Haru, Gendong Istri yang Paru-parunya Penuh Air, Pria Ini Kayuh Pit Ontel Sejauh 12 Km ke Rumah Sakit di Tengah Lockdown Nasional

Senin, 30 Maret 2020 | 13:00
Mick C CC BY 2.0 via Bangka Pos

(ILUSTRASI) Gendong Istri yang Paru-parunya Penuh Air, Pria Ini Kayuh Pit Ontel Sejauh 12 Km ke Rumah Sakit di Tengah Lockdown Nasional

Sosok.ID - Imbas karantina nasional, ikut dirasakan seorang suami yang berusaha melindungi istri tercinta.

Cerita ini datang dari negara yang resmi melakukan lockdown pada Selasa tengah malam (24/3/2020), India.

Sejumlah kekacauan besar di Negeri Bollywood mulai muncul sejak Perdana Menteri Narendra Modi, mengumumkan keputusan karantina nasional.

India akan melakukan penguncian negara selama 21 hari, terhitung dari Selasa.

Baca Juga: Detik-detik Bupati Sidoarjo Kejar Tukang Gali Kubur yang Kabur Ketakutan Saat Tahu Harus Makamkan Pasien Meninggal Karena Covid-19

Ribuan buruh yang enggan mati terdampar nekat mudik ke kampung halaman.

Nahas, tak adanya transportasi publik yang beroperasi membuat mereka harus berjalan kaki sepanjang ratusan kilometer menuju rumah, dilansir dari .

Namun tiba di perbatasan Delhi, buruh-buruh itu dipukul mundur oleh polisi.

Mengingat kerumunan masal berpotensi meningkatkan laju sebaran Covid-19.

Dilaporkan media setempat, lebih dari selusin nyawa telah melayang dalam kekacauan itu.

Baca Juga: Perangi Virus Corona Agar Tak Menyebar Luas, Beberapa Wilayah Terapkan Lockdown Lokal, Simak Daftarnya!

Sementara di sisi lain, muncul kisah haru seorang suami yang berupaya menyelamatkan istri, di tengah kocar-kacirnya negeri.

Seorang pria asal Ludhiana, India, harus menggendong istrinya dan menempuh perjalanan sejauh 12 km demi sampai ke rumah sakit.

Melansir Kompas.com, pria itu menggunakan sepeda ontel dan membopong istrinya yang terluka.

Dia bersepeda dari Bharat Nagar untuk mengobati luka di rumah sakit Kanganwal.

Baca Juga: Jijik, Sepasang Kekasih Tanpa Sadar telah Menyantap Setengah Mangkok HidanganBercampur Masker Bedah Rebus Sekali Pakai

Hal ini terpaksa dilakukan sebab India tengah dalam situasi lockdown nasional, membuat opsi transportasi umum menjadi sangat terbatas.

Dilansir dari Gulf News via Kompas.com, Devdutt Ram, suami dari istri yang terluka itu sempat meminta tolong kepada pengemudi ambulans.

Namun sang sopir meminta ongkos sekitar Rp 427 ribu.

"Tidak ada yang siap mengantar kami ke rumah sakit karena lockdown," ungkapnya, dikutip Sosok.ID, dilansir via Kompas.com, Senin (30/3).

Baca Juga: Panas! Ditengah Lockdown Corona, Ibu Kota Arab Saudi Malah Diserang Rudal Balistik

Ongkos yang ditawarkan sopir ambulans terlalu besar baginya, sehingga ia memilih megambil risiko dengan bersepeda.

"Pengemudi ambulans meminta Rs 2.000 yang tidak bisa saya bayarkan, jadi saya harus membawanya dengan sepeda," katanya.

Diketahui, istri Ram terluka akibat kecelakaan kerja pada (20/3).

Sebelumnya ia sempat dibawa ke rumah sakit oleh rekan sesama pekerja.

Baca Juga: Meradang, China Ancam Lakukan Serangan Balik Gegara AS Menjual Senjata ke Taiwan

"Ketika kecelakaan itu terjadi, pekerja pabrik membawanya ke rumah sakit pemerintah di Bharat Nagar," ungkap pria Ludhiana itu.

Menurut Ram, alih-alih mengobati kakinya yang terluka, dokter justru memeriksa dada istrinya.

"Dokter mengambil rontgen dadanya, dan bukannya mengobati kakinya," kata Ram.

"Mereka mengatakan bahwa paru-parunya penuh dengan air. Jadi saya pergi ke Kanganwal," lanjutnya. Baca Juga: Demi Cegah Tertular Covid-19, Warga di Salah Satu Kampung di Jakarta Ini Berbondong-bondong Keluar Rumah Untuk Lakukan Ini!

India, negara terpadat kedua di duni telah menempatkan ratusan juta warganya dalam karantina mandiri dengan upaya mencegah merebaknya virus corona.

"Ini adalah awal dari pertarungan yang panjang," tulis Perdana Menteri Narendra Modi di Twitter-nya.

"Orang-orang di negara ini telah mengumumkan hari ini bahwa kita dapat menghadapi dan mengalahkan tantangan sebesar mungkin jika kita yakin," lanjutnya.

India telah menutup perbatasan darat Delhi, kota dengan populasi hampir 20 juta penduduk pada Senin (23/3) pagi.

Baca Juga: Berbagi IDEA, Tips Hadirkan Hunian Vertikal Garden di Rumah

Beberapa negara bagian India, sebelumnya telah menerapkan lockdown sebagian atau penuh, dengan menutup perbatasan, membatasi pergerakan warga, dan menghentikan operasional sebagian besar transportasi umum. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Kompas.com, New York Times

Baca Lainnya