Dibela-bela Kendarai Motor Dari Surabaya ke Sleman Dengan Bawa Kado Ulang Tahun, Ayah Ini Justru Dapati Anaknya Membujur Kaku: Anak Saya Sudah Tidak Ada...

Selasa, 25 Februari 2020 | 13:45
TribunJogja

Dibela-bela Kendarai Motor Dari Surabaya ke Sleman Dengan Bawa Kado Ulang Tahun, Ayah Ini Justru Dapati Anaknya Membujur Kaku: Anak Saya Sudah Tidak Ada...

Sosok.ID - Zahra Imelda Salsabila adalah salah satu siswa yang menjadi korban dalam insiden susur sungai Sempor beberapa waktu lalu.

Putri dari Prasetyo Budi itu sedang mengikuti acara susur sungai dari ekstrakulikuler pramuka di sekolahnya, SMPN 1 Turi, Jumat (21/2/2020).

Siswi SMPN 1 Turi itu sempat menghilang selama 38 jam setelah disapu air bah yang meluap di Sungai Sempor, Sleman, DIY.

Tim SAR gabungan yang terjun untuk mencari korban yang belum ditemukan akhirnya dapat titik terang saat jenazah Zahra pada Minggu (23/2/2020) pagi.

Baca Juga: Tak Sepenuhnya Baik, Ada Dampak Buruk Akibat Indonesia Dinyatakan Sebagai Negara Maju

Duka pun menyelimuti keluarga korban yang tak menyangka kegiatan kepanduan itu akan merenggut nyawa Zahra.

Rumah duka yang beralamat di Kenteng, Wonokerto, Turi, Kabupaten Sleman pun dipenuhi pelayat.

Sang ayah pun mengenang Zahra sebagai anak yang penurut, pintar dan pendiam.

Namun putrinya itu kini telah tiada dan menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga.

Baca Juga: Jomblo Dan Disuruh Milih Salah Satu Dari Finalis Indonesian Idol, Dul Jaelani Disebut Maia Estianty Suka Mendua Seperti Ayahnya: Persis Bapak e!

“Anak saya sudah tidak ada (meninggal),” katanya, dikutip dari TribunJogja, pada Senin (24/2/2020).

Momen terakhir komunikasi Zahra dengan sang ayah pun diungkap Prasetyo saat dirinya dihubungi via telepon.

Dalam percakapan tersebut, Zahra meminta pada ayahnya untuk mengganti ponsel miliknya.

Bagi Prasetyo, anak adalah segalanya oleh sebab itu dirinya telah menyiapkan apa yang jadi permintaan sang anak.

Baca Juga: Cuma di Indonesia! Banjir Tak Pandang Kasta Genangi Istana Kepresidenan, Anies Baswedan Melengos Ditanya Solusi: Cukup

Foto : Googlenews

Tragedi Susur Sungai Sempor

Kepada TribunJogja, Prasetyo mengaku berniat memberikan ponsel tersebut saat Zahra libur sekolah.

Namun takdir berkata lain, pada hari Jumat, nyawa Zahra tak terselamatkan saat mengikuti kegiatan susur sungai yang diadakan oleh pembina Pramukanya.

“Sudah saya siapkan handphone itu, rencananya libur Sabtu-Minggu saya antar. Tapi Jumat saya mendengar kabar (Zahra jadi korban susur sungai re)," ucap Prasetyo.

Mendengar Zahra menjadi satu diantara 10 korban tewas dalam kegiatan susur sungai, Prasetyo langsung mengendarai sepeda motornya dari Surabaya menuju Sleman.

Baca Juga: Maia Estianty dan Ahmad Dhani Akur Saat Bertemu di Grand Final Indonesian Idol, Dul Jaelani : Saya Sangat Terharu Lihat Tadi Banyak Perasaan Bahagia di Atas Panggung

Perjalanan dari Surabaya ke Sleman menggunakan sepeda motor memakan waktu cukup lama, yakni sekitar 4 jam, 42 menit.

"Saya langsung pulang dari Surabaya naik motor,” katanya.

Paman Zahra, Wisnu Hartana menambahkan, dua hari sebelum kejadian musibah susur sungai, Zahra mengajak makan-makan dengan pamannya yang lain.

"Dia (Zahra) kan sangat dekat dengan om-nya (paman), sempat mengajak makan-makan rencananya pada Minggu ini, mau diajak makan-makan," ucapnya.

Baca Juga: Malam-malam Pamit Mau Beli Pentol di Dekat Pantai, Dua Gadis Remaja Ditemukan Sudah Tak Bernyawa Penuh Luka Tusuk dengan Kepala yang Nyaris Putus

Sebelum Zahra ditemukan, pihak keluarga ikut melakukan pencarian kelokasi kejadian.

Saat mendapat kabar mengenai insiden susur sungai dimana anaknya menjadi salah satu korban, Prasetyo dan keluarga pun mencari informasi keberadaan Zahra.

Sempat ke sekolah namun tak menemukan hasil, Prasetyo pun langsung meluncur ke lokasi kejadian.

Namun pilu yang didapat sang anak ditemukan telah tak bernyawa dan menjadi satu dari 10 korban meninggal dalam insiden susur sungai tersebut.

Baca Juga: 25 Tahun Mengabdi, Maskapai Penerbangan Malaysia Pecat Pramugarinya Cuma Gegara Berat Badan Nambah 1 Kg,Katanya Membahayakan Keselamatan Penumpang

"Setelah mendapatkan kabar, kami pihak sekolah mencari ke sekolah dan ternyata tidak ditemukan. Lalu kami (keluarga) melakukan pencarian ke lokasi," ujarnya. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : TribunJogja.com

Baca Lainnya