Sosok.ID - Pendiri Microsoft, Bill Gates pernah mengatakan bahwa virus corona akan mereda setelah vaksinnya ditemukan.
Hal itupun diyakini oleh banyak negara, termasuk dengan usaha Otoritas Kesehatan Dunia (WHO) kini sedang berpacu dengan waktu untuk segera menciptakan vaksin tersebut.
Beberapa waktu yang lalu Amerika Serikat (AS) telah mengawalinya dengan membuat vaksin yang telah diuji coba pada hewan.
Kini negara dengan jumlah korban jiwa akibat wabah yang berasal dari virus corona ini pun mencoba mencari pemecahan masalah dengan membuat vaksin antivirus tersebut.
Baca Juga: Hadapi Corona 5 Nutrisi Makanan untuk Menambah Sistem Kekebalan Tubuh Anda, Salah Satunya VItamin C
Bahkan dari tiga uji klinis vaksin covid-19 yang sedang dijalankan oleh negara tersebut, salah satunya kini masuk dalam tahan kedua atau Fase II pembuatan vaksin.
Dengan bergeraknya beberapa lembaga di bidang kesehatan untuk segera memecahkan masalah yang ditimbulkan dari patogen ini pun pemerintah langsung berupaya mendukung.
Ya, China kini telah menguji tiga vaksin yang dibuat oleh tiga lembaga yang berbeda.
Bahkan salah satunya telah masuk ke dalam tahap selanjutnya atau Fase II dalam membuat vaksin.
Fase ini adalah dimana vaksin yang telah dibuat tersebut akan diuji coba pada manusia untuk mengetahui tingkat keberhasilan vaksin tersebut.
Keterangan mengenai upaya pembuatan vaksin oleh beberapa lembaga di negeri Tirai Bambu tersebut dikonfirmasi oleh pejabat terkait pada Selasa (14/4/2020).
Dua vaksin yang menyusul dibuat baru-baru ini menggunakan patogen virus corona yang tidak aktif.
Persetujuan dari pemerintah China tersebut adalah salah satu cara vaksin dapat dikembangkan lagi ke tahap selanjutnya sebelum benar-benar efektif bisa menangani wabah.
Wu Yuanbin, seorang pejabat Kementerian Sains dan Teknologi China mengatakan bahwa persetujuan tersebut membuka jalan bagi uji coba manusia tahap awal.
Mengutip dari AFP (13/4/2020), bahkan salah satu dari tiga vaksin tersebut, menurut Administrasi Makanan dan Obat-obatan China telah terdaftar di pasar saham Nasdaq.
Vaksin tersebut dikembangkan oleh Sinovac Biotech.
Sedang vaksin yang lainnya yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan dan Institut Virologi Wuhan telah resmi disetujui oleh pemerintah pada hari Minggu (12/4/2020).
Dengan demikian, China sekarang menjalankan tiga uji klinis berbeda untuk tiga kemungkinan vaksin Covid-19.
Beijing menyetujui uji coba pertama untuk vaksin, yang dikembangkan oleh Akademi Ilmu Kedokteran Militer yang didukung militer dan perusahaan bioteknologi yang terdaftar di Hong Kong, CanSino Bio, pada 16 Maret.
Saat itu Moderna pengembang obat di AS mengatakan, mereka juga telah memulai uji coba vaksin ke manusia dengan menggandeng Institut Kesehatan Nasional AS.
"Vaksinasi subyek uji klinis fase pertama dan perekrutan sukarelawan untuk fase kedua telah dimulai sejak 9 April," kata Wu.
"Ini adalah vaksin virus corona baru pertama di dunia yang memulai studi klinis Fase II."
Sampai sekarang belum ada vaksin atau obat yang disetujui untuk penyakit Covid-19, yang telah merenggut lebih dari 120.000 nyawa di seluruh dunia dan menginfeksi hampir 2 juta orang.
Kini tim-tim peneliti di China juga mulai berlomba untuk mengembangkan vaksin dengan metode lain.
Namun beberapa percobaan tersebut sedang dalam tahap awal pengujian pada hewan dan inspeksi kualitas.
"Vaksin yang menggunakan metode teknis di atas diharapkan akan diajukan untuk uji klinis pada April dan Mei," lanjutnya. (*)