Ahli Virus Sebut Musim Panas Akan Akhiri Pandemi, Tapi Dengan Satu Syarat!

Selasa, 14 April 2020 | 12:40
KOMPAS.COM

Ahli Virus Sebut Musim Panas Akan Akhiri Pandemi, Tapi Dengan Satu Syarat!

Sosok.ID-Sebelumnya dokter hewan sekaligus ahli virus,drh. Moh. Indro Cahyono mengatakan bahwa virus corona tak bisa hidup lama di suhu yang tinggi seperti di Indonesia.

"Iklim di Indonesia itu 26 - 30 derajat celsius, virus itu akan ada di udara selama maksimal 3 menit pada suhu 20 - 25 derajat (celsius). Sehingga di suhu kita, pas siang-siang, virus itu nggak akan bertahan lama dari 1 menit," ungkapnya dilansir dari tayangan di kanal YouTube Official iNews (29/3/2020).

Lalu, apakah benar serangan virus corona bisa berakhir saat musim panas tiba?

Dikutip dari Daily Mirror, ilmuwan memberikan penjelasannya tentang keyakinan bahwa virus ini akan hilang pada musim panas.

Baca Juga: Minder Baru 2 Tahun Nikah Sudah Jadi Janda, Dewi Perssik Sempat Luntang-lantung Hingga Dipandang Rendah Pasca Cerai dari Saipul Jamil: Tiap Tahun Aku Ditalak!

Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional di Inggris telah menulis surat ke Gedung Putih terkait dengan kepercayaan masyarakat ini.

Dalam surat itu mereka menjelaskan tentang apakah virus corona akan berhenti menyebar di iklim yang lebih hangat.

Surat itu mengatakan, "Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa virus corona mungkin menular dengan kurang efisien di lingkungan dengan suhu dan kelembapan sekitar yang lebih tinggii."

"Namun mengingat kurangnya imunitas inang, secara global, pengurangan efisiensi penularan ini mungkin tidak mengarah, pada pengurangan penyebaran penyakit," katanya.

Baca Juga: Keranjingan Edit Foto agar Badannya Terlihat Sempurna, Selebgram Ini Langsung Tutup Akun Setelah Foto Penampilan Aslinya Tersebar Luas di Internet

Dalam surat itu mereka juga menjelaskan tentang studi wabah di China.

Dalam studi tersebut, menunjukkan bahwa bahkan dalam kondisi yang hangat dan lembab virus itu masih menyebar secara eksponensial.

Berdasarkan temuan tersebut, para peneliti mendesak masyarakat untuk tidak bergantung pada cuaca hangat untuk mengakhiri pandemi.

Dengan kata lain tidak ada jaminan bahwa virus ini akan berhenti menyebar pada musim panas.

Baca Juga: Nyaris Langkahi Suami dan Restui sang Anak Menikah di Usia 18 Tahun, Ibunda Salmafina Ngaku Sempat Mati-matian Pertahankan Rumah Tangga Putrinya: Saya Hancur..

Pasalnya, jika manusia tetap tidak menjaga jarak sosialnya, virus pun dengan mudah akan menular dari satu manusia ke manusia lainnya.

Dr William Schaffner seorang ahli dari Vanderbilt University Medical Center mengatakan, "Meskipun kita bisa berharap cuaca akan memberikan kontribusi pada pengurangan penularan, kita tidak bisa bergantung pada itu saja."

"Kita tetap harus mengutamakan jarak sosial dan langkah untuk mengurangi penularan," katanya.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Sambil Bawa Parang, Warga Pasuruan Berbondong-bondong Lakukan Aksi Protes Menolak Pemakaman Jenazah Pasien Virus Corona

Sementara surat yang dikirim ke Gedung Putih di atas sudah sampai, setelah Donald Trump meyakinkan bahwa virus ini akan sedikit melambat pada musim hangat.

Baca Juga: Takut Corona Rumah Tak Punya, Keluarga pun Tak Ada, Ketimbang Luntang-lantung, Empat Napi Ini Menolak Dibebaskan Lewat Program Asimilasi

Jadi, yuk #DiRumahAja dan jangan bepergian bila tak benar-benar pentingguna menekan penyebaran virus corona. (*)

(Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Sudah Mendekati Musim Panas, Benarkah Virus Corona Akan Segera Lenyap Pada Cuaca yang Panas, Ilmuwan Bocorkan Fakta Ini")

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : intisari-online.com

Baca Lainnya