Minim Kasus Covid-19, Bali Jadi Sorotan Media Asing, Disebut Ada Imunitas Misterius di Pulau Dewata

Jumat, 17 April 2020 | 11:35
freepik

(Ilustrasi Pulau Bali) Minim Kasus Covid-19, Bali Jadi Sorotan Media Asing, Disebut Ada Imunitas Misterius di Pulau Dewata

Sosok.ID - Indonesia kini tengah berjuang mengatasi wabah yang disebabkan oleh virus corona hingga telah memakan korban.

Ratusan orang dikabarkan meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona di berbagai daerah.

Bahkan kini orang yang terjangkit virus corona telah mencapai angka 400 lebih.

Hampir seluruh daerah di Indonesia pun kini menerapkan kebijakan karantina demi meminimalisir persebarannya.

Baca Juga: Tandi Kogoya, Sosok Baru di KKB Papua yang Lebih Nekat Ketimbang Pemimpin Sebelumnya, Penembak WNA di Kawasan Ketat Pengamanan Freeport

Virus corona dikabarkan menjangkit orang Indonesia pada pertengahan bulan Februari.

Diduga berasal dari orang Jepang yang tinggal di Malaysia dan telah dinyatakan positif corona berkontak dengan seorang pelatih tari dari Indonesia.

Hal itu menimbulkan pertanyaan besar bahwa orang yang bersinggungan dengan warga negara asing (WNA) rentan tertular.

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi warga pulau Bali di tengah pandemi seperti saat ini.

Baca Juga: Punya Gurita Bisnis Sukses dengan Omzet Ratusan Milyar Hingga Sandang Gelar Sultan Andara,Raffi Ahmad Dibikin Kaget Sampai Melongo Saat Tahu Tagihan Listrik Per Bulan Denny Cagur: Sampai Segitu?

Jumlah kasus dan korban menginggal akibat virus corona di Bali terhitung sedikit dibandingkan dengan wilayah lain.

Padahal Bali menjadi salah satu destinasi dengan tingkat pengunjung wisatawan asingnya termasuk tinggi di Indonesia.

Dengan kata lain, bahwa orang Bali atau orang yang tinggal di sana memiliki resiko kontak dengan orang dari luar negeri cukup tinggi.

Minimnya kasus virus corona di Bali kini pun jadi sorotan media asing yang menyebut fenomena ini sebagai "kekebalan yang misterius".

Baca Juga: Nyali Ngutang Rp 10 Juta ke Raffi Ahmad padahal Nggak Dekat-dekat Amat, Sosok Ini malah Kepergok Beli 2 Mobil Baru sampai Kena Cecar Nagita Slavina: Temen Artis Ratusan Kenapa Minjem Suami Gue?

Mengutip dari laman Covid19.go.id, sampai hari Kamis (16/4/2020) Pulau Dewata tercatat memiliki totoal 113 kasus dengan 2 korban meninggal dunia dan 32 pasien dinyatakan sembuh.

Angkat tersebut sangat jauh bila dibandingkan dengan keseluruhan data untuk Indonesia yang tercatat telah mencapai 5.516 kasus positif corona dan 496 orang dikabarkan meninggal dunia.

Salah satu media asing yang menyoroti fenomena yang terjadi di Pulau Seribu Dewa tersebut adalah Asia Times.

Kantor berita tersebut menyoroti apa yang ada di pulau Bali tersebut pada berita yang diterbitkan di hari Selasa (14/4/2020) dengan judul "Bali's Mysterious Immunity to Covid-19".

Baca Juga: Karyawan Panji Petualang Bongkar Kelakuan Asli Majikannya yang Dituduh Suka Main Tangan : Ya Saya Terima

(Asia Times)
(Asia Times)

Pemberitaan Asia Times tentang minimnya kasus Covid-19 di Bali.

Mereka pun juga mencantumkan kesaksian salah satu warga Bali dalam pemberitaan tersebut.

"Saya juga merasa bingung karena itu tidak masuk akal," kata Rio Helmi seorang blogger yang menuliskan kehidupan di sekitar kota pegunungan Ubud.

Asia Times melanjutkan, "juga tidak ada kabar rumah sakit meluap, peningkatan tajam dalam kremasi atau bukti anekdotal lainnya bahwa virus corona menyebar di pulau berpenduduk 4,2 juta jiwa yang mayoritas beragama Hindu, dan ada ribuan warga asing di antaranya."

Bahkan di desan yang belum lama ini viral lantara adanya kasus pesta yang diadakan oleh WNA secara diam-diam di tengah pandemi, Pererenan masih belum ada kasus covid-19.

Baca Juga: Walau Suka Culik Wanita Perawan di Korut, Kim Jong Un Ternyata Seorang Bapak Sayang Anak

Padahal desa tersebut menjadi destinasi wisata dan olahraga air, selancar bagi para pelancong dari luar Bali maupun luar negeri.

"Desa-desa terdekat lainnya juga tampaknya bebas dari virus," tulis Asia Times menambahkan.

Padahal menurut catatan Asia Times, jumlah wisatawan yang datang ke Bali dan berasal dari China meningkat 3 persen selama bulan Januari.

Sedang pada bulan tersebut, terjadi peledakan jumlah kasus covid-19 di Wuhan, China hingga dikeluarkan kebijakan Lockdown.

Baca Juga: Turun Langsung ke Dapur Demi Masak Nasi Goreng untuk Reino Barack, Syahrini Jiper Lihat Minyak di Penggorengan Meletup-letup Sampai Ditertawakan Suami: Takut Kena Muka nih!

"Bahkan, mereka masih tiba sampai 5 Februari ketika pihak berwenang akhirnya melarang kedatangan siapa pun yang berada di China dalam 14 hari terakhir," diterjemahkan dari Asia Times.

Tak hanya pemberitaan ini saja, Asia Time sempat menerbitkan berita mengenai minimnya kasus covid-19 di beberapa provinsi di Indonesia termasuk Bali.

Pemberitaan yang diterbitkan pada 7 April yang lalu itu berjudul "Is Tropical Asia Relatively Immune to Covid-19?"

New York Times pun juga menyoroti hal tersebut, namun kantor berita ini lebih menyoroti statmen dari Menko Kemarintiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.

Baca Juga: Sembunyi di Gua Selama 17 Tahun, Narapidana yang Kabur dari Penjara Ini Ditemukan dalam Keadaan Mengenaskan, Susah Diajak Komunikasi karena Hidup Terisolasi

Hal itu terkait dengan statmen dari Menko Kemaritiman mengenai cuaca tropis adalah pertahanan terbaik Indonesia menghadapi virus corona.

"Di luar Jawa, pulau dengan penduduk terbanyak, hanya Sulawesi Selatan, Bali, Sumatra Utara, dan Kalimantan Timur yang memiliki lebih dari 20 kasus," tulis Asia Times.

Selain menaruh perhatian pada minimnya kasus virus corona di Bali, Asia Times juga menyoroti dampak wabah tersebut di sektor pariwisata Pulau Dewata.

Menurut pemberitaannya, ekonom dan pakar perjalanan sekarang mengatakan akan butuh waktu 1 tahun bagi industri untuk pulih dan bisa jadi lebih lama jika virus corona tidak tertangani dengan benar.

Baca Juga: India Rusuh! Gegara Perpanjang Lockdown Corona, Warga Mengamuk Massal Menyerang Polisi

"Menurut sumber-sumber diplomatik, masih ada 5.000 warga Australia di Bali, banyak penduduk yang memiliki bisnis atau hidup dalam masa pensiun."

"Itu adalah blok terbesar orang asing, tetapi ada juga ribuan lain di pulai wisata legendari tersebut," tulis Asia Times.

Menutup pemberitaannya, Asia Times menuliskan bahwa industri pariwisata di Bali belum pernah terpukul sekeras ini sejak tragedi Bom Bali I tahun 2002 dan Bom Bali II tahun 2005. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : New York Times, Asia Times

Baca Lainnya