Sosok.ID - Tak malu akui mencontoh perilaku Ibu Negara, Kapolri berikan wejangan pada jajarannya untuk ikuti kebiasaan Istri Presiden.
Hal tersebut diakui langsung oleh Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis beberapa waktu lalu.
Kapolri pun secara terang-terangan mengakui bagaimana kerendahan hati Iriana Jokowi itu patut dicontoh oleh istri pejabat kepolisian.
Pengamatannya dan teladan ini terungkap dalam sebuah klip video arahan resminya kepada jajaran polisi di tiga kepolisian daerah di Sulawesi, Sulsel (Makassar), Mamuju (Sulbar) dan Kendari (Sulawesi Tengah), akhir pekan lalu.
Melansir dari Tribun Timur, Selasa (14/1/2020), sebuah potongan video yang direkam saat Kapolri memberikan pengarahan tertutup di Aula Mapolda Sulawesi Barat.
Di Lingkungan Kalubibing, Kelurahan Mamanyu, Kecamatan Mamuju, Kota Mamuju, Sulbar pada Minggu (12/1/2020).
Sahabat dekat Tito Karnavian itu mengatakan sebagai pejabat yang bertanggung jawab menjaga keamanan dan keselamatan kepala negara dan keluarganya di Ibu Kota Negara, Ia pun tak menampik meneladani kerendahan hati Ibu Negara.
Apa yang dilakukan Iriana itupun dipandang Idham sebagai contoh yang baik bagi istri pejabat kepolisian.
“Kalau ibu negara mau pulang ke Solo, di bandara dia tak diantar dan tak dijemput. Hanya ada dua paspampres (paspampres) yang lihat-lihat dari belakang. Beliau langsung duduk di ruang tunggu biasa, bersama penumpang bandara,” ujarnya.
Apa yang dilakukan oleh Ibu Negara itu dibandingkan oleh Idham Azis dengan istri pejabat kepolisian.
bahkan secara gamblang Idham pun mengatakan bahwa ada istri kapolda maupun kapolres yang meminta pengamanan berlebih.
“Kau bayangkan itu ibu kapolres, kalau mau ke Jakarta saja, semua pintu VIP di bandara ditutup. Itu baru istri kapolres, bayangkan kalau itu istri kapolda,” ujar Idham yang terdengar diikuti tawa hadirin.
Dengan sedikit bercanda Idham pun melanjutkan dengan mengatakan perilaku istri pejabat kepolisian itu bukan di Mamuju, tapi di daerah lain.
“Tapi itu, contoh bukan disini, bukan di Tampapadang. Contoh saya, itu di polda lain,” ujar Kapolri hingga membuat tawa audiens pecah.
Kapolri lalu merelefksikan teladan itu harus diterapkan dalam perilaku keseharian semua personel polisi di Indonesia.
“Pelajaran yang saya mau ambil, bahwa kadang-kadang tanpa kita sadari, kita diomongin sama orang banyak (karena perilaku polisi yang tak disadari.)”, nasehat Idham Azis bagi anggota kepolisian.
Menurutnya, memperbaiki kinerja pelayanan instritusi kepolisian harus dimulai dari kesadaran personel, bahkan termasuk dirinya.
Ia pun juga mengatakan mulai mengikuti keteladanan Iriana Jokowi saat bertugas.
Idham mengatakan telah jarang menggunakan mobil dinas saat bertugas dengan pengawalan ketat.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengatakan dirinya mulai tak menggunakan mobil dinasnya saat mengikuti rapat terbatas dengan Presiden.
“Makanya saya sejak saya kapolri, kalau naik mobil tak pernah itu pakai bintangku, bintang empat. Kau lihat saja sendiri. Saya pergi ke istana (presiden), mobil biasa saja. (kalau rapat terbatas) Ratas jam 1, jam 12 saya sudah berangkat ke Istana (tak ada pengawalan mencolok),” ujarnya.
Ayah empat anak ini juga menceritakan kebiasaan lainnya saat jabat kapolri (November 2019) yang juga tak mau banyak protokoler dan jemputan.
“Pasti kalian bertanya-tanya. Terutama PJU (perwira jabatan utama) polda/polres, semua kenapa kapolri ini tak boleh dijemput-jemput.”
Dia melanjutkan, perilaku itu harus dibiasakan. “Tidak boleh, kita harus bisa membedakan mana adat, mana kebiasaan, agama, dan tradisi. semua harus bisa dibedakan.”
Ia pun mengingatkan, jadi anggota kepolisian harus selalu berperilaku sederhana dan mensyukuri yang ada.
“Harus banyak bersyukur. Karena hanya dengan kamu banyak bersyukur, kamu bisa menatap masa depan. Saya juga orang kampung seperti kamu. Seperti sebagian besar orang. Kalau saya ikuti teman-teman (masa kecil), paling ujung-ujungnya pergi mabbagang (jadi nelayan di laut), atua angkat batu karang di laut. Tapi karena saya juga ingin maju, ya saya seperti sekarang ini.” ujar Kapolri.
Di pengarahan itu, Kapolri juga berkelakar bahwa dia termasuk karakter yang tegas, namun hanya takut kepada seniornya, Kapolda Sulbar Brigjen Baharuddin Jafar.
“Saya juga takut sama Bang bahar, karena dia seperti itu,” kata Idham yang masuk Akpol tahun 1988 sedangkan Baharuddin Jafar masuk 1987, atau seangkatan dengan mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang kini menjabat Menteri Dalam Negeri
“Saya juga berharap kamu selalu rendah hati. Karena kita adalah bagian dari pelayanan masyarakat,” Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dijemput di Bandara Tampa Padang, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Minggu (12/1/2020). (*)