Berniat Mudik Lebaran di Tengah Anjuran Tetap di di Rumah Oleh Pemerintah

Minggu, 19 April 2020 | 04:35
Kompas.com

(Ilustrasi mudik) Gawat, Hasil Survei Sebut 31 Persen Warga DKI Masih Berniat Mudik Lebaran di Tengah Anjuran Tetap di di Rumah Oleh Pemerintah

Sosok.ID - Indonesia masih berjuang melawan wabah corona (Covid-19).

Salah satu upaya pemerintah adalah menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Menjelang Ramadan 1441 Hijriah, pemerintah juga mengimbau warga yang berada di zona merah corona tidak melaksanakan mudik di tengah pandemi. Rasanya, imbauan saja tidak cukup.

Lihat saja, survei nasional Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) memperlihatkan, sebanyak 31% warga DKI tetap ingin pulang kampung (mudik) saat Lebaran nanti.

Baca Juga: Susah Payah Buatkan APD Gratis untuk Petugas Medis, Anne Avantie Malah Dimanfaatkan Oknum Penipu, sang Desainer Geram Namanya Dicatut : Saya Juga Nggak Berpenghasilan, Anda Kok Tega-teganya!

Mereka yang ingin mudik ini termasuk juga kalangan yang berpendidikan tinggi dan berpenghasilan tinggi.

"Secara nasional, persentase warga yang ingin mudik mencapai 11% atau setara dengan 20 juta warga dewasa," ungkap CEO SMRC, Sirojudin Abbas, dikutip dari laman saifulmujani.com.

Mengingat masih tingginya minat para perantau untuk mudik, menurut SMRC, pemerintah perlu menggencarkan edukasi dan penataan kebijakan yang lebih tegas terhadap kegiatan mudik, terutama dari Jakarta.

SMRC melakukan survei nasional tentang wabah Covid-19 yang dirilis secara online pada 17 April 2020.

Baca Juga: Dunia Kena Tipu, Siapa Sangka AS Ikut Andil Melatih China Membangun Laboratorium Wuhan Tempat Terciptanya Virus Corona

Survei berlangsung pada 9-12 April 2020 terhadap 1.200 responden yang diwawancarai melalui telepon yang dipilih secara acak, dengan margin of error 2,9%.

Hasil survei ini juga memperlihatkan mayoritas rakyat (87,6%) setuju dengan aturan PSBB yang membatasi kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencegah penularan Covid-19.

Namun, hanya 39% rakyat yang setuju bahwa seharusnya dikenakan denda atau penjara bagi mereka yang melanggar PSBB, sementara 31,2% menyatakan tidak setuju.

Aturan yang paling banyak mendapatkan dukungan adalah pengurangan penumpang mobil pribadi (86%).

Baca Juga: 11 Kapal Militer Iran Sebenarnya Cari Mati, Jika Mau Armada AS Bisa Sangat Mudah Menghancurkan Mereka

Sedangkan aturan yang mendapat persetujuan warga paling rendah adalah aturan bahwa sepeda motor tidak boleh membonceng (63%) dan ojek online tidak boleh membawa penumpang orang (66%).

Artinya, ada 34% sampai 37% yang keberatan dengan aturan bahwa motor tidak boleh membonceng.

Mengingat masyarakat yang paling terdampak secara ekonomi adalah kelompok warga yang berpendapatan rendah, khususnya pekerja harian.

Baca Juga: Tak Digubris Saat Beri Peringatan Soal Wabah Virus Corona, Peneliti dari Wuhan Ini Malah Dipaksa Tutup Mulut oleh Bosnya Saat Hendak Beberkan Penyebab Covid-19

SMRC menilai kewajiban social distancing dan PSBB akan cenderung dilanggar oleh banyak warga yang rentan secara ekonomi.

Karena itu menggelontorkan subsidi kepada mereka menjadi mendesak agar penyebaran virus bisa ditekan.

Baca Juga: Miris, Dinyatakan Sembuh Dari Corona, Pasien di Lumajang Justru Meninggal Saat Lakukan Karantina Mandiri, Begini Penjelasannya!

SMRC menyatakan, bantuan pemerintah terhadap kelompok masyarakat yang rentan secara ekonomi harus segera dilakukan dan diawasi pelaksanaannya agar tepat sasaran serta menghindari penyimpangan.

(Barly Haliem)

Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Hasil survei: Di tengah pandemi corona, 31% warga DKI tetap ingin mudik Lebaran"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kontan.co.id

Baca Lainnya