5 WNI Pekerja Kapal Ikan Malaysia Diculik Saat Sedang Melaut, Menkopolhukam Beri Wejangan Negara Tetangga: Baru Bebas 3 Diambil 5 Lagi...

Selasa, 21 Januari 2020 | 11:15
Tribunnews

5 WNI Pekerja Kapal Ikan Malaysia Diculik Saat Sedang Melaut, Menkopolhukam Beri Wejangan Negara Tetangga: Baru Bebas 3 Diambil 5 Lagi...

Sosok.ID - Setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan perlindungan dari pemerintah saat berada dalam situasi bahaya.

Hal tersebut sedang diupayakan oleh pemerintah Indonesia atas penculikan lima WNI yang sedang hangat baru-baru ini.

Kelima WNI itu dikabarkan menjadi korban penculikan saat sedang bekerja di salah satu kapal pencari ikan miliki perusahaan Malaysia.

Baca Juga: Mengenal Sosok Dalai Lama, Rohaniawan Tibet yang Sebut Pemerintah China Pembawa Neraka Dunia

Melalui Menteri Mahfud MD, Indonesia angkat bicara atas insiden penculikan WNI tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD akan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Malaysia agar mengimbau seluruh perusahaan kapal pencari ikan untuk tidak beroperasi di wilayah Perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, N Sabah, Malaysia.

Pasalnya, di wilayah perairan tersebut kembali terjadi penculikan terhadap warga negara Indonesia (WNI) ketika sedang mencari ikan.

Diketahui, lima orang WNI yang bekerja sebagai kru kapal ikan asal Malaysia diculik sejak Kamis (16/1/2020).

Baca Juga: Pantas Ngamuk, Ini Dia Kapal Induk AS yang Langgar Kedaulatan Negeri Panda, Militer China Tak Berdaya Melawan

"Salah satu pemikiran (beri rekomendasi tidak cari ikan di lokasi tersebut). Banyak lah pemikirannya. Itu kan aneh juga baru bebas tiga diambil lima lagi. (Masak) kita kalah dengan perompak, begitu kan," ujar Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2020).

Mahfud mengatakan dirinya akan berdiskusi lebih dulu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

KOMPAS.com/HENDRA CIPTA
KOMPAS.com/HENDRA CIPTA

Ilustrasi kapal nelayan

Sebab, ada dugaan penculikan kelima WNI itu dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf.

Menurut Mahfud, kejadian yang terulang ini merupakan masalah dalam hal keamanan laut.

"Memang kita berhasil membebaskan tiga (orang), tiba-tiba lima (orang) diambil lagi.

Kan ini masalah keamanan di laut dan lautnya kan bukan laut Indonesia," kata dia.

Adapun kelima orang WNI yang masih hilang yakni Arsyad bin Dahlan (42) selaku juragan, Arizal Kastamiran (29), La Baa (32), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53).

Baca Juga: Jadi Penggemar Berat Hingga Sukses Tinggal Serumah dengan Artis Idaman, Sosok Ini Ngaku Tiap Jam 6 Pagi Sibuk Nyari Berita Ashanty, Saking Ngefansnya!

Belakangan diketahui, berdasarkan informasi dari keluarga, seorang WNI yang masih berusia 11 tahun, Mohamad Khairuddin, juga ikut menjadi korban penculikan.

Saat kejadian, ia sedang ikut mencari ikan bersama pamannya Arsyad bin Dahlan.

Sebelumnya, tiga orang WNI diculik ketika tengah mencari ikan di perairan Lahad Datu, Malaysia, pada September 2019.

Baca Juga: Ogah Nambah Anak, Duda Satu Ini Putuskan Nikahi Transgender demi Cegah Keturunan

Ketiganya adalah Maharudin Lunani (48) dan anaknya, Muhammad Farhan (27), serta kru kapal Samiun Maneu (27).

Mereka berasal dari Baubau dan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Namun kini mereka telah dibebaskan. (Deti Mega Purnamasari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 WNI Diculik, Menko Polhukam akan Berikan Rekomendasi ke Pemerintah Malaysia"

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya