Sosok.ID - Biadab, mungkin itu yang bisa tergambarkan oleh perbuatan pasangan suami istri di Brebes ini.
Hanya lantaran ingin puaskan hasrat seksual dari sang istri, pasangan tersebut nekat sekap seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama 10 hari.
Bahkan sempat kepergok bibi korban, pasangan tersangka tetap mengelak dengan menjawab tak mengetahui keberadaan korban yang hilang selama 10 hari lamanya.
Kejadian tak patut dicontoh ini terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Pasangan, Sarkum (51) dan Puroh (30) nekat sekap seorang siswi SMP berinisial IT di sebuah rumah kosong.
Warga dukuh Karanganyar Desa Bumiayu, Brebes digegerkan dengan menghilangnya salah seorang warga yang masih di bawah umur.
Terakhir terlihat pada hari Kamis (6/2/2020) saat bibi dari korban memergoki siswi SMP tersebut berjalan ke arah rumah tersangka pukul 12.00 WIB.
"Pernah bibi korban melihat korban berjalan ke arah rumah pelaku. Namun, saat ditanya tersangka mengaku tak mengetahuinya,"kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Brebes Iptu Puji Haryati, di Mapolres Brebes, Kamis (20/2/2020).
Namun setelah itu korban seolah lenyap tak berbekas hingga 10 hari kemudian kasus penyekapan dan pemerkosaan itu mencuat dan gegerkan warga.
Pasalnya kelainan seksual dari sang istri yang menginginkan berhubungan badan bertiga dengan salah satu anak di bawah umur diiyakan oleh sang suami.
Merekapun merencanakan hal busuk dengan mengekap dan memaksa gadis tersebut untuk memuaskan nafsu bejat mereka.
Sebanyak sembilan kali keduanya melakukan hubungan badan bersama gadis malang tersebut.
Baca Juga: Ibu Telat Jemput 20 Menit, Pulang Sekolah Putri Kecilnya Sudah Jadi Mayat Terbungkus Kantong Plastik
Bahkan si gadis sempat dibawa ke sebuah hotel di Purwokerto demi untuk melakukan hubungan badan Threesome.
"Sembilan kali berhubungan badan. Di rumah dan di hotel. Kalau hubungan badan bertiga yang pertama kali meminta itu istri saya," kata Sarkum.
Korban yang ketakutan tak bisa berbuat banyak lantaran dirinya diancam akan disantet beserta keluarga besarnya oleh pelaku.
Ancaman tersebut tak main-main sebab pelaku juga membawa benda yang diduga jenglot dan keris untuk meyakinkan ancamannya pada si gadis.
Melansir dari Kompas.com, Polisi menjelaskan mengenai kronologi dan alasan dibalik penyekapan dan pencabulan yang dilakukan pasangan suami istri Sarkum dan Poruh.
Awalnya perbuatan keji itu bermula saat sang istri meminta suaminya untuk bisa berhubungan badan dengan wanita lain di bawah umur untuk meningkatkan gairah seksual mereka.
"Istrinya (Puroh) ingin threesome dengan alasan untuk lebih bergairah," kata Kapolsek Bumiayu, Polres Brebes, AKP Adiel Aristo, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (18/2/2020).
Aksinya pun dilancarkan pada hari Kamis (6/2/2020) dengan Purohh berpura meminta bantuan pada IT ke sebuah rumah kosong dengan iming-iming upah sebesar Rp 5 juta.
Demi aksi bejatnya tak membuat korban hamil, Sarkum dan Puroh bahkan nekat menyuntik KB korban.
IT disekap selama 10 hari di sebuah rumah kosong terhitung sejak tanggal 6 Februari hingga 16 Februari 2020 saat korban berhasil kabur dan memberitahukan aksi bejat pelaku pada orang tuanya.
Kedua orang tuanya kemudian melaporkan aksi pencabulan sekaligus penyekapan tersebut pada pihak kepolisian yang langsung mengamankan pelaku.
"Keduanya ditetapkan sebagai tersangka. Istrinya tidak kami tahan demi faktor kemanusiaan karena memiliki anak usianya baru 2,5 tahun," kata Puji di Mapolres Brebes, Kamis (20/2/2020).
Baca Juga: Mantan Suami Dikabarkan Akan Menikah, Gisel Bantah Dengan Keras: Mas Gading Gak Mau Nikah!
Setiap kali pasangan tersebut melancarkan aksi cabulnya pada korban, IT diberi imbalan uang senilai Rp 20.000 - Rp 100.000. (*)