Sosok.ID - Sebuah kabar sedikit melegakan tersiar di Negeri Tirai Bambu baru-baru ini.
Wabah virus corona yang tumbangkan banyak korban baik di negara pertama kali terdeteksi, China maupun di luar Tiongkok.
Banyak kota-kota di China telah lumpuh dan tak ada kegiatan signifikan dari penduduknya lantaran himbauan untuk tak beraktivitas di luar ruangan.
Termasuk kota awal wabah virus corona ini menyebar kini menjadi seperti kota hantu.
Cepatnya virus tersebut menyebar, membuat pemerintah China gerak cepat untuk mencari penangkal dari virus yang diduga lantaran konsumsi makanan ekstrim itu.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah China, seperti pencarian obat dan vaksinasi.
Salah satu media pemerintah China pun mengabarkan salah satu rumah sakit sudah mampu menangani penyakit wuhan hingga sembuh.
Dilansir dari CGTN pada (25/1/2020), seorang pria berusia 46 tahun telah menjadi pasien pertama di Provinsi Zhejiang, China yang telah pulih dari virus corona.
Pria bermarga Yang ini disebut telah menjalani perawatan selama satu minggu di rumah sakit dari hari Jumat (17/1/2020).
Baca Juga: Teddy Sebut Lina Berani Pertaruhkan Nyawa Demi Dirinya, Ternyata Ini Sebabnya
Pasien itu dikabarkan telah lama tinggal di kota Wuhan sebelum akhirnya terjangkit virus corona.
Walau begitu, pria yang dikatakan sembuh dari virus corona tersebut masih harus menjalankan pemeriksaan rutin.
Klaim mengenai kesembuhan seorang pengidap virus corona itu masih belum dikonfirmasi oleh otoritas kesehatan dunia, WHO dan badan kesehatan terkait.
Tapi salah satu kantor berita pemerintah China menyebutkan bahwa Kota Shanghai telah melaporkan kematian pertama virus corona.
Melansir dari Kompas.com, wabah virus corona yang diduga berasal dari pasar ilegal di Wuhan itu menyebar bukan melalui alat pernapasan.
Seorang pakar pernapasan yang pernah membantu menggulangi wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) di tahun 2013 mengklaim sudah menemukan cara virus itu menyebar, (25/1/2020).
Wang Guangfa yang juga terjangkit virus corona saat mengunjungi Wuhan dua pekan lalu mengatakan bahwa tertular melalui mata.
Wang mengatakan saat datang ke Wuhan ia telah menggunakan masker N95 serta pakaian pelindungm namun matanya tak memakai pelindung.
Sepulangnya dari Wuhan, ia menjelaskan di mata bagian kirinya telah mendertita konjungtivitis.
Lalu, tiga jam setelahnya, ia mengaku juga mengalami demam dan radang selaput lendir parah dan mengira itu flu biasa.
Dia memutuskan untuk mencoba tes virus corona setelah pengobatan flu tidak berhasil, di mana hasilnya adalah positif.
Wang kemudian mengajukan asumsi, bahwa salah satu penularan patogen yang sudah menyebar hingga 12 negara itu adalah melalui mata.
Dilansir dari Business Insider, penyebaran virus corona bisa terjadi di pasar-pasar yang menempatkan manusia dengan hewan mati atau hidup di tempat yang sama.
Salah satu ilmuwan asal China, Vincent Munster mengindikasikan bahwa virus corona ini adalah virus kelelawar.
Baca Juga: Muka Tegang Teddy Hingga Gaya Anehnya Saat Jabat Tangan Mbak You, Takutkah?
Berlainan dengan Munster, kelompok ilmuwan lainnya yang menyunting Journal of Medical Virology, spesies perantara dalam kasus ini diduga adalah kobra China.
Alasannya, analisis genetik lebih lanjut menunjukkan bahwa blok pembangun genetik virus corona Wuhan sangat mirip dengan ular. (*)