Merengek Supaya 17 Warga Negaranya Dikarantina di Bali Baru Setelah Itu Dibawa Pulang ke Timor Leste, Gubernur Bali Tolak Mentah-mentah, Xanana: Kami Tak Punya Apa-apa

Rabu, 05 Februari 2020 | 16:35
Kolase BBC/Kompas

Merengek Supaya 17 Warga Negaranya Dikarantina di Bali Baru Setelah Itu Dibawa Pulang ke Timor Leste, Gubernur Bali Tolak Mentah-mentah, Xanana: Kami Tak Punya Apa-apa

Sosok.ID - Wabah virus corona yang menyebar dengan cepat dari akhir tahun 2019 kemarin menjadi momok banyak negara.

Tanpa terkecuali Indonesia dan negara-negara tetangga Indonesia yang lain seperti halnya Timor Leste.

Langkah Cepat yang dilakukan Jokowi untuk menjemput warga negara Indonesia (WNI) yang berada di provinsi Hubei tempat pertama kali virus menyebar jadi sorotan.

Negara tetangga yang bersebelahan dengan Kupang, Timor Leste pun memadang baik langkah yang diambil oleh Presiden Jokowi tersebut.

Baca Juga: Suami Diam-diam Nikahi Janda Kaya Raya Tanpa Izin, Artis FTV Ini Akhirnya Ngalah dan Rela Dimadu, Sempat Labrak Istri Madu Suami dan Anak-anaknya

Xanana Gusmao berkeinginan untuk mengikuti langkah pemerintah Indonesia dalam hal menangani warga negaranya yang berada di China.

Namun apa daya tak bisa berbuat lebih, Timor Leste pun merengek untuk meminta bantuan pada Indonesia.

Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), Xanana Gusmao tak menampik mengenai kabar permintaan bantuan itu.

Ia pun membenarkan mengenai perrmintaan bantuan kepada Republik Indonesia oleh Timor Leste terkait penanganan virus corona.

Negara pecahan dari Indonesia itu mengaku bahwa negaranya miskin fasilitas hingga harus meminta bantuan Indonesia.

Baca Juga: Renggut 493 Kematian dan Menyebar Hingga ke 27 Negara di Luar China, Siaga! Satu WNI Positif Virus Corona, Berikut Faktanya

(bbc.co.uk)

virus corona

Xanana juga mengatakan bahwa negara yang berbatasan langsung dengan Kupang itu tak memiliki apa-apa.

Dirinya juga mempercayai Indonesia sebagai negara tetangga juga akan membantu mereka tangani virus corona.

"Oleh karena itu ini sesuatu yang global, bukan Timor Leste dan Indonesia. Dan saya percaya bahwa karena Indonesia punya kemampuan yang lebih besar dari pada kami, akan membantu kami untuk mengatasi situasi ini," kata Xanana, dikutip dari Tribunnews.com.

Namun permintaan itu tidak disampaikan kepada Mahfud MD sebagai Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) di Kantor Kemenkopolhukam Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2020) kemarin.

Baca Juga: Wadah Bekal Anaknya Tak Dicucikan, Wali Murid Sebut Guru TK Ini Kurang Ajar, Tak Dapat Dukungan dari Sekolah Malah Balik Dipermalukan Anak sang Guru di Media Sosial : Dia Pikir Ibu Saya Pembantu Rumah Tangga?

Ia mengatakan, pertemuannya dengan Mahfud hanya membahas terkait dengan masalah perbatasan.

Ia mengatakan, urusan permintaan bantuan dari RDTL tersebut merupakan urusan pemerintah sedangkan kehadirannya di kantor Kemenko Polhukam adalah sebagai utusan.

"Tidak. Itu antara pemerintah," kata Xanana.

Diberitakan Tribunbali.com, salah satu negara tetangga yakni Republik Demokratik Timor Leste meminta izin kepada pemerintah Indonesia, khususnya Bali, untuk mengkarantina sebanyak 17 warga negaranya.

Diketahui bahwa ke 17 WN Timor Leste sedang berada di China menimba ilmu dan akan segera dipulangkan ke negaranya.

Baca Juga: Walau Kalah Kelas, Hanya Kapal Perang TNI AL Inilah Jadi Lawan Menyulitkan Jiangkai Class China di Natuna Utara

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Timor Leste, Xanana Gusmao memberikan keterangan kepada wartawan seusai bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD di Kantor Kemenkopolhukam, Selasa (4/2/2020).

Namun lantaran tak memiliki sarana memadahi, mereka berkeinginan untuk membawa 17 warga negaranya ke Bali terlebih dahulu untuk dikarantina dan diproses oleh tim medis Indonesia.

"Ada permintaan dari Timor Leste untuk memberikan fasilitas karantina di Bali sebanyak 17 mahasiswa yang sekarang ada di China dan mau kembali ke Timor Leste," kata Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), dikutip dari TribunBali.com.

Hal itu diungkapnya saat ditemui oleh awak media selepas melaksanakan rapat dengan pemangku kepariwisataan di Kantor Gubernur Bali, Senin (3/2/2020).

Baca Juga: Takut Ditinggalkan, Pria Ini Paksa Pacarnya Tidur di Peti Mati Logam hingga Tewas, Saat Rumahnya Diperiksa Polisi Temukan 300 Tulang di Kolam Berisi Ikan Ganas

Timor Leste berkeinginan untuk warga negaranya dikarantina di Bali selama dua sampai tiga minggu setelah tak terdeteksi penyakit akan dbawa pulang ke negaranya.

Namun apabila terdeteksi terjangkit virus corona maka agar ditangani secara cepat oleh tim medis yang berada di pulau Bali.

Permintaan itu Timor Leste sampaikan melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili.

Permintaan Timor Leste ditolak mentah-mentah oleh Gubernur Bali lantaran banyak pertimbangan termasuk kewaspadaan pemerintah Bali terhadap virus tersebut agar tak menyebar di pulau Dewata.

Baca Juga: Saat TNI Sibuk Urus WNI dari Wuhan, Oknum Satu Ini Malah Asik Bikin Kerajaan Fiktif, Terkuak Fakta Mengejutkan Mengenai King of The King

"Namun tadi berdasarkan masukan teman-teman semua kelihatannya kita sulit untuk mengizinkan," kata Cok Ace yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali itu. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Tribunnews.com, Tribunbali.com

Baca Lainnya