Sosok.ID - Negara asal virus SARS-Cov-2, China, tengah melangsungkan investigasi untuk menemukan pasien pertama pengidap Covid-19.
Saat ini, upaya Pemerintah Tiongkok dikatakan telah menemui titik terang.
Di awal kemunculannya, virus corona jenis baru ini, diklaim berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan.
Namun, studi yang dilakukan oleh ilmuwan China, membuktikan bahwa asal virus corona juga ditemukan di wilayah lain di luar Wuhan, Provinsi Hubei.
Baca Juga: Berbagi IDEA, Tips Hadirkan Hunian Vertikal Garden di Rumah
Penelitian dengan mengurutkan data genomik dari 93 sampel virus corona dilakukan dengan tujuan melacak sumber infeksi dan memahami proses penyebarannya.
Tim peneliti juga perlu menentukan inang perantara agar dapat mengendalikan epidemi dan mencegah penyebaran.
Melansir Kompas.com, penelusuran kasus pertama Covid-19, sebelumnya mengarah pada kejadian di tanggal 17 November 2019.
Seperti dikatakan South China Morning Post, seorang pasien berusia 55 tahun dari provinsi Hubei, mungkin adalah orang pertama yang terinfeksi corona.
Baca Juga: Berbagi IDEA, Tips Apartemen Bersih dan Lapang, Utamakan Keamanan!
Sejak tanggal 17 November dan seterusnya, satu hingga 5 kasus baru mulai ditemukan setiap hari.
Infeksi virus corona mencapai 27 kasus di Wuhan pada 15 Desember lalu.
Tiga hari kemudian, kasus melonjak menjadi 60, menyadarkan otoritas kesehatan bahwa penyakit itu dibawa oleh virus corona jenis baru.
Dari sembilan kasus pertama yang dilaporkan pada November (empat pria, dan lima wanita) tidak ada satupun kasus yang dikonfirmasi sebagai "pasien nol" alias pasien zero corona.
Namun kini, Tiongkok menyampaikan kemungkinan pasien zero corona adalah seorang penjual udang di Pasar Seafood Huanan, Wuhan, China.
Menurut media setempat, pasien itu adalah seorang perempuan berusia 57 tahun, bernama Wei Guixian.
Dikutip dari New York Post via Kompas.com, Minggu (29/3), Wei bisa jadi merupakan orang pertama dari Pasar Huanan yang terinfeksi Covid-19.
Wei dikatakan mulai mengalami gejala demam pada 10 Desember 2019.
Mengulas harian lokal China, The Paper, Wei mengaku tidak enak badan dan segera memeriksakan diri ke klinik.
"Saya merasa lelah. Tapi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Wei, dikutip Sosok.ID, dilansir dari Kompas.com.
Setelahnya, Wei kembali bekerja.
Itulah saat yang diyakini bahwa Wei tanpa sadar mulai menyebarkan virus.
"Setiap musim dingin, saya selalu menderita flu. Jadi saya kira ini hal biasa," lanjutnya.
Wei kembali berobat ke klinik di tanggal 11 Desember dan menerima suntikan.
Namun karena masih belum sembuh, ia pergi ke RS nomor 11 di Wuhan.
Saat diperiksa, dokter tidak mampu mendeskripsikan sakit yang di derita Wei.
Ia lantas diberi obat sesuai dengan gejala dan keluhan yang dialami.
Bukan bertambah baik, rupanya keadaan Wei malah makin memburuk.
"Saya tidak nyaman. Rasanya seperti tidak punya tenaga," paparnya.
Baca Juga: Sebut Pandemi Covid-19 Segera Berhenti, Sosok Ini Justru Prediksi Ada Tantangan Baru Mendatang!
Wei datang ke rumah sakit lain, dan dokter mulai menemukan adanya hubungan virus dengan Pasar Seafood Huanan, sebab saat itu, dokter mengatakan ditemukan beberapa kasus dengan gejala serupa dengan yang dialaminya.
Komisi Kesehatan Wuhan kemudian membuat rilis pada (31/12/2019), dimana Wei merupakan 1 dari 27 kasus yang dilaporkan.
Wei dikarantina setelah dokter menemui titik terang terkait virus corona jenis baru tersebut.
Sayangnya, otoritas China sempat membungkam mulut dokter saat menyampaikan kekhawatirannya.
Hal itu kabarnya diyakini sebagai sebab merebaknya virus corona secara global.
Adapun Wei telah dinyatakan pulih dan meninggalkan RS pada Januari lalu.
Kemungkinan, perempuan yang diyakini sebagai "pasien nol" ini terinfeksi dari toilet umum yang digunakan di pasar.
Meskipun begitu, dugaan pasien zero corona di Wuhan masih didalami. (*)