Sosok.ID - Berbagai cara dilakukan banyak orang untuk bisa terhindar dari virus corona yang kini telah merebak di Indonesia.
Bahkan banyak barang yang telah langka di pasaran lantaran barang-barang tersebut diyakini bisa cegah terserang covid-19, termasuk masker medis.
Tapi juga ada cara yang ampun untuk terhindar dari virus corona dengan cara menjaga kesehatan dan imun tubuh.
Salah satu cara untuk menjaga imun tubuh dengan mengkonsumsi vitamin dan suplemen, tetapi barang-barang itupun dirasa mahal, hingga alternatif murah meriah seperti berjemur di bawah sinar matahari menjadi pilihan masyarakat.
Warga Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit kini gemar berjemur di bawah terik matahari guna mencegah penularan Covid-19.
Fery, warga RT 03/RW 02 mengatakan langkah itu diambil setelah mendengar anjuran medis bahwa berjemur meningkatkan daya tahan tubuh.
"Buat daya tahan tubuh, daripada kita beli obat mahal. Mending berjemur saja, gratis," kata Fery di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (29/3/2020).
Guna mendapat manfaat maksimal terpaan sinar matahari yang mampu meningkatkan kebutuhan vitamin D untuk imunutas.
Sejumlah kaum pria bahkan sengaja menanggalkan baju dan hanya mengenakan celana pendek saat berjemur.
Fery menuturkan mereka juga saling mengimbau agar menggalakan pola hidup sehat dan mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Kalau ada yang flu jangan keluar rumah. Kalau terpaksa banget keluar rumah pake jaket, masker. Yang pasti setiap hari kita harus berjemur," ujarnya.
Dewi, warga RT 10/RW 03 Kelurahan Pondok Kopi lain yang memilih berjemur mengatakan kini rutin berjemur sebelum pukul 10.00 WIB.
Merujuk informasi medis yang diterima dari media massa, terik matahari di bawah pukul 10.00 WIB paling manjur meningkatkan imunutas.
"Biasanya saya berjemur dari jam 8 sampai jam 10. Kan mataharinya lagi bagus banget tuh buat kesehatan. Yang penting menjaga kesehatan dan jaga makanan," tutur Dewi.
51 Orang di Jakarta Timur Jalani Pemeriksaan Swab
Tes cepat atau Rapid Test Covid-19 yang sebelumnya digelar di fasilitas kesehatan Jakarta Timur mendapati 51 orang positif terjangkit Covid-19.
Kasudin Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan mengatakan 51 orang itu terdiri dari petugas medis dan warga yang memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien Covid-19.
"Sesuai alur pemeriksaan rapid test, maka yang memiliki hasil positif harus isolasi mandiri 14 hari dan dilakukan pemeriksaan swab," kata Indra saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Minggu (29/3/2020).
Swab yang dilakukan dengan cara mengambil sampel usap dari bagian rongga mulut dan hidung lalu dikirim ke laboratorium.
Beda dengan rapid test yang dilakukan dengan mengambil sampel darah dan hasilnya langsung keluar, pemeriksaan swab butuh waktu.
"Sampel swab dikirim ke laboratorium, saat ini sudah ada beberapa laboratorium yang dapat melakukan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)," ujarnya.
Indra menuturkan bila dari pemeriksaan swab dinyatakan positif maka pasien dipastikan dirujuk ke RS yang menangani pasien Covid-19.
Pasalnya hasil pemeriksaan swab lah yang bisa menentukan seseorang positif Covid-19 atau sudah sembuh setelah menjalani perawatan.
Kepala Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Inda Mutiara mengatakan hasil pemeriksaan rapid test disampaikan secara online.
"Puskesmas Kramat Jati melakukan 500 rapid test, dilakukan untuk tenaga kesehatan, ODP, dan PDP. Hasil pemeriksaan disampaikan lewat WhatsApp," tutur Inda. (Bima Putra)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Berjemur Cegah Penyebaran Corona, Warga Pondok Kopi: Daripada Beli Obat, Mahal"