Ogah Ponsel Anaknya Disita Pihak Sekolah, Wali Murid di Jambi Bawa Pistol ke Sekolah Hingga Pukuli Kepala Sekolah, Begini Kronologinya!

Minggu, 08 Maret 2020 | 11:40
Kolase Pixabay/The Pattaya News

(ilustrasi) Ogah Ponsel Anaknya Disita Pihak Sekolah, Wali Murid di Jambi Bawa Pistol ke Sekolah Hingga Pukuli Kepala Sekolah, Begini Kronologinya!

Sosok.ID - Mendidik anak bukanlah hanya tugas guru di sekolah saja, tapi juga perlu peran orang tua agar anak bisa tumbuh menjadi orang yang hebat di kemudian hari.

Segala peraturan di sekolah dibuat bertujuan untuk salah satu sarana mendidik anak agar menjadi pribadi yang baik dikemudian hari.

Termasuk dengan peraturan siswa dilarang menggunakan ponsel di lingkungan sekolah.

Orang tua murid pun diminta untuk mendukung langkah yang dilakukan oleh pihak sekolah lantaran semua demi tumbuh kembang si anak.

Baca Juga: Duduk Bersanding di Pelaminan dengan Istri Madu, Wanita di Bulukumba Viral Usai Antar Suami Nikah Lagi, Anak-anaknya Diajak Hadiri Pernikahan sang Ayah

Namun berbeda dengan wali murid di Jambi ini yang justru datangi kepala sekolah dengan membawa pistol.

Ketua PGRI Provinsi Jambi, Lukman, mengatakan PGRI akan memberikan pendampingan terhadap anggotanya terkait penganiayaan ini. Kejadian ini bisa menjadi preseden buruk dunia pendidikan.

Ihwal pelaporan dan dugaan ancaman itu dibeberkan oleh Lukman.

Ia menceritakan berdasarkan pengakuan sang kepsek kepada perwakilan PGRI.

Baca Juga: Mau Beli Sepatu Mahal Malah Dijutekin SPG, Adik Syahrini Tersinggung Sampai Mau Muntah Saat Dikasih Diskon: Belanja loh Bukan Mau Maling!

The Pattaya News
The Pattaya News

(ilustrasi pistol)

Kejadian tersebut bermula pada Rabu (6/3) di SMAN 10 Tanjab Barat saat dilangsungkan ujian yang berbasis android (online).

Sekolah menyediakan fasilitas wifi untuk akses internet.

Untuk memaksimalkan kerja wifi, sekolah melarang seluruh warga sekolah menggunakan handphone selama ujian berlangsung.

Siswa yang membawa HP diminta mengumpulkan handphone secara sukarela.

Baca Juga: Banting Tulang Jadi TKI Malah Ditinggal Selingkuh, Pria Ini Robohkan Rumah Hasil Jerih Payahnya dengan Eskavator, Sempat Diajak Damai Tapi Tak Ada Hasil

Setelah sesi I ujian berlangsung, kepala sekolah menemukan seorang siswa yang tidak menyerahkan HP walaupun sudah diminta.

“Siswa bersangkutan beralasan orangtuanya tidak mengizinkan HP tersebut dikumpulkan. Demi kebersamaan kedudukan siswa dalam penegakan aturan, kepsek tetap meminta HP tersebut dan meminta siswa menginformasikan ke orangtuanya,” terang Lukman.

Namun tak disangka, pada Rabu sore ketika sudah tidak ada aktivitas belajar mengajar, orangtua murid tersebut mendatangi sekolah.

Baca Juga: Makan Lesehean Sepiring Berlima Bareng Karyawannya, Nagita Slavina Cuek Taruh Tas Mewah Senilai Jutaan Rupiah di Lantai, Netizen: Dianggap Tas Kresek!

Saat itu, kepala sekolah bersama waka kurikulum dan beberapa lainnya masih ada di sekolah .

“Tiba-tiba terdengar letusan yang keras, semua warga sekolah yang ada di lokasi berhamburan keluar. Dari halaman sekolah, kepala sekolah melihat seorang laki-laki (diduga orangtua murid) langsung membentak dan memukul kepsek. Kepsek mencoba menghindar dengan menangkis pukulan tersebut. Karena merasa belum puas, yang bersangkutan langsung menyingkap sebagian bajunya dan terlihat jelas pistol terselip di pinggangnya,” papar Lukman.

Intimidasi tak sampai di situ.

Baca Juga: Negaranya Diduga Masih Bersih dari Kasus Virus Corona, Korea Utara Tak Segan-segan Bakal Tembak Warga China yang Berani Langgar Perbatasan Negara

Umpatan juga keluar.

Bahkan oknum orangtua murid tadi juga mengambil kayu stok pramuka yang ada di sekitar, beruntung ia urung memukulkan kayu itu ke kepala sekolah. (Zulkipli)

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul "KRONOLOGI Penganiayaan Kepala SMAN 10 Versi Ketua PGRI, akan Beri Pendampingan"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Tribunjambi.com

Baca Lainnya