Sosok.id - Iran akhirnya mengakui bahwa pesawat Boeing 737 milik Ukraina yang jatuh secara tak wajar adalah ulah mereka.
Pesawat maskapai Ukraine International Airlines itu terjatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Imam Khomeini, Teheran pada Rabu (8/1/2020).
Akibat insiden di dekat Parand, pinggiran barat daya ibukota Teheran tersebut, menewaskan 176 orang.
Melansir dari The Wall Street Journal via Tribunnews, pesawat tersebut jatuh selang 4 jam setelah Iran melancarkan serangan militer pada Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Beredar Video Detik-Detik Pesawat Ukraina Airlines 752 Terhantam Rudal Iran di Udara! Ini Videonya!
Setelah itu, negara-negara barat kemudian menuduh Iran tak sengaja menembakkan rudal ke pesawat tersebut.
Tuduhan itu berdasarkan bukti-bukti yang dimiliki oleh beberapa negara seperti Kanada, Inggris, dan AS.
Namun, Iran kemudian membantah tuduhan tersebut dan menyebut bahwa pesawat yang berusia 3 tahun itu sempat berusaha kembali ke bandara.
Pasalnya, pihak militer Iran menemukan "keadaan darurat", tapi tak menyebutkan secara rinci keadaan seperti apa yang dimaksud.
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, kemudian mengungkapkan temuan awal dari militer Iran melalui media sosial Twitter.
Ia menyebutkan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh kecerobohan AS.
"Kesalahan manusia di tengah krisis yang diakibatkan oleh kecerobohan AS telah berujung pada bencana ini," tulis Javad Zarif.
A sad day. Preliminary conclusions of internal investigation by Armed Forces: Human error at time of crisis caused by US adventurism led to disasterOur profound regrets, apologies and condolences to our people, to the families of all victims, and to other affected nations.????Baca Juga: Sesumbar Kekuatan Militernya Terkuat Nomor Wahid, Trump Ogah Perang, Gantinya Iran dikenai Sanksi Berikut!— Javad Zarif (@JZarif) January 11, 2020
Ia juga menuliskan permintaan maaf serta ucapan bela sungkawa pada 176 korban yang 82 di antaranya adalah warga Iran.
Melansir dari Associated Press via Tribunnews, Kepala Departemen Penerbangan Nasional Iran, Ali Abedzadeh juga membantah tuduhan tersebut dalam konferensi pers di Teheran.
Ia memastikan bahwa tidak ada rudal Iran yang mengenai pesawat Ukraina tersebut.
"Yang jelas bagi kami, dan yang bisa kami katakan dengan pasti, tidak ada rudal mengenai pesawat," tegas Ali Abedzadeh dalam.
Namun, dalam pernyataan terbaru yang dirilis IRNA dikutip dari AFP dan Sky News via Kompas.com, pihak militer Iran akhirnya mengaku tak sengaja menjatuhkan pesawat Ukraina tersebut.
Berdasarkan sumber pejabat lokal, pesawat itu dikira sebagai "pesawat musuh" karena telah memasuki "area sensitif militer".
Insiden itu, lanjutnya, terjadi lantaran Iran tengah bersiaga menghadapi kemungkinan balasan yang dilancarkan AS.
Pejabat itu bahkan berjanji pihaknya akan melakukan perbaikan agar kejadian serupa tak terulang kembali di masa mendatang.
Baca Juga: Iran-AS Perang, Indonesia Malah Ikutan Kena Buntungnya
Ia juga menngatakan, operator sistem pertahanan tersebut juga akan diadili, dengan simpati ditujukan pada keluarga korban.
Seperti yang diketahui, hubungan anatara Iran dan AS akhir-akhir ini semakin memanas.
Setelah AS membunuh komandan Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qasem Soleimani pada 3 Januari 2020 lalu.
Bahkan, dunia dibuat gempar lantaran tindakan yang diambil Presiden AS itu memungkinkan terjadinya Perang Dunia III.(*)