Abaikan Peperangan di Masa Lalu, Demi Kemanusiaan, Indonesia Lewat Kupang Sambut Permintaan Tolong Timor Leste Meski Bali Tak Sependapat

Jumat, 07 Februari 2020 | 16:45
Dokumen Humas Pemprov NTT

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laikodat, siap membantu ke 17 warga Timor Leste yang dipulangkan dari China.

Sosok.ID - Pemerintah Provinsi Bali menolak permintaan tolong Timor Leste pada Indonesia.

Seperti diketahui bahwa Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace pada Rabu (3/2/2020) mengatakan bahwa Timor Leste mengajukan permintaan izin untuk melakukan karantina terhadap 17 warganya di Bali.

"Jadi Pemerintah Timor Leste, mereka minta fasilitas dan izin melalui Kedutaan Besar Indonesia di Timor Leste untuk karantina 17 warga negaranya di Bali selama dua sampai tiga minggu," kata Cok Ace.

Namun, usai diadakannya rapat, Pemprov Bali menolak permintaan Timor Leste.

Baca Juga: Sakit Hati Anies Baswedan Dibully Jadi Alasan Ibu Rumah Tangga Hina Tri Rismaharini, Sebut Sakit Hati Lihat Netizen Gubernur DKI Jakarta Dibandingkan dengan Wali Kota Surabaya Saat Tangani Banjir

Melansir Kompas.com, Kepala Dinas Kesehatan Bali I Ketut Suarjaya pada Selasa (4/2/2020) menyampaikan, pihaknya tak dapat menerima permintaan Pemerintah Timor Leste.

"Kita menolak dijadikan tempat karantina. Kita tak dapat menerima usulan mereka," ucap Suarjaya.

Suarjaya menyebutkan, penolakan tersebut berdasarkan arahan presiden untuk tidak menerima kunjungan dari dan ke China untuk sementara waktu.

Pada 5 Januari 2020, pemerintah bahkan telah menutup akses penerbangan dari dan ke China.

Baca Juga: Heran! Suruh Anaknya Beli Tas Mahal Hingga Puluhan Juta, Putri Komedian Parto Hanya Ambil Rp 200.000 Dari ATM Ayahnya: Ini Anak Bagus Banget, Enggak Ngerti Duit!

"Penerbangan juga sudah dihentikan. Poinnya tak lagi menerima sementara waktu dari China," kata Suarjaya.

Sementara itu Cok Ace, juga telah menyampaikan bahwa permintaan tolong tersebut terkait kurangnya fasilitas Timor Leste dalam menghadapi virus corona.

"Jadi Pemerintah Timor Leste, mereka minta fasilitas dan izin melalui Kedutaan Besar Indonesia di Timor Leste untuk karantina 17 warga negaranya di Bali selama dua sampai tiga minggu," kata Cok Ace, dikutip dari Kompas.com.

Permintaan tolong ini juga dikonfirmasi oleh Xanana Gusmao.

Baca Juga: Beredar Kabar Orang Indonesia Kebal Berbagai Virus Sampai Dengan Corona, Ternyata Ini Sebab Tak Ada Orang di Indonesia Terjangkit Wabah Tersebut!

Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste Xanana Gusmao membenarkan bahwa negaranya meminta bantuan ke Indonesia soal antisipasi penularan virus corona.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Timor Leste, Xanana Gusmao memberikan keterangan kepada wartawan seusai bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD di Kantor Kemenkopolhukam, Selasa (4/2/2020).

Xanana Gusmao diketahui melakukan kunjungan ke Indonesia untuk bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, di kantor Kemenpolhukam dalam rangka membahas perbatasan negara, Selasa (4/2/2020).

Dalam kesempatan itu, ia menyebutkan bahwa negaranya, tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk proses karantina ke-17 warganya.

"Iya. Karena harus mengerti bahwa kita tidak punya fasilitas, tidak punya apa-apa. Oleh karena itu, kita minta kalau bisa (bantuan), seperti negara-negara lain," ujar Xanana di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020).

Baca Juga: Candaan Deddy Corbuzier Makan Hati, Melaney Ricardo Sampai Nangis dan Ogah Satu Panggung dengan Sang Magician Selama Bertahun-tahun

"Oleh karena itu ini sesuatu yang global, bukan Timor Leste dan Indonesia. Dan saya percaya bahwa karena Indonesia punya kemampuan yang lebih besar dari pada kami, akan membantu kami untuk mengatasi situasi ini," tutur Xanana.

Adapun Timor Leste meminta bantuan bukan hanya kepada Indonesia saja.

Selandia Baru, seolah menjawab permintaan tolong Timor Leste.

Pada Rabu (5/2/2020), pesawat dari Selandia Baru mengevakuasi 190 orang dari Wuhan, dengan 17 diantaranya adalah warga Timor Leste.

Baca Juga: Kisah Nada Fedulla, Gadis Asal Indonesia Dipaksa Ayahnya Putus Sekolah Demi Bergabung Dengan ISIS di Suriah: Saya Tak Tahu Ayah Akan Bawa Kami ke ISIS

Sementara itu, meskipun Pemprov Bali telah menolak membantu Timor Leste, namun Kupang menyambut baik permintaan tolong negara yang melepaskan diri dari Indonesia ini.

Ya, 20 tahun silam, Timor Leste memang memutuskan untuk melepaskan diri dari Indonesia.

Setelah peperangan yang menghabisi banyak nyawa warga sipil dan militer Indonesia, juga Timor Timur.

Hampir 80% rakyat Timor Timur memilih berpisah dari Indonesia pada 30 Agustus 1999 silam.

Baca Juga: Kerap Tampil Sangar di Hadapan Narasumbernya, Ternyata Najwa Shihab Simpan Cerita Manis Soal Pernikahannya di Usia Muda: Berasa Kek Pacaran Tapi Serumah..

Meskipun pernah bersekutu dan terlibat peperangan, Indonesia melalui NTT menyatakan siap membantu Timor Leste.

Dikutip dari Kompas.com, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, menyatakan siap menampung 17 warga negara asal Timor Leste yang dipulangkan dari China.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda Pemerintah Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu pada Rabu malam (5/2/2020).

"Saya barusan lapor ke Pak Gubernur soal 17 warga negara asal Timor Leste yang dipulangkan dari China dan Pak Gubernur siap menampung mereka di NTT," ujar Marius.

Baca Juga: Sudah Digugat Cerai oleh Mantan Istri Karena Terbukti Berselingkuh, Faisal Harris Tanpa Malu Masih Minta Jatah Biologis dari Sarita Abdul Mukti Meski Ditolak

Menurut Marius, pihaknya siap menampung 17 warga Timor Leste, apabila ada instruksi dari Presiden Joko Widodo, untuk penanganan warga negara yang wilayahnya berbatasan langsung dengan NTT itu.

Tak seperti Pemprov Bali yang menolak menolong Timor Leste, Pemerintah NTT mengaku siap menolong lantaran rasa kemanusiaan.

"Ini semata-mata soal kemanusiaan." ucap Marius.

Bagi Marius dan Pemerintah NTT, nilai kemanusiaan, persaudaraan dan penghargaan terhadap martabat manusia adalah hal utama yang lebih penting dari segala-salanya.

Baca Juga: Tak Habis Pikir! Bocah Ini Baru Berusia 5 Tahun dan Mengidap Autisme, Guru di Sekolahnya Malah Beri Julukan 'Predator'

"Martabat manusia lebih tinggi dari segala-galanya. Kami baca di beberapa media bahwa Gubernur Bali menolak 17 warga Timor Leste, karena itu Pak Gubernur katakan NTT siap terima," lanjutnya.

Menurut Marius, Gubernur NTT telah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan NTT dan Direktur RSU WZ Johannes Kupang, agar menyiapkan Rumah Sakit Jiwa Naimata, untuk menampung sementara 17 warga Timor Leste.

(*)

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya