Sosok.id - Untuk bercerai, memang diperlukan proses yang rumit.
Ditambah lagi setiap pasangan diharuskan menghadiri sidang perceraian yang cukup menguras waktu, tenaga, dan emosi.
Apalagi bila selama persidangan tidak ditemukan titik terang.
Seorang pengusaha dari Kanada melakukan hal gila karena merasa frustasi selama menjalani proses perceraiannya.
Melansir dari Oddity Central, pria berusia 55 tahun itu nekat membakar uang tunai senilai 1 juta dolar Kanada (sekitar Rp 10 miliar).
Aksi gila pria yang tinggal di Ottawa itu dilakukan semata-mata hanya untuk menghindari pemberian tunjangan kepada mantan istrinya, yang merupakan bagian dari penyelesaian perceraian mereka.
Bruce McConville mengatakan kepada hakim bahwa ia menarik sekitar 1 juta dolar Kanada (sekitar Rp 10 miliar).
Ia menarik uang sebanyak itu dalam 25 penarikan terpisah dari enam rekening bank berbeda-beda.
Kemudian, ia membakar semua uang tersebut ke dalam sebuah api unggun dalam dua waktu berbeda.
Pertama ia membakar 743.000 dolar kanada (sekitar Rp 7 miliar) pada 23 September 2019 lalu.
Kedua, ia membakar sisanya 296.000 dolar Kanada (sekitar Rp 3 miliar) pada 15 Desember 2019.
Dia mengaku memiliki tanda terima penarikan untuk membuktikan bahwa dia benar-benar menarik uang tersebut.
Tapi tak ada seorang pun yang melihatnya membakar uang tersebut, dan api unggun itu juga tak terekam kamera.
McConville mengatakan kepada hakim bahwa dia membakar uang itu karena frustasi dengan proses perceraian.
Walaupun ia tahu bahwa aksi gilanya itu akan membuat anak-anaknya berpandangan buruk terhadapnya.
"Saya membakarnya," kata sang pengusaha di dalam sidang pengadilan.
"Ini bukan sesuatu yang biasanya saya lakukan, saya bukan orang yang sangat materialistis.
Sekadar informasi, saya selalu hemat.
Itu sebabnya bisnis saya dapat bertahan selama 31 tahun."
Hakim Pengadilan Tinggi Kevin Phillips bertanya kepada McConville apakah dia tahu betapa sulitnya mempercayai ceritanya, yang juga ditanggapi oleh pengusaha itu.
Namun, hakim tetap tak mempercayainya.
Hakim malah menuduh pengusaha itu telah menentang dan mengejek pihak pengadilan.
Untuk itu, ia diberi hukuman 30 hari penjara.
Lebih lanjut, Phillips mengatakan kepada sang pengusaha bahwa, jika ia gagal mengatakan hal yang sesungguhnya di sidang selanjutnya, ia mempertaruhkan "konsekuensi hukuman".
Dengan demikian, hukumannya selama 30 hari dipenjara di Road Innes akan terasa seperti "jalan-jalan di taman".
"Saya tidak percaya padamu. Saya tidak mempercayai Anda.
Saya tidak berpikir Anda jujur," kata Hakim Phillips, menurut Ottawa Citizen.
"Kau membuat olok-olok pengadilan ini dan prosesnya, sesuatu yang tidak akan saya biarkan.
Anda berniat sengaja melakukan kekacauan administrasi peradilan yang sudah ditetapkan.
Lebih utamanya, saya melihat apa yang Anda lakukan menjadi tercela secara moral.
Karena apa yang Anda klaim itu telah dilakukan secara sengaja dan langsung merusak pandangan anak-anak Anda."
Bruce McConville tampaknya telah lama menentang perintah pengadilan untuk mengajukan pernyataan tertulis tentang keluarganya.
Dia juga menjual sebagian asetnya kepada mantan akuntannya meskipun dilarang untuk menjual bisnis atau propertinya.
Dan, karena status keuangannya yang tetap menjadi misteri, pengadilan tidak dapat menentukan berapa banyaknya utang yang dimilikinya untuk membayar tunjangan anak dari suami.
Jadi, dia diketahui belum membayar sepersen pun dari kewajibannya itu.
Namun, selama menjalani sidang terakhir ini, Hakim Phillips menetapkan denda 2.000 dolar (sekitar Rp 27 juta) yang harus dibayarkan ke mantan istri McConville setiap harinya.
(*)