Terjun ke Laut, Sejumlah Penumpang Kapal Ketakutan Saat Ada Kabar 3 ABK Terifeksi Virus Corona, Begini Video Detik-detik Mencekam Tersebut!

Rabu, 08 April 2020 | 09:35
Kolase Kompas.com/Kompas TV

Terjun ke Laut, Sejumlah Penumpang Kapal Ketakutan Saat Ada Kabar 3 ABK Terifeksi Virus Corona, Begini Video Detik-detik Mencekam Tersebut!

Sosok.ID - Kepanikan melanda seluruh penumpang di sebuah kapal yang masih terombang-ambing di tengah laut.

KM Lambelu yang sedianya akan berlabuh ke Pelabuhan Lorens Say Maumere itu kini harus tetap di tengah laut.

Sebab kapal yang mengangkut penumpang dari Tarakan, Kalimantan Timur itu tak diizinkan untuk bersandar di pelabuhan.

Pelarangan itu dikarenakan ada informasi yang menyatakan di dalam kapal ada tiga anak buah kapal (ABK) yang disebut-sebut terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Terawang Keadaan Mendatang, Denny Darko Ungkap Virus Corona Berakhir Sebelum Vaksinnya Ditemukan, Ini Penjelasannya!

Penumpang kapal pun mulai curiga dengan apa yang ada di dalam kapal yang mereka tumpangi.

Sebab jarak pelabuhan atau daratan untuk menyandarkan kapal sudah tidak jauh atau sudah terlihat jelas.

Namun mereka tetap tertahan di dalam kapal hingga membuat kepanikan para penumpang pun sampai memuncak.

Akibat pelarangan yang diberikan untuk kapal tersebut yang tak boleh bersandar, ada sejumlah penumpang yang nekat.

Baca Juga: Bukan Reino Barack yang Digadang-gadang Sebagai Mantan Terindah, Cuma Sosok Ini yang Disebut Melaney Ricardo Sanggup Bikin Luna Maya Nangis Kejer

(KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS)
(KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS)

Foto : KM Lambelu yang belum diperbolehkan sandar

Hanya berbekal pelampung, sejumlah penumpang kapal nekat melompat ke laut dari geladak kapal.

Sementara penumpang lainnya yang tak ikut melompat ke laut hanya bisa berteriak dari dalam kapal.

Mereka berteriak meminta pemerintah setempat segera memperbolehkan kapal itu bersandar ke pelabuhan.

Kejadian tersebut terjadi di Pelabuhan Lorens Say, Maumere, (7/4/2020) kemarin.

Baca Juga: Bantah Tudingan Mulan Jameela Sebagai Pelakor, Ahmad Dhani Beberkan Alasannya Langsung Talak 3 Maia Estainty Lewat SMS : Sama dengan 2 Stasiun Swasta yang Mencekal Maia Sampai Detik Ini

Pelarangan tersebut diberlakukan dan diumumkan oleh Pemerintah Kabupaten Sikka di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Secara terbuka Pemerintah di sana melarang sejumlah ABK da penumpang untuk turun di pelabuhan Lorens Say.

Larangan tersebut dikarenakan ada informasi yang diterima oleh pemerintah Sikka bahwa ada sejumlah kru KM Lambelu diduga terjangkit Covid-19.

Melihat fenomena terjunnya sejumlah penumpang kapal Pelni tersebut membuat tim SAR setempat bergerik cepat.

Baca Juga: Kecantikannya Sukses Pincut Hati Bangsawan Hingga Sukses Melenggang Jadi Mantu Keraton Solo, Penyanyi Ini Pernah Digosipkan Minta Bantuan Presiden Jokowi untuk Dicarikan JodohS

tangkapan layar dari Kompas TV
tangkapan layar dari Kompas TV

Sejumlah penumpang telah terjun ke laut

Merespons aksi para penumpang yang lompat ke laut, tim Sar Maumere langsung melakukan pertolongan.

Beberapa penumpang yang lompat ke laut pun berhasil diselamatkan oleh tim Sar Maumere.

Kepala Basarnas Maumere, I Putu Sudayana mengatakan, kelima penumpang nekat lompat ke laut saat Bupati Sikka dan Forkompinda menyampaikan kapal tidak boleh sandar.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu, mengatakan, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo telah melakukan koordinasi dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat terkait pelarangan kapal itu bersandar.

Baca Juga: Peta Sebuah Desa Terpencil di Puncak Gunung di Italia Tiba-tiba Hilang Dari Peta Setelah Virus Corona Menyebar Cepat, Ternyata Ini yang Terjadi

Terkait tiga orang ABK yang diduga terjangkit Covid-19, Marius mengaku segera berkoordinasi dengan Pemerintah Sikka.

Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo kemudian mengizinkan kapal bersandar di pelabuhan, tetapi penumpang tidak boleh turun.

"Kapal kami sandarkan. Para penumpang tidak boleh turun sebelum tim kesehatan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan rekomendasi," kata Roberto, Selasa (7/4/2020). (*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Kompas.com