Masih Mending di Indonesia Cuma Ditolak Warga, Jenazah Virus Corona di Negara Ini Malah Hanya Digeletakkan Sembarangan di Pinggir Jalan Sebelum Dibungkus Pakai Kardus Layaknya Barang

Selasa, 07 April 2020 | 18:35
News En24

Jenazah pasien virus corona di Ekuador dibiarkan tergeletak di jalanan.

Sosok.ID - Banyaknya korban jiwa akibat wabah virus corona membuat warga Indonesia prihatin.

Apalagi, sebagian warganya menolak jenazah virus corona dimakamkan di dekat tempat tinggal mereka.

Seperti yang telah diwartakan Sosok.ID sebelumnya, jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) asal Medan, Sumatera Utara terpaksa dikubur saat tengah malam.

Sebab, warga setempat menolak untuk dimakamkan di lingkungan mereka.

Baca Juga: Parno Setengah Mati dengan Jenazah Pasien Positif Virus Corona, Warga Kampung Ini Tolak Prosesi Pemakaman, Tenaga Medis dan Aparat Sampai Dilempari Batu

Penolakan tersebut sudah membuat masyarakat lain merasa miris.

Namun, adanya penolakan jenazah di Indonesia ini tampaknya tak ada apa-apanya dibanding dengan perlakuan di Ekuador.

Sebab di negara tersebut, jenazah pasien virus corona hanya dibiarkan tergeletak di pinggir jalan.

Melansir dari Daily Mail, setidaknya ada 150 mayat yang tergeletak di jalanan atau diletakkan dirumah-rumah kerabatnya di Guayauil.

Baca Juga: Ditolak Warga, Jenazah PDP Corona yang Diduga Seorang Pejabat Pemerintahan di Medan Terpaksa Dimakamkan Tengah Malam

Pemandangan di tengah wabah Covid-19 yang melanda negara itu membuatnya semakin nampak seperti adegan film horor.

Jasad-jasad itu digeletakkan di pinggir jalan dengan harapan pihak berwenang dapat menanganinya.

Pemindahan jasad-jasad itu bahan memakan waktu hingga tiga hari karena jumlahnya yang menumpuk.

Warganya bahkan terpaksa menggunakan kardus sebagai pengganti peti mati menyusul jumlah kematian di Ekuador menyentuh angka 172 dari 3.500 kasus.

Baca Juga: Jadi Tanda Tanya Besar Apakah Jenazah Pasien Covid-19 Bisa Menular, Dokter Ini Beri Jawaban Pastinya!

Wakil presiden Ekuador Otto Sonnenholzner meminta maaf usai warga mengunggah foto dan video mayat-mayat tersebut ke media sosial.

Pihak berwenang telah mengumpulkan 150 jenazah hingga awal pekan ini.

Tetapi tidak menyebutkan berapa jumlah pasti korban yang tewas akibat pandemi global ini.

Sonnenholzer, pria yang memimpin tanggap bencana wabah virus coronadi negara tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan media lokal pada Sabtu (4/4/2020) :

Baca Juga: Parno Setengah Mati dengan Jenazah Pasien Positif Virus Corona, Warga Kampung Ini Tolak Prosesi Pemakaman, Tenaga Medis dan Aparat Sampai Dilempari Batu

"Kami telah melihat gambar yang seharusnya tidak terjadi dan sebagai pelayan publik, saya minta maaf."

Pihak berwenang menerima sumbangan 1.000 peti mati yang terbuat dari kardus dari produsen setempat.

Kardus-kardus itu kemudian dikirim ke dua pemakaman setempat.

Seorang juru bicara dari pemerintah kota mengatakan :

Baca Juga: Bongkar Paksa Plastik Jenazah PDP Virus Corona, Keluarga di Sulawesi Utara Ngotot Pasien Meninggal Bukan Karena Covid-19, Sejumlah Warga Sempat Kontak Erat dengan Jasad

"Hal ini dilakukan agar mereka dapat memenuhi permintaan.

"Tidak ada peti mati atau harganya sangat mahal."

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Daily Mail, newsen

Baca Lainnya