Tak Jadi Perang? Donald Trump Menarik Diri dari Peluang Perang dengan Iran karena Hal Ini, Presiden AS : Amerika Siap untuk Mengumandangkan Perdamaian

Kamis, 09 Januari 2020 | 16:40
New York TImes

Iran janjikan hadiah Rp1,1 triliun untuk kepala Donald Trump. Semakin panas.

Sosok.id - Kekhawatiran masyarakat dunia akan terjadinya Perang Dunia III nampaknya bisa sedikit berkurang.

Sebab, perseteruan yang terjadi antara Iran dan Amerika Serikat (AS) nampaknya sedikit mereda.

Namun, hal itu bukan berarti kemungkinan keduanya untuk kembali berseteru hilang sepenuhnya.

Presiden AS Donald Trump menarik diri dari peluang perang dengan Iran, setelah markas pasukannya diserang rudal.

Baca Juga: Iran-AS Perang, Indonesia Malah Ikutan Kena Buntungnya

Pada Rabu dini hari waktu Irak, Teheran membombardir Pangkalan Udara Ain al-Assad dan Irbil, markas bagi koalisi internasional.

Garda Revolusi Iran menyatakan, mereka menghantam markas itu setelah AS membunuh jenderal top mereka, Qasem Soleimani.

Dalam konferensi pers sore waktu setempat, Presiden Trump mundur dari kemungkinan terjadinya perang dengan tak mengumumkan operasi balasan.

Presiden 73 tahun itu mengatakan, tidak ada pasukan AS yang terluka akibat hantaman rudal balistik di Ain al-Assad dan Irbil.

Baca Juga: Rupanya Iran Gunakan Roket Usang Zaman Jebot Berjuluk Stalin Organ untuk Bombardir Pangkalan Militer AS

"Iran nampaknya memilih untuk mundur, di mana hal itu bagus bagi semua pihak," katanya seperti dilansir AFP dan BBC.

Dia kemudian menambahkan, konfrontasi kedua belah pihak bisa dicegah dengan kekuatan ekonomi dan militer yang dipunyai AS.

"Fakta bahwa kami mempunyai peralatan militer yang mumpuni, bukan berarti kami harus menggunakannya," ujar Trump.

Dia menjelaskan bakal segera memberi sanksi tambahan di sektor ekonomi dan finansial, hingga rezim Teheran "mengubah perilakunya".

Baca Juga: Menolak Jiper dengan Ancaman Sesumbar Presiden AS Usai Pangkalan Militernya Diserang Rudal, Pemimpin Tertinggi Iran: Kalian Memukul, Kalian Akan Dipukul Balik

Dia juga meminta aliansi Atlantik Utara (NATO) untuk lebih aktif berpartisipasi dalam mengawasi proses di Timur Tengah.

Presiden dari Partai Republik itu kemudian mengakhiri konferensi pers dengan menyatakan, dia ingin masa depan yang baik rakyat Iran.

"Amerika Serikat siap untuk mengumandangkan perdamaian dengan semua pihak yang menginginkannya," jelas Trump dikutip CBS News.

Sebelumnya, Divisi Dirgantara Garda Revolusi Iran menamai operasi itu "Martir Soleimani", sesuai dengan Qasem Soleimani.

Baca Juga: Perang Dunia III Semakin Nyata, Iran Hujani Pangkalan Militer Terbesar AS dengan Rudal, US Army : Ready to War!

Komandan Pasukan Quds itu tewas bersama dengan wakil pemimpin jaringan milisi pro-Teheran Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.

Keduanya terbunuh pada 3 Januari setelah mobil yang mereka tumpangi dihantam rudal oleh drone AS di Baghdad, Irak.

Pentagon menyatakan, mereka harus melenyapkan jenderal 62 tahun itu.

Sebab, dia dianggap aktif merencanakan serangan terhadap kepentingan AS di Timur Tengah.

Baca Juga: Serangan 'Balas Dendam' Iran Dimulai, Rudal-rudal Menghujam Pangkalan Militer AS di Timur Tengah, Trump: Kami yang Terhebat, Ini Videonya!

Para pakar mengutarakan, keputusan Teheran mengklaim secara langsung serangan di markas pasukan AS adalah hal baru.

Sebab sebelumnya, mereka dianggap menyamarkan operasi militer menggunakan kelompok milisi yang mendapat sokongan dari mereka.(Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Menarik Diri dari Peluang Perang dengan Iran"

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya