Sosok.ID - Hari demi hari berlalu, kasus narkoba yang turut menyeret sosok selebgram, Medina Zein kini menemui babak baru.
Usai terbukti positif menggunakan narkoba jenis Amfetamine, Medina Zein kini tengah menjalani pemeriksaan lanjutan di laboratorium Polda Metro Jaya.
Pro kontra terkait pernyataan polisi yang ungkap bahwa Medina Zein positif menggunakan narkoba jenis Amfetamine pun terjadi di tengah publik.
Terlebih lagi ketika sang selebgram kini diketahui tengah menjalani pengobatan terkait gangguan kejiwaan Bipolar Disorder.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, istri Lukman Azhari, Medina Zein berhasil diamankan pihak kepolisian di salah satu rumah sakit di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu (28/12/2019).
Dari hasil pemeriksaan tes urine yang dilakukan Polda Metro Jaya, Medina Zein terbukti positif menggunakan narkoba jenis Amfetamin dan Methamphetamine.
"Hasil tes urine dari yang bersangkutan memang positif menggunakan amphetamine, dan methamphetamine.
Jadi ekstasi dan juga sabu-sabu,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Rabu (1/1/2020).
Lebih lanjut, pihak kepolisian pun menggiring sang selebgram untuk pemeriksaan rambut di laboratorium pada Senin (30/12/2019).
Dari hasil pemeriksaan rambut, status Medina Zein pun langsung ditetapkan menjadi tersangka kasus narkoba.
“Jadi sekarang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan yang bersangkutan dilakukan pemeriksaan rambut," jelas Kombes Yusri Yunus.
Melansir Kompas.com, sampai detik ini, pihak kepolisian Polda Metro Jaya masih melakukan pemeriksaan terhadap Medina Zein.
Baca Juga: Dinikahi Kakek Bangkotan, Gadis Muda Ini Pasang Wajah Sinis dan Muram, Tanda Tak Bahagia?
Sebab, tertangkapnya sang selebgram atas kasus narkoba, disebut-sebut ada kaitannya dengan sosok adik Ayu Azhari, Ibra Azhari.
“Ini masih didalami semuanya, kan, setiap pemeriksaan yang menyangkut seseorang pasti akan dilakukan pemanggilan untuk diketahui petunjuknya.
Nah, sekarang kita masih mendalami apakah si MZ ini cuma sekedar sebagai pemakai. Nah, ini masih kami tunggu hasilnya seperti apa,” jelas Kombes Yusri Yunus seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Rabu (1/1/2020).
Terkait kasus narkoba yang menyeret anaknya, ayah Medina Zein, Pujo (58) mengaku sangat terkejut dengan pemberitaan yang beredar.
Pasalnya, Pujo sama sekali tak menyangka bila putrinya terbukti mengkonsumsi narkoba jenis Amfetamin dan Methamphetamine.
Kepada awak media, Pujo mengatakan bahwa anaknya tersebut bahkan tak pernah merokok atau minum minuman keras.
"Kami kaget kok bisa. Padahal dia ngerokok dan minum saja tidak pernah," ujar Pujo seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribun Seleb, Rabu (1/1/2020).
Pujo mengakui, memang beberapa bulan belakangan sang anak tengah menjalani pengobatan untuk gangguan kejiwaan, Bipolar Disorder yang ia alami.
Pensiunan PT Dirgantara Indonesia ini juga mengatakan bahwa anaknya mengkonsumsi obat yang diberikan dokter dengan baik dan sesuai resep.
"Medina sedang menjalani pengobatan bipolar. Bipolar itu penyakit yang sulit dikendalikan emosinya.
Dia mengkonsumsi obat berdasarkan resep dokter, tidak sembarangan," lanjut Pujo.
Terkait obat yang dikonsumsi Medina selama menjalani pengobatan, Pujo mengungkap bahwa obat tersebut sudah sesuai resep dokter dan memang mengandung zat yang muncul saat anaknya jalani tes urine.
"Pas di rumah sakit, itu pun sedang berobat. Cuma katanya obat itu mengandung itu (amphetamine).
Katanya obat yang diminum anak saya itu mengandung zat itu," ungkap Pujo seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribun Seleb, Rabu (1/1/2020).
Pernyataan ayah Medina Zein tentang obat yang dikonsumsi anaknya ini rupanya sampai menarik perhatian seorang dokter spesialis kejiwaan, dokter Laurentius Panggabean.
Menurut dokter Laurentius penyakit Bipolar Disorder bukanlah gangguan kejiwaan yang bisa diakui begitu saja tanpa ada diagnosa dari dokter.
Sebab, penyakit ini membutuhkan diagnosa yang sulit dan perlu penanganan yang tidak mudah juga.
"Harus tahu siapa yang mendiagnosanya. Dalam hal ini harus yang berkompeten yakni dokter spesialis kejiwaan," ungkap dokter Laurentius seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribun Seleb.
Berdasarkan penjelasan dokter Laurentius, Bipolar Disorder adalah penyakit yang cukup mengkhawatirkan.
Pasalnya, bila penderitanya panik dan tak bisa mengendalikan dirinya, emosi yang dirasakan penderita bisa memicu bahaya yang kadang tak bisa dikontrol atau dipertanggung jawabkan.
Mulai dari kemarahan meledak sewaktu-waktu tanpa sebab hingga mood yang tak terkontrol bisa menjadi salah satunya.
Menyoal zat Amfetamine yang disebut ayah Medina Zein ada dalam kandungan obat yang dikonsumsi anaknya, dokter Laurentius menyebut zat kimia tersebut tak disarankan jadi obat untuk pengidap Bipolar.
Masalahnya, zat tersebut meskipun dikenal memberikan efek penenang yang cukup baik dapat menimbulkan efek kecanduan bagi pengguna.
"Ya pertanyaannya siapa yang mendiagnosa dia bipolar. Kan nanti ketahuan resep apa yang dikasih.
Bipolar itu biasanya dikasih penenang atau obat-obat golongan psikotropi.
Nggak sampai amphetamine, karena itu justru berbahaya" ungkap dokter Laurentius.
Tak menyarankan amfetamine sebagai bentuk pengobatan, dokter Laurentius justru menyarankan penderita Bipolar agar rutin konsultasi atau berobat ke dokter spesialis kejiwaan.
Baca Juga: Gegara Gemar Tonton Video Dewasa, Juru Parkir Perkosa Gadis ABG 16 Tahun Hingga Korban Hamil 5 Bulan
Jangan asal mendiagnosa diri sendiri tanpa bantuan dari dokter spesialis.
"Untuk penangannya yang efektif ya dari obat yang diresepkan dan dukungan orang-orang terdekat," tandas dokter Laurentius.
(*)