Sosok.ID - Sekitar 11 tahun yang lalu, kasus kriminal tersulit pernah dilakukan oleh sepasang anak kembar laki-laki identik.
Kasus kriminal yang dilakukan oleh sepasang anak kembar identik ini bahkan sempat ramai diberitakan media dan menarik perhatian publik.
Saking sulitnya, kasus kriminal yang dilakukan anak kembar ini sempat membuat polisi dan pihak pengadilan kewalahan untuk memecahkannya.
Ya, bukan rahasia lagi bila kasus kriminal yang melibatkan anak kembar sebagai pelaku utama adalah kasus yang cukup sulit untuk dipecahkan.
Terlebih lagi bila pelaku adalah anak kembar identik yang cukup sulit untuk dibedakan satu sama lain.
Sudah banyak kasus kriminal yang tak terpecahkan lantaran pelaku adalah anak kembar identik.
Mulai dari kasus narkoba hingga kasus pemerkosaan.
Tidak jarang pihak kepolisian dan pengadilan kewalahan memecahkan kasus kriminal seperti ini.
Imbasnya, bukan hal tabu lagi bila pihak pengadilan bakal membebaskan pelaku dengan alasan tak ada cukup bukti untuk menjebloskan salah satu dari mereka ke penjara.
Seperti yang dialami oleh sepasang anak kembar identik laki-laki asal Malaysia ini, R Satish dan R Sabarish.
Dilansir Sosok.ID dari The Star dan World of Buzz pada 5 Agustus tahun 2003 silam, sepasang anak kembar ditangkap oleh pihak kepolisian Malaysia atas kasus pengedaran narkoba.
Keduanya diduga terlibat pengedaran narkoba jenis ganja seberat 166 gram dan opium seberat 1,762 gram.
Sepasang anak kembar identik ini ditangkap di sebuah rumah di jalan SS 2/19 Petaling Jaya, Malaysia.
Penangkapan kedua anak kembar ini awalnya berjalan lancar hingga akhirnya kesulitan datang saat petugas polisi, Inspektur N Sekaran tak bisa membedakan kedua anak kembar ini.
Beredar kabar bila pelaku sebenarnya adalah anak pertama yang menggunakan kacamata.
Namun saat ditangkap, keduanya sedang tak menggunakan kacamata dan satu-satunya yang membedakan keduanya di hadapan polisi hanyalah kaos yang mereka kenakan.
Baca Juga: Dinikahi Kakek Bangkotan, Gadis Muda Ini Pasang Wajah Sinis dan Muram, Tanda Tak Bahagia?
Kedua anak kembar tersebut pun digiring ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Saat kasus kriminal ini dibawa ke meja pengadilan, petugas polisi yang menangkap kedua anak kembar ini, Inspektur N Sekaran menunjukkan keraguan.
Mengutip The Star, saat menangkap, N Sekaran mengaku bisa membedakan keduanya, namun kenyataannya dia masih ragu.
Bahkan anggota polisi lainnya yang ikut menangkap kedua anak kembar ini mengaku tak bisa membedakan mereka lantaran saking miripnya wajah keduanya.
Tak ayal, kasus kriminal yang dilakukan anak kembar ini pun mendadak jadi ramai diberitakan media hingga menarik perhatian publik.
Tes DNA pun dilakukan terhadap kedua terduga pelaku kasus pengedaran narkoba ini.
Harapannya, tes DNA yang dilakukan dapat membedakan kedua anak kembar ini dan mengungkap mana di antara mereka yang merupakan anak pertama.
Namun seolah dewi Fotuna berpihak pada kedua anak kembar ini, hasil tes DNA ternyata tak cukup menjebloskan mereka ke hukuman mati.
Melansir The Star, hasil tes DNA yang dilakukan terhadap dua anak kembar ini menunjukkan bahwa kedua DNA mereka sangat mirip dan nyaris sulit untuk dibedakan satu sama lain.
Parahnya lagi, kedua anak kembar ini diduga saling bekerja sama untuk tidak bercerita atau mengakui apapun selama proses hukum berlangsung.
Tak ada bukti untuk menjebloskan pelaku ke penjara, Hakim Zaharah yang kala itu menangani kasus ini akhirnya melepaskan kedua anak kembar tersebut dari hukuman mati.
Tepat pada 7 Februari 2009 silam, Hakim Zaharah akhirnya membebaskan kedua anak kembar ini dari proses hukum yang terjadi.
Kedua anak kembar ini bahkan dilaporkan menangis haru di ruang pengadilan sembari berpelukan.
Hingga detik ini, kasus pengedaran narkoba yang dilakukan anak kembar identik, R Satish dan R Sabarish ini tidak dapat dipecahkan.
(*)