Tandi Kogoya, Sosok Baru di KKB Papua yang Lebih Nekat Ketimbang Pemimpin Sebelumnya, Penembak WNA di Kawasan Ketat Pengamanan Freeport

Jumat, 17 April 2020 | 10:35
Kolase Instagram PuspenTNI

(ilustrasi) Tandi Kogoya, Sosok Baru di KKB Papua yang Lebih Nekat Ketimbang Pemimpin Sebelumnya, Penembak WNA di Kawasan Ketat Pengamanan Freeport

Sosok.ID - Sosok baru dalam kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua kembali munculkan seorang yang disebut ganas.

Anggota KKB ini dikenal lebih agresif ketimbang anggota kelompok yang lain.

Yang terakhir adalah kenekatannya masuk kawasan pertambangan Freepot, di Tembagapura.

Tak sampai di situ saja, sosok inilah yang jadi pelaku penembakan warga negara asing (WNA) asal Selandia Baru, Graeme Thomas Wall, Senin (30/3/2020).

Baca Juga: Nyali Ngutang Rp 10 Juta ke Raffi Ahmad padahal Nggak Dekat-dekat Amat, Sosok Ini malah Kepergok Beli 2 Mobil Baru sampai Kena Cecar Nagita Slavina: Temen Artis Ratusan Kenapa Minjem Suami Gue?

Walau tak hanya menembak WNA tersebut, tetapi pihak kepolisian meyakini bahwa orang tersebut telah diintanya sejak sampai di kawasan tersebut.

Dengan kata lain, menurut kepolisian, korban memang telah jadi target pelaku sebelumnya.

Tandi Kogoya, adalah sosok baru di kelompok kriminal bersenjata (KKB) ini.

Dirinya dikatakan oleh pihak kepolisian memang selalu tampil di setiap kesempatan penyerangan.

Baca Juga: Karyawan Panji Petualang Bongkar Kelakuan Asli Majikannya yang Dituduh Suka Main Tangan : Ya Saya Terima

Humas Polres Mimiki via Kompas
Humas Polres Mimiki via Kompas

Rumah yang dijadikan tempat persembunyian KKB di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika, Papua, Kamis (9/4/2020).(HUMAS POLRES MIMIKA)

Tercatat beberapa tindakannya pun sudah diawasi oleh pihak yang berwajib sejak awal kemunculannnya.

Ada beberapa tindakan kriminal yang ia lakukan sejak gabung pertama kali dengan KKB.

Tercatat Tandi Kogoya telag melakukan serangkaian tindakan kriminal seperti penyanderaan warga sipil dan penembakan di wilayah Tembagapura pada 2017 lalu.

Sebenarnya Tandi Kogoya pernah tertangkap oleh pihak berwajib selepas aksinya yang melakukan penembakan di Mile 69 PT Freeport Indonesia.

Baca Juga: Walau Suka Culik Wanita Perawan di Korut, Kim Jong Un Ternyata Seorang Bapak Sayang Anak

Penangkapan Tandi terjadi di Nabire oleh Satgas Khusus pada 15 April 2018 dan dirinya divonis 1 tahun 6 bulan setelah jalani sidang di Pengadilan Negeri Kota Timika.

Namun ternyata hukuman tersebut tidak membuat Tandi jera dengan apa yang telah ia lakukan.

"Ini yang disayangkan hanya mendapat vonis 1 tahun 6 bulan," ujar Kapolda, dikutip dari Kompas.com.

Bahkan dirinya selepas mendekam di penjara pun keluar dan menjabat sebagai Komandan Batalyon Komando Gabungan Pertahanan (Kogab) 8 Kemabu, Intan Jaya.

Baca Juga: Turun Langsung ke Dapur Demi Masak Nasi Goreng untuk Reino Barack, Syahrini Jiper Lihat Minyak di Penggorengan Meletup-letup Sampai Ditertawakan Suami: Takut Kena Muka nih!

(IRSUL PANCA ADITRA)/KOMPAS
(IRSUL PANCA ADITRA)/KOMPAS

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab ketika menunjukan foto Tandi Kogoya dalam keterangan pers, Kamis (16/4/2020).

Tandi berada di bawah kepemimpinan Sabinus Waker di Komando Nasional TPN-PB.

"Namun, dalam struktur Komando Nasional TPN-PB, Tandi Kogoya di bawah pimpinan Sabinus Waker," kata Kapolda.

Sejak bergabung dengan KKB di Intan Jaya, Tandi bersama rekan-rekannya melakukan berbagai aksi penembakan.

25 Oktober 2019, Tandi dan kelompoknya menembak mati dua orang tukang ojek di Sugapa, tepat di jalan menuju kampung Pugsiga, Distrik Hitadipa, Intan Jaya.

Baca Juga: Sembunyi di Gua Selama 17 Tahun, Narapidana yang Kabur dari Penjara Ini Ditemukan dalam Keadaan Mengenaskan, Susah Diajak Komunikasi karena Hidup Terisolasi

17 Desember 2019, Tandi dan kelompoknya kembali melakukan penembakan terhadap pasukan TNI di Sugapa yang mengakibatkan dua prajurit meninggal dunia, yakni Lettu Inf Erizal Zuhry Sidabutar dan Serda Rizky Susendo.

19 Desember 2019, Tandi dan kelompoknya melakukan penembakan di Kampung Ugimba dan Kampung Gamagai yang mengakibatkan Serda Romadon meninggal dunia, dan 3 prajurit TNI lainnya luka tembak.

22 Desember 2019, Tandi dan kelompoknya melakukan penembakan di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, hingga mengakibatkan Serda Afriandi mengalami luka tembak.

14 Februari 2020, Tandi dan kelompoknya bertolak dari Ugimba dan ikut dalam rombongan gabungan sejumlah kelompok KKB yang dipimpin Lekagak Telenggen menuju Tembagapura, Mimika.

Baca Juga: Sembunyi di Gua Selama 17 Tahun, Narapidana yang Kabur dari Penjara Ini Ditemukan dalam Keadaan Mengenaskan, Susah Diajak Komunikasi karena Hidup Terisolasi

Selama berada di Tembagapura, gabungan Kodap TPN-PB melakukan serangkaian penembakan, termasuk penyerangan kendaraan patroli Polsek Tembagapura.

Menurut Kapolda, gabungan KKB ini berupaya untuk mengganggu operasional PT Freeport Indonesia di Tembapura.

"Mereka menganggap sangatlah penting untuk menganggu perusahaan itu agar mendapat perhatian dari LSM-LSM internasional," kata Kapolda.

Tandi kemudian ikut dalam rombongan Kali Kopi pimpinan Joni Botak dan Henky Wamang dari Tembagapura menuju Kuala Kencana, yang dekat dengan Kota Timika.

Baca Juga: Keberanian Pratu Suparlan, Personel Korps Baret Merah Melawan Puluhan Musuh Hanya Bersenjatakan Belati Komando

Pada 30 Maret 2020, mereka melakukan penyerangan di area Kantor Freeport di Kota Kuala Kencana.

Dalam peristiwa itu, seorang warga New Zeland bernama Graeme Thomas Weal (57) meninggal dunia.

Sedangkan dua karyawan lainnya bernama Jibril MA Bahar (49), dan Ucok Simanungkalit (57) terluka.

Tandi akhirnya tewas bersama Manu Kogoya pada 9 April lalu dalam kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri di Jalan Trans Nabire, Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika, saat akan menyergap disebuah rumah kayu.

Baca Juga: Tak Tahan Melulu Dipaksa Berhubungan Badan dengan Ustaz Kondang Tanah Air yang Bahkan Bukan Mahramnya, Wanita Ini Berurai Air Mata Beberkan Hubungan Haram yang Pernah Dilakoninya

Kapolda mengatakan, pihak keluarga berterima kasih karena jenazah Tandi bisa dibawa kembali untuk dimakamkan.

Sebab, biasanya anggota KKB yang tewas jenazahnya dibiarkan begitu saja oleh kelompok mereka.

"Biasanya, mereka yang tergabung dengan KKB jenazahnya ditinggal begitu saja," ujar Kapolda. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, Facebook

Baca Lainnya